Menjelajahi 5 Wisata Sejarah di Surabaya, Seru!

Menjelajahi 5 Wisata Sejarah di Surabaya
Menjelajahi 5 Wisata Sejarah di Surabaya
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Dijulukinya Surabaya sebagai Kota Pahlawan bukan tanpa alasan. Perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia begitu diperhitungkan. Wujud pengorbanan warga Surabaya ini tergambar pada pertempuran 10 November 1945 silam.

Berbekal bambu runcing, Surabaya berjuang mempertahankan kemerdekaan. Lebih dari 20.000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Pertempuran pada tanggal 10 November 1945 tersebut hingga saat ini dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Kini, Surabayatelah berkembang menjadi kota metropolitan yang megah. Sejarah kota Surabayatetap dikenang salah satunya lewat tempat-tempat bersejarah. Saat mengunjungiSurabaya, menikmati wisata sejarah bisa jadi pilihan tepat. Sebagai KotaPahlawan, Surabaya menyimpan sejuta sejarah yang patut dibanggakan.

Surabayasebagai Kota Pahlawan memiliki banyak sekali bangunan cagar budaya yang hinggakini masih berdiri kokoh. Bangunan-bangunan tersebut seolah menjadi saksi bisuperjuangan arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah. Napak tilasperjuangan para pahlawan kemerdekaan dapat pula Anda nikmati dalam sebuahperjalanan wisata sejarah di Surabaya yang pastinya akan sangat berkesan.

Saat ini sudahbanyak penyedia layanan jasa wisata yang menawarkan perjalanan wisata sejarahdi Surabaya. Namun, Anda dapat pula menyusuri bangunan-bangunan bersejarah diSurabaya secara mandiri. Berikut wisata sejarah di Surabaya.

1. TuguPahlawan

Tugu Pahlawan Surabaya
Foto by kemdikbud.go.id

Berdiri di tengah kota, Tugu Pahlawan menjadisalah satu ikon Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Tugu Pahlawan dibangun untukmemperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di manaarek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendakkembali menguasai tanah air.

Tugu Pahlawan berbentuk lingga seperti pakuyang terbalik. Bagian badannya terdiri dari 10 lengkungan dengan 11 ruas yangmenyimbolkan 10 November. Tugu Pahlawan dibagun pada lahan bekas reruntuhangedung yang hancur pada pertempuran 10 November 1945. Bagian bawahnyaberdiameter 1,30 meter dan dihiasi dengan ukuran “Trisula” bergambar, “Cakra”,dan “Padma” yang merupakan simbol api perjuangan.

Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan sedalam 7meter terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yangberjuang di Surabaya. Salah satunya adalah transkrip suara Bung Tomo ketikamenyemangati rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu. Di museum ini jugaterdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.

2. JembatanMerah

Jembatan Merah
Foto by instagram.com/letsgetl0st__

Kawasan Jembatan Merah merupakan kawasanpaling sibuk pada zaman pendudukan Belanda. Kawasan ini menjadi pusatpemerintahan, perkantoran serta perdagangan.

Jembatan Merah sendiri adalah salah satulokasi pertempuran sengit pada Pertempuran Surabaya. Jembatan ini menjadi saksipertempuran antara pemuda Surabaya dengan pasukan Brigjen Mallaby yang berakhirdengan kematian Birgjen Mallaby.

Dulunya, jembatan tersebut hanya menggunakanpagar kayu sebagai pembatas. Namun, sekarang sudah menggunakan pagar besi.Warna merah pada pagar pembatas digunakan untuk mengenang pertumpahan darahyang terjadi pada saat itu.

Awalnya, jembatan Merah dibangun untukmenghubungkan Surabaya sebelah timur (area pedagang) dengan barat (areakolonial Belanda). Namun, saat bertempur melawan tentara Belanda dan sekutu,kawasan ini menjadi pos pertahanan rakyat Surabaya. Sekarang, kawasan jembatanMerah telah menjadi area Pecinan yang dipenuhi bangunan tua.  

3. PenjaraKalisosok

Penjara Kalisosok Surabaya
Foto by boombastis.com

Penjara Kalisosok erat kaitannya dengansejarah Hari Pahlawan. Sebab, dahulu, penjara ini menjadi tempat para tokohpenting Indonesia ditahan, seperti W.R Soepratman, K.H Mas Mansyur, HOSTjokroaminoto, bahkan Sukarno sang Proklamator juga pernah mencicipi dinginnyaPenjara Kalisosok.

Terletak di Surabaya bagian utara, penjarayang dibangun pada 1 September 1808 ini masih dipertahankan hingga kini.Pemerintah kota Surabaya pun sekarang telah menetapkan tempat tersebut sebagaibangunan cagar budaya yang dilindungi.

Bagi Anda yang ingin mengeksplor PenjaraKalisosok bisa menggunakan jasa tur wisata yang ada di sekitarnya. Namun, jikahanya ingin melihat saja, Anda bisa mengabadikan momen dengan berfoto dipenjara ini. Apalagi, kini sisi luar penjara tampak lebih berwarna denganhiasan mural bertema nasionalisme.

4. GedungSiola Museum Surabaya

Gedung Siola Museum Surabaya

Gedung Siola dahulu bernama White Laidlaw.Gedung ini didirikan pertama kali pada 1877 dan ditempati oleh Toko Whiteaway Laidlaw&Co milik pengusahaInggris (Robert Laidlaw). Tempat inimenjual tekstil dan pakaian dan selanjutnya berkembang menjadi toserba terbesardi wilayah Hindia Belanda.

Gedung Siola (saat itu masih Toko Chiyoda)terbakar habis dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Gedung inikemudian dibuka kembali pada 1960-an sebagai Toko Siola, yaitu dari namapemiliknya Soemitro-Ing Wibisono-Ong-Liem-Ang.

Toko ini ditutup pada 1998 dan dibuka kembalisebagai Ramayana Siola dari 1999-2008 atau sekarang bernama Tunjungan City.Gedung Siola saat ini digunakan sebagai Kantor Dinas Pendudukan dan PencatatanSipil Surabaya, Kantor Badan Koordinasi Pelayan dan Penanaman Modal (BKPPM),dan Museum Surabaya.

Museum Surabaya berloksi di Lantai DasarGedung Siola, sebuah gedung bersejarah di Surabaya. Dulunya, Gedung Siolabernama White Laidlaw yang merupakanperusahaan tekstil asal Inggris. Gedung ini juga pernah menjadi tempatpertahanan melawan sekutu.

Museum Surabaya baru dibuka pada 3 Mei 2015lalu dan memiliki kurang lebih 1.000 benda-benda bersejarah yang berkaitandengan perjalanan Kota Surabaya.

Koleksi Museum Surabaya antara lain mulai dari arsip kependudukan sejak tahun 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman Belanda, juga alat transportasi seperti dua becak yang berwarna biru dan putih. Museum Surabaya buka pada Selasa sampai Minggu pukul 09.00 – 21.00 dan dapat dimasuki gratis oleh siapapun.

Baca Juga: 5 Spot Wisata di Pare Sambil Belajar di Kampung Inggris

5. MuseumWR. Soepratman

Museum WR Supratman berlokasi di JalanTambaksari 21 dan didirikan untuk mengenang jasa WR Supratman. Setelahmenciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, beliau terus diburu oleh penjajahBelanda. Hal ini membuatnya sakit-sakitan dan kemudian meninggal pada 17Agustus 1938.

Lagu Indonesia Raya, hasil ciptaan WR Supratman diperdengarkan secara instrumental pertama kali ke publik pada malam penutupan Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Lagu kebangsaan tersebut selanjutnya selalu dibawakan setiap kongres berlangsung sebagai perwujudan keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan.

Museum WR Supratman diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini,  bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yakni 10 November 2018.

Di sini pengunjung dapat melihat foto danmemorabilia berupa pakaian, alat musik biola, serta guntingan koran tentang WRSoepratman. Lokasi museum WR Soepratmat ini juga berdekatan dengan makam beliauyang meninggal pada 17 Agustus 1938. Museum ini gratis untuk dikunjungi danbuka tiap Selasa sampai Minggu pukul 09.00-17.00.

Wah, ternyata seru juga ya mengelilingi tempatwisata sejarah di Surabaya. Tidak hanya mengagumi bangunannya yang indah, tapi Andajuga bisa napak tilas perjuangan para pahlawan Indonesia dalam meraihkemerdekaan.

Sebagaiwarga negara Indonesia, warga Surabaya bangga dengan kekayaan cagar budaya diKota Surabaya dan berpartispasi aktif dalam melestarikannya. Sebab, tidaksedikit cagar budaya Kota Surabaya merupakan akar sejarah nasional Indonesia.  Jadi, kapan Anda berkunjung ke Surabaya? Siapuntuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan di Surabaya?