Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani ‘hupothesis’ yang berarti pernyataan sementara. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
Istilah hipotesis sering digunakan untuk menyatakan sesuatu tentang suatu keadaan dan permasalahan. Pernyataan tersebut sudah melalui proses pemikiran tertentu namun masih bersifat sementara karena perlu suatu pembuktian.
Hipotesis merupakan istilah yang akrab di bidang penelitian dan akademik. Lalu apa itu hipotesis? Berikut adalah ulasan definisi hipotesis.
Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli
1. KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipotesis adalah:
- Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.
2. Cambridge Dictionary
Dalam Kamus Cambridge, hipotesis adalah:
- Sebuah ide atau penjelasan untuk sesuatu yang mungkin benar tetapi belum pernah benar-benar terbukti.
3. Oxford Dictionary
Dalam Kamus Oxford, hipotesis adalah:
- Ide atau penjelasan tentang sesuatu yang didasarkan pada beberapa fakta yang diketahui tetapi belum terbukti benar.
- Ide atau penjelasan yang tidak didasarkan pada pengetahuan tertentu.
4. Sugiyono
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
5. Arikunto
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
6. Kerlinger
Hipotesis adalah pernyataan mengenai dugaan hubungan antara dua atau lebih variabel.
7. Sudjana
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
8. Sukardi
Menurut Sukardi, hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis.
9. Dyah Ratih Sulistyastuti & Erwan Agus Purwanto
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis merupakan salah satu hal yang dapat membantu peneliti ketika sedang menulis karya ilmiah. Beberapa kegunaan hipotesis adalah:
- Mampu memandu peneliti dalam menyesuaikan dan menguji fakta yang ada di dalam lapangan.
- Membantu penelitian agar selalu berada pada jalur penelitian yang tepat yakni meneliti hubungan antara variabel dan fakta yang nyata.
- Memberi batasan penelitian sehingga pembahasan tidak terlalu luas.
- Membuat penelitian menjadi lebih fokus pada beberapa hal saja.
- Memperkecil jangkauan penelitian sehingga peneliti tidak perlu mencari data ke tempat yang terlalu lebar atau luas.
Tujuan Hipotesis
Beberapa tujuan yang bisa ditempuh ketika menggunakan hipotesis yaitu:
- Memberi kerangka yang tepat untuk membuat laporan penelitian.
- Memberi pernyataan mengenai hubungan yang bisa diuji.
- Memberi penjelasan sementara mengenai gejala tertentu yang bisa diperhatikan dengan jelas.
- Memberi arah penelitian agar tidak terlalu menyimpang dari rumusan masalah.
- Membuat peneliti menjadi memperluas pengetahuannya dalam beberapa bidang tertentu.
- Mampu menerangkan fenomena sosial yang ada di lapangan atau kondisi masyarakat.
- Untuk menguji kebenaran dari teori yang digunakan oleh peneliti.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contoh Kalimat Subjektif
Jenis-Jenis Hipotesis
Tahukah Anda bahwa hipotesis ternyata terdiri atas beberapa jenis? Tidak hanya satu saja, namun hipotesis dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis yang sesuai dengan variabel penelitiannya. Jenis hipotesis tersebut adalah:
1. Hipotesis Komparatif
Sesuai dengan namanya, hipotesis komparatif adalah jenis hipotesis yang akan membandingkan dua variabel dan menghasilkan suatu dugaan sementara.
Sebagai contohnya, penelitian yang ingin meneliti mengenai perbedaan antara perilaku penggemar film Asia dan perilaku penggemar film Amerika. Keduanya merupakan dua variabel yang bisa dibandingkan dan diteliti mengenai perbedaannya.
2. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah menyatakan dugaan yang dimiliki menggunakan simbol-simbol yang ada di dalam dunia matematika.
Hipotesis yang satu ini biasanya digunakan ketika ingin meneliti mengenai jumlah penduduk yang ada di dalam suatu daerah, atau bisa pula dipakai ketika meneliti masalah yang berhubungan dengan aritmatika.
3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jenis hipotesis yang menyatakan mengenai relasi antara dua variabel atau lebih dan hasil akhirnya dinyatakan ke dalam bentuk kalimat. Hipotesis ini juga seringkali disebut dengan hipotesis substantif.
4. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif terdiri atas beberapa dugaan sementara yang berasal dari masalah deskriptif dan masih memiliki hubungan tertentu dengan variabel tunggal.
Penelitian yang memakai hipotesis deskriptif tidak akan menggunakan variabel yang lebih dari satu dan bersifat tunggal, sehingga peneliti pun bisa fokus pada satu pokok permasalahan.
5. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis yang terakhir ini hampir sama dengan hipotesis penelitian, yaitu berisi jawaban sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Terkadang, hasil akhir dari hipotesis asosiatif dinyatakan ke dalam bentuk simbol-simbol matematika.
Cara Membuat Hipotesis yang Benar
Sebagai seorang peneliti, penting untuk mengetahui bagaimana cara membuat hipotesis yang benar sehingga hasil akhir yang didapat pun bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sebelum itu, ketahuilah terlebih dahulu mengenai ciri-cirinya. Untuk lebih jelas, ciri-ciri hipotesis adalah sebagai berikut:
- Mampu mengaitkan teknik pengujian dan menerangkan fakta yang ada.
- Bisa diuji memakai alat statistika maupun nalar manusia.
- Harus sesuai dengan fakta lapangan.
- Mampu menyatakan hubungan yang ada antara variabel.
- Bisa dinyatakan dengan terbatas dan sederhana agar tidak ada kesalahpahaman dalam pengertiannya.
- Berhubungan dengan ilmu yang sudah ada dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut, maka kita bisa segera membuat hipotesis yang baik dengan cara membaca lebih banyak sumber literatur untuk mendukung proses penelitian. Selain itu, sebagai peneliti maka harus pula mengetahui benang merah yang dimiliki antara satu informasi dengan informasi yang lainnya.
Penelitian tentu tidak akan lengkap tanpa kehadiran hipotesis. Sebab, hipotesis adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk membantu penelitian sehingga hasil yang didapatkan bisa tepat dan sesuai sasaran dengan tujuan penelitian awal. Dengan begitu, maka penelitian akan sangat akurat dan tidak bisa dibantah oleh pihak lainnya.