Secara etimologi, pengawasan berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘super‘ yang berarti di atas, dan ‘videre‘ yang berarti lihat dan amati. Secara umum, pengawasan adalah proses pemantauan perilaku, kegiatan atau informasi untuk tujuan mengumpulkan informasi sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan maka diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Peran pengawasan dilakukan oleh individu atau kelompok yang disebut pengawas. Pengawas merupakan aspek penting pada suatu kegiatan. Meskipun begitu, pengawas juga memiliki tanggung jawab yang besar.
Lalu apa itu pengawasan? Berikut adalah penjelasan mengenai definisi pengawasan.
Pengertian Pengawasan Menurut Para Ahli
1. Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengawasan adalah:
- Penilikan dan penjagaan.
- Penilikan dan pengarahan kebijakan jalannya perusahaan.
2. M. Manullang (2002)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
3. Sondang P. Siagian (2003)
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Kusnadi, dkk (1999)
Pengawasan adalah memantau atau memonitor pelaksanaan rencana apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses yang menjamin bahwa tindakan telah sesuai dengan rencana. Pengawasan tidak akan dapat dilakukan jika tidak ada rencana dan rencana akan menjadi kenyataan jika ditindak lanjuti oleh pengawasan.
5. George T. Terry (1968)
Pengawasan ialah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif jika diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Jenis-Jenis Pengawasan
1. Pengawas aktif dan pasif
Dalam jenis aktif dan pasif, fungsi pengawas adalah menjalankan pengawasan berdasarkan jauh dekatnya aktivitas yang dilakukan.
Pengawasan aktif melakukan pengawasan pada tempat dimana aktivitas tersebut berlangsung. Sementara pengawasan pasif melakukan pengawasan dari jarak jauh seperti pengujian dan penelitian dengan bukti penerimaan atau pengeluaran.
2. Pengawas internal dan eksternal
Jenis pengawasan ini dilihat berdasarkan pelaku pengawasannya. Pengawasan internal merupakan badan atau orang yang merupakan bagian dari lingkungan unit dari lembaga/organisasi. Sementara pengawasan eksternal merupakan pengawasan yang berasal dari luar unit lembaga/organisasi yang diawasi.
3. Pengawasan kebenaran formil
Pengawasan yang bertugas dalam hal mengawasi kebenaran formil adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan menurut hak rechtimatigheid. Kemudian pemeriksaan mengenai kebenaran materiil membahas tentang tujuan dan maksud dari pengeluaran doelmatigheid.
4. Pengawas preventif dan represif
Pengawas yang melakukan tindakan pengawasan secara preventif memiliki tujuan tertentu yaitu mencegah adanya suatu kegiatan yang termasuk menyimpang dari acuan. Biasanya kegiatan pengawasan preventif ini dilakukan oleh pengawas yang bertugas sebelum melakukan kegiatan yang dimaksud.
Sementara itu, pengawas yang melakukan tindakan pengawasan secara represif memiliki tujuan untuk melihat ada atau tidaknya sesuatu yang harus diperbaiki melalui laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh pengawas tersebut. Biasanya pengawas jenis ini melakukan pengawasan setelah kegiatan dijalankan atau dilaksanakan.
Tahapan yang Dilakukan Pengawas dalam Pelaksanaan Pengawasan
Dalam prosesnya, tahapan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan pengawasan adalah sebagai berikut.
1. Penetapan dasar atau standar pengawasan
Sebelum melakukan pengawasan, tugas pertama pengawas adalah melakukan penetapan dasar atau acuan atau standar pengawasan terlebih dahulu.
Kegiatan pengawasan tidak hanya mengawasi saja, namun juga ada acuan tertentu seperti apa saja yang harus diawasi, bagaimana tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi penyimpangan, dan lain sebagainya.
2. Penelitian pencapaian hasil
Dengan melakukan pengawasan, pengawas harus membuat laporan pertanggungjawaban sebagai bukti bahwa hasil pengawasan yang dilakukan sesuai dengan acuan atau standar yang ditetapkan sebelumnya.
Hasil yang telah dicapai harus diteliti apakah memang sudah seluruh komponen pencapaian hasil tersebut benar-benar sudah sesuai acuan atau belum.
3. Pelaksanaan perbandingan dan penetapan perbedaan dengan standar acuan
Jika ada perbedaan antara standar acuan dengan pencapaian hasil yang diperoleh, maka pengawas harus melakukan pencatatan laporan mengenai apa saja perbedaannya dan bagaimana solusi untuk perbandingan tersebut. Jika memang ada perbedaan, maka pengawas harus mencoba meneliti kembali standar acuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Perbaikan penyimpangan
Dalam melakukan kegiatan pengawasan, peran pengawas adalah sebagai penjaga dan pengarah bilamana dalam suatu kegiatan terdapat penyimpangan yang tidak terduga.
Dalam hal ini pengawas harus mampu melakukan tindakan korektif supaya kegiatan selanjutnya tidak ada lagi penyimpangan setelah dilakukan koreksi atau perbaikan.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Cara Audit
Metode yang Dilakukan oleh Pengawas
Biasanya terdapat beberapa metode yang digunakan pengawas dalam pengawasannya. Berikut penjelasannya.
1. Investigatif
Metode ini mengharuskan pengawas untuk melakukan tindakan pengawasan melalui penyelidikan. Biasanya metode ini diterapkan untuk melakukan pengawasan terhadap kejahatan. Pengawas akan menyamar menjadi warga setempat dengan tujuan melakukan penyelidikan secara sembunyi-sembunyi.
2. Inspektif
Metode inspektif yang dilakukan pengawas adalah berkaitan dengan sistem pemeriksaan secara langsung dengan tujuan mengetahui keadaan sebenarnya tentang bagaimana sebuah pekerjaan dilaksanakan.
3. Verifikatif
Pengawas dapat melakukan tindakan pengawasan melalui pemeriksaan. Biasanya metode ini diterapkan pada kegiatan pengawasan yang menyangkut bidang material dan juga keuangan. Hal ini berkaitan dengan metode yang dilakukan dalam pemberantasan korupsi.
4. Komparatif
Sesuai namanya, metode komparatif berarti melakukan pengawasan dengan metode membandingkan antara perencanaan sebelum melakukan pengawasan dengan hasil yang diperoleh setelah melakukan pengawasan.
Demikian pembahasan mengenai pengawasan. Semoga dapat bermnfaat dalam menambah pengatahuan kita semua.