Tak hanya ternak ayam broiler, ternyata usaha ternak ayam kampung juga menjadi tren bisnis yang cukup menggiurkan. Sebab, cukup banyak masyarakat yang memilih ayam kampung untuk dikonsumsi karena dinilai lebih sehat.
Selain itu, tekstur daging ayam kampung dirasa lebih kenyal dan lebih gurih ketimbang daging ayam broiler. Tentu ini menjadi peluang besar bagi pengusaha ternak untuk mendapatkan cuan.
Dibandingkan dengan ayam broiler, ayam kampung juga memiliki nilai harga yang lebih tinggi. Tak hanya itu, ayam kampung juga dinilai memiliki ketahanan yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam broiler.
Itu sebabnya pengusaha ternak banyak memilih bisnis ini. Jika Anda juga tergiur untuk memulainya, jangan takut. Asalkan pahami dulu beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memulai usaha ternak ayam kampung. Berikut ini penjelasannya:
1. Pelajari Segala Aspek yang Dibutuhkan
Hal paling dasar yang harus Anda lakukan sebelum memulai usaha ternak ayam kampung ialah mempelajari segala aspek yang dibutuhkan. Artinya, segala hal yang berkaitan dengan bisnis ini.
Pertama, Anda harus memahami kondisi target dan kondisi pasar yang Anda harapkan. Untuk lokasi sekitar tempat tinggal Anda, jenis produk seperti apa yang diharapkan pasar, dan apakah permintaan pasar cukup stabil.
Ketika Anda sudah memahami kondisi pasar, maka Anda dapat menentukan langkah seperti apa yang sebaiknya Anda ambil. Selain kondisi pasar, Anda juga perlu memahami kondisi geografis tempat tinggal Anda.
Sebab, kondisi geografis suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap bagaimana cara perawatan ayam yang tepat. Untuk daerah yang panas berbeda dengan perawatan ayam di daerah pegunungan yang notabene udaranya begitu sejuk.
Baik untuk pembuatan kandang, penggunaan lahan, pemberian pakan dan berbagai hal terkait tata cara memelihara ayam kampung baiknya Anda pahami terlebih dahulu. Sesuaikan dengan kondisi geografis yang ada.
Hal-hal semacam ini perlu Anda pelajari terlebih dahulu sebelum memulai usaha ternak ayam kampung. Karena untuk memulai seuatu bisnis harus ada beberapa teori yang perlu dipelajari sebelum memulai.
2. Mulai dengan Skala Kecil
Jika Anda merupakan peternak pemula yang benar-benar masih terbilang awam untuk usaha ini, sebaiknya mulai dulu dengan skala kecil. Memulai suatu usaha dengan skala besar akan terlalu beresiko.
Karena dalam belajar berbisnis, tak akan pernah cukup jika hanya belajar secara teori di awal. Ada banyak hal yang perlu dipelajari secara praktek, serta ada beberapa uji coba yang mesti dilakukan.
Beberapa percobaan ini biasanya berkaitan dengan pembuatan kandang, pemberian pakan, dan pencegahan penyakit. Karena untuk setiap jenis ayam serta kondisi lingkungan membutuhkan perawatan yang berbeda.
Oleh karena itu dibutuhkan beberapa percobaan tentang cara perawatan yang cocok untuk ternak Anda nantinya. Dengan jumlah ternak skala kecil, Anda sambil lalu bisa mempelajari segala aspek tentang bisnis ini.
Kalaupun ada kerugian yang menimpa Anda di awal, Anda tidak akan terlalu frustasi menghadapinya karena skala bisnisnya masih kecil. Kerugian yang bisa saja terjadi di awal tidak terlalu besar.
Jika Anda merasa sudah cukup paham untuk bisnis ternak ayam kampung ini, Anda bisa mengembangkan agar skala terus bertambah. Jadi, berbisnis itu bukan lagi soal besar kecilnya modal, namun tergantung bagaimana konsistensi Anda menjalaninya.
Baca Juga: 8 Peluang Bisnis Budidaya Hewan Yang Paling Menguntungkan dengan Modal Kecil
3. Siapkan Kandang, Bibit dan Pakan
Garis besar dalam memulai usaha ternak ayam kampung ialah kandang, bibit dan pakan. Ketika Anda sudah mampu mengelola ketiga hal ini, kemungkinan besar bisnis Anda akan berjalan maksimal.
Sebelum memulai bisnis ini, Anda perlu menyiapkan kandang ayam, tentu ini sangat berkaitan dengan lahan yang butuhkan. Pastikan bahwa lokasi kandang yang Anda pilih cukup strategis dan aman.
Selain lokasi dan luas lahan, Anda juga perlu mempelajari tipe kandang seperti apa yang cocok untuk lahan Anda. Ada banyak tipe kandang yang bisa Anda pilih dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
Memilih bibit ayam juga merupakan hal paling dasar yang perlu Anda persiapkan sebelum memulai bisnis ini. Untuk pemilihan bibit, sebaiknya pahami dulu tentang jenis-jenis ayam kampung yang bisa Anda pilih.
Ada beberapa jenis ayam kampung yang umum dipeternakkan di Indonesia seperti ayam joper, ayam KUB, dan beberapa jenis lainnya. Ragam jenis ayam kampung ini memiliki kelebihan dan kekurangan, pelajari dulu tentang hal ini.
Tak hanya bibit dan kandang, pengelolaan pakan juga sangat berpengaruh dalam usaha ternak ayam kampung. Bahkan sebagian besar peternak berpendapat bahwa pakan merupakan kunci besar suksesnya ternak ayam kampung.
Baca Juga: 10 Cara Membuka Usaha Budidaya Lele dengan Modal Kecil Untung Besar
4. Perhatikan Cara Memelihara dan Pemberian Pakan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi cara pemeliharaan ayam kampung. Beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti kondisi lingkungan, tipe kandang, kemampuan finansial, tersedianya sumber daya serta faktor-faktor lainnya.
Ada dua cara pemeliharaan ayam kampung, yaitu secara konvensional (diumbar) dan intensif. Namun jika Anda ingin fokus bisnis dengan mendapatkan hasil maksimal, Anda harus memilih pemeliharaan secara intensif.
Pemeliharaan secara intensif artinya Anda perlu menyiapkan kandang yang layak, pemberian pakan dan pengontrolan yang ketat. Pengontrolan ini termasuk memperhatikan pencegahan terhadap penyakit.
Jadi, jenis pemeliharaan yang dipilih sangat mempengaruhi produktivitas ternak ayam yang Anda lakukan. Semakin intensif pemeliharaan yang Anda terapkan, produktivitas yang dihasilkan akan lebih banyak.
Dalam pemeliharaan ini, tata cara pemberian pakan menjadi poin utama yang perlu Anda perhatikan. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pemberian pakan merupakan hal yang paling menentukan sukses tidaknya usaha ternak ayam.
Tak hanya berkaitan dengan gizi, dalam memilih pakan Anda harus mempertimbangkan biaya. Bagi pengusaha rumahan, pakan pabrikan akan terlalu mahal untuk digunakan. Untuk itu, Anda perlu meracik pakan sendiri dengan memperhatikan nilai gizinya.
Baca Juga: Potensi Usaha Ternak yang Menjanjikan! Ini Dia 9 Usaha Ternak Yang Patut Anda Coba
5. Fokus pada Pengembangan
Untuk tahap awal dalam memulai usaha ternak ayam kampung, sebaiknya jangan terlalu fokus pada hasil. Mendapatkan keuntungan hasil yang besar memang tujuan utama dari sebuah bisnis.
Namun, hal tersebut sebaiknya jangan terlalu Anda pikirkan di tahap awal. Sebaiknya Anda fokuskan dulu terhadap hal-hal yang lebih penting seperti memahami tata cara dan kondisi ternak ayam Anda.
Sebab, memulai sebuah usaha sangat membutuhkan pengetahuan yang luas terkait usaha yang dilakukan. Terlebih lagi usaha ternak ayam, usaha ini sangat membutuhkan pengetahuan yang sangat dalam.
Ada baiknya Anda fokus terhadap pengembangan terlebih dahulu. Misalnya, di tahap awal Anda memulai usaha dengan memelihara indukan sepuluh ekor, ternak yang dihasilkan bisa Anda bagi dua.
Artinya, ternak dari hasil indukan tersebut sebagian dijual untuk biaya pakan, sebagian lagi bisa Anda pelihara untuk jadikan indukan. Hal ini tentu belum bisa memberikan keuntungan buat Anda, tapi merupakan langkah tepat untuk pengembangan.
Itu sebabnya mengapa di tahap awal Anda perlu memulai usaha ini dengan skala kecil. Karena dengan begitu Anda dapat belajar dan bisa melakukan pengembangan yang maksimal di kemudian hari.