Bicara tentang masalah sifat manusia. Dizaman sekarang ini, banyak yang menganggap bahwa orang yang baik itu sudah cukup sulit untuk ditemukan, tapi bukan berarti semua orang itu adalah orang yang jahat ya, karena konteks ini memang agak berbeda jika pandangannya seperti itu. Memang, Tuhan mencipatkan segala sesuatu di dunia ini secara berpasang-pasangan. Jika ada orang yang baik, pasti ada juga orang yang jahat. Tapi pertanyaannya, kenapa Tuhan memberikan sifat yang berbeda di dalam diri manusia ?Sebetulnya sih, sifat dan sikap seseorang itu ditentukan pada tujuan diri mereka pribadi. adalah hal yang salah jika kita menganggap Tuhan-lah yang menentukan si A jadi jahat, dan si B jadi baik, Cukuplah Dia memberikan kita akal dan pikiran sehingga kita bisa menentukan sendiri yang mana yang baik, dan yang mana yang tidak baik.Tapi kenapa seseorang itu menjadi jahat ?. Perlu diketahui bahwa seseorang itu nyatanya tidak semuanya bertujuan untuk menjadi jahat, karena kadang ada sebuah alasan yang memaksa mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Kita semua yakin bahwa semua orang yang ada di dunia ini sejatinya adalah orang yang baik. Namun kondisi dan keadaan-lah yang biasanya merubah arah mereka menjadi pribadi yang tidak baik.Kita contohkan dalam sebuah persaingan. Persaingan memang sangat baik untuk mengasah mental dan kepribadian kita, Namun ada pihak yang salah paham tentang makna sesungguhnya persaingan. banyak kasus seseorang yang awalnya adalah orang yang baik, namun terjebak dalam kondisi persaingan yang tidak sehat. seperti menjatuhkan satu sama lain, atau, tak sesekali mengakui kekalahan. dan parahnya lagi, banyak yang meng-kambing hitamkan kata “persaingan” dengan melakukan segala cara untuk menjadi yang terbaik. Tak peduli apakah cara untuk menjadi yang terbaik itu adalah cara yang positif atau negatif, yang ada dibenak mereka hanya ada “bagaimana kita untuk bisa menjadi terbaik dan pemenang”.Nah jika diantara kita terjebak dalam kondisi tersebut, lalu apakah orang yang baik akan selalu kalah dengan orang-orang yang tidak baik ?. jawabannya tentu tidak, walaupun orang baik memang lebih sering merasakan kekalahan, namun bukan berarti mereka orang yang pecundang. Seperti halnya kata kata bijak yang berbunyi “Lebih baik kalah daripada menang gak sportif”. Tentu kekalahan mereka dirasa lebih elegan ketimbang mereka yang menang secara curang.Sama halnya ketika menghadapi orang-orang yang membenci kita , kadang seseorang malah ikut-ikutan menjadi jahat karena dia pernah disakiti atau dibenci orang lain. Biasanya sih dalam kasus ini kata ” Balas Dendam” sudah melekat dalam diri seseorang tersebut.Menurut sebuah penelitian, sikap dan prilaku seseorang tergantung daripada lingkungan di sekitarnya. Itu berarti pengaruh dari orang-orang di sekitar sangat besar terhadap kepribadian seseorang. Contohnya seperti ini, jika kamu sering bergaul atau berteman sama orang-orang yang pintar dan cerdas, besar kemungkinan pengaruh cerdasnya akan tertular kepada kita. Sebaliknya, jika kita sering bersama sama orang-orang yang mempunyai prilaku yang tidak baik, besar kemungkinan pengaruhnya juga akan datang kepada kita.Oleh karena itu, tetaplah menjadi seseorang yang baik diantara orang-orang yang tidak baik. Bersikaplah positif walaupun kamu diperlakukan orang lain secara negatif. Kadang, salah satu alasan mengapa mereka melakukan itu adalah karena mereka sama sekali tidak sanggup menjadi dirimu saat ini. Dan percayalah dunia ini terlalu singkat untuk memperdulikan sesuatu yang tidak penting. Ibaratnya sebuah permata berlian dalam tumpukan arang, maka sangat jelas kilaunya yang bisa kita dilihat.