Perlahan setiap orang pasti akan masuk dalam fase-fase yangberbeda dalam hidupnya dan tidak bisa menghindar karena waktu terus berjalandan tidak pernah berhenti
Dari setiap fase kehidupan pastinya terdapat resiko yangberbeda-beda pula. Termasuk fase pernikahan dan membangun bahtera rumah tangga.Dimana pada umumnya suami menjadi nahkoda untuk mengarungi bahtera rumah tanggatersebut, sedangkan istri menjadi pelaksana tugas sehari-hari.
Dalam setiap rumah tangga, tidak ada rumah tangga yang 100%sempurna, meskipun dari luar tampak terlihat sangat harmonis. Pasti adakerikil-kerikil kehidupan yang mengganjal dalam setiap kelangsungan rumahtangga.
Meskipun hal ini juga sangat tergantung, dengan bagaimanaanda dan pasangan menyikapinya. Sekecil apapun kerikil akan berpeluangmenimbulkan resiko permasalahan dalam sebuah keluarga.
Karena itu bagi anda yang menjalani bahtera rumah tanggasebaiknya memiliki ilmu manajemen dalam berumah tangga. Dan memang keberhasilanmanajemen rumah tangga sangat tergantung dari karakteristik keluargamasing-masing.
Artinya meskipun rumus dan teorinya sama, tapi belum tentubisa berhasil diterapkan pada semua keluarga.
Dari awal dua insan memutuskan berumah tangga, sebaiknyamembicarakan jelas tentang manajemen rumah tangga ini, agar bisa meminimalisircek-cok dalam rumah tangga, apalagi lebih jauh bisa berakibat pada perceraian.
Manajemen rumah tangga sebenarnya tidak sulit-sulit sangat, intinyayang penting adalah paham kuncinya. Komitmen dan saling pengertian menjadi hal yangtidak boleh dilupakan untuk menjalankan manajemen rumah tangga. Berikut lebihdetail tentang cara manajemen rumah tangga.
1. Buat Aturan MainYang Jelas Dengan Pasangan
Jangan terbiasa memendam permasalahan atau unek-unek sendiridalam hati dari setiap permasalahan keluarga. Sebaiknya segera dibicarakan,ketika anda menyadari ada permasalahan yang timbul. Biasanya hal ini akanmenjadi borok dalam keluarga karena tidak adanya komunikasi yang jelas.
Apalagi jika kalian saling menghindar, hanya karena alasandemi keharmonisan keluarga. Padahal anda sebenarnya sedang menyimpan bom waktu,yang kapan saja bisa meledak dan ledakannya bisa menghancurkan apa saja, yangseharusnya tidak perlu hancur.
Karena itu anda dan pasangan harus membuat aturan main yangjelas untuk membicarakan setiap permasalahan yang ada.
Contoh apabila anda sebagai istri yang bekerja full seharianatau nine to five, tidak memiliki asisten rumah tangga dan suami juga pekerjanine to five. Anda harus mendiskusikan kepada suami agar kondisi di dalam rumahtidak terabaikan.
Buatlah aturan main untuk pembagian kerja, seperti siapayang membersihkan rumah, siapa yang memasak, siapa yang mengantar dan menjemputanak sekolah, dll.
Usahakan akhir pekan adalah hari keluarga yang tidak bisadiganggu gugat untuk urusan lain. Saat-saat itulah anda dan pasangan bisasaling berbagi cerita dan permasalahan, apa-apa saja yang dilalui selamaseminggu penuh ini.
Sehingga hubungan dalam keluarga semakin hangat dan akrab.Dengan begitu komunikasi pun akan semakin lancar, membicarakan apa-apa sajayang perlu diperbaiki dalam kehidupan berumah tangga agar bisa langgeng sampaihari tua.
2. Atur ManajemenKeuangan
Manajemen keuangan bisnis yang mungkin anda pelajari saatkuliah tidak sama dengan manajemen keuangan dalam kehidupan keluarga.
Karena manajemen keuangan dalam keluarga dilandasi denganrasa cinta dan kerelaan dari hati yang paling dalam dan tanpa pamrih saatuangnya digunakan bersama-sama untuk kepentingan keluarga.
Karena itu dalam manajemen keuangan keluarga, anda haruspaham dan mengerti kondisi masing-masing pasangan. Karena dalam hal ini andatidak bicara mengenai untung dan rugi sebuah bisnis, tapi lebih tepatnya adalahkelangsungan keluarga untuk bertahan.
Dalam banyak kasus perceraian yang terjadi, masalah utamabanyak disebabkan oleh masalah keuangan. Masalah keuangan ini memang sangatsensitif, karena itu memerlukan penanganan yang lebih extra dan hati-hati.
Ungkapan saat sebelum menikah, “Uangmu adalah uangku, uangkuadalah uangmu.” Ternyata ketika memasuki arena rumah tangga yang sesungguhnyamenjadi tidak berlaku lagi. Karena tak jarang cek-cok yang terjadi di rumahtangga disebabkan oleh permasalahan keuangan.
Apabila anda seorang istri yang tidak bekerja, andamemerlukan keahlian manajemen keuangan agar dapat menjalani kehidupan berumahtangga sebagai mana yang diharapkan sang suami, yaitu agar istri bisamemanfaatkan uang pemberiannya secara maksimal.
Karena itu anda harus paham membuat pemetaan keuangan secarajelas, transparan dan seimbang dari penghasilan suami anda.
Apalagi kalau suami anda mendapatkannya uang tersebut dengansusah payah. Jangan sampai anda menghambur-hamburkannya dengan sia-sia, bahkansampai mengalami defisit. Pastinya akan menimbulkan permasalahan baru dalamkeluarga.
Untuk zaman sekarang, bukan hal yang aneh menemui sang istriyang juga ikut berpartisipasi dalam mencari penghasilan tambahan. Entah karenapenghasilan sang suami pas-pasan atau karena memang dia tipe seorang wanitapekerja keras.
Ada kalanya penghasilan sang istri lebih besar dari suami,begitu juga sebaliknya. Karena itu dalam kasus ini, sebaiknya buat kesepakatanyang jelas.
Contoh uang siapa yang digunakan untuk membayar tagihanlistrik, air, biaya makan, dll. Dan uang siapa yang digunakan untuk membayarkebutuhan sekolah anak, seperti uang spp, les, buku, dll.
Apapun kesepakatan yang dibuat, intinya harus bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan seperti yang disebutkan di awal.
Baca Juga: 6 Cara Menghemat Belanja Bulanan untuk Ibu Rumah Tangga
3. Beri PendidikanAnak Yang Terbaik
Jangan biarkan anak tumbuh dalam kebingungan karena perilaku,sikap dan pemikiran kedua orang tuanya yang saling berbanding terbalik di mataanak. Dalam rumah tangga, kadang masalah sepele bisa menjadi masalah besar.
Sebagai contoh, sikap sang ibu yang selalu ingin memanjakananak, berbanding terbalik dengan sikap sang ayah yang selalu ingin menerapkankedisiplinan extra keras.
Akhirnya dalam kebingungan sikap kedua orang tuanya ini,sang anak tumbuh dalam asumsinya sendiri. Maka tak jarang, mereka terjebakdalam kenakalan remaja, karena tidak ada teladan yang kuat dan ketidak-dekatannyadengan orang tua.
Sebagai orang tua, anda dan pasangan sebaiknya harus lebihjelas membuat aturan main bagi anak-anak, baik di dalam rumah dan di luarrumah.
Edukasi mereka apa-apa saja yang menjadi hak dan kewajibanmereka, bagaimana mereka harus bersikap, dan tentu saja anda dan pasangan harusmemilihkan sekolah yang tepat bagi anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan menemukanjati diri yang sesungguhnya.
4. Hargai Setiap Perbedaan
Dalam sebuah keluarga yang utuh, tidak harus semuanya memiliki karakter dan pandangan yang selalu sama, begitu juga dengan hobi.
Mungkin pasangan anda menyukai bermain basket, namun andatidak. Anak-anak anda, ada yang suka mendengarkan musik, menari, atau hobilainnya. Tidak harus merasa terganggu dengan hobi masing-masing anggotakeluarga.
Hargai dan berikan waktu bagi mereka untuk menikmati hobinyamasing-masing. Asal itu tidak mengganggu pekerjaan dan kebersamaan dalamkeluarga. Dan juga selagi hobinya positif, tidak ada salah anda men-supportmereka.
Pengertian dan komunikasi akan membantu meningkatkankehangatan dalam keluarga, sehingga akan lebih mudah bagi anda menerapkanmanajemen keluarga dalam kehidupan berumah tangga untuk menjadi keluarga yangsolid, baik dari sisi materil dan rohani.