Kata ‘Baper’ pasti udah gak asing lagi di telinga kita. Jadi, baper itu adalah bahasa gaul yang merupakan singkatan dari Bawa Perasaan. Secara umum, Baper itu disematkan pada seseorang yang sering memasukkan ke hati segala ucapan dan tindakan orang lain. Baper juga identik dengan ‘HSP’.
Sudah tahu HSP belum? HSP adalah singkatan dari Highly Sensitive Person. Dalam bahasa Indonesia artinya Orang yang sangat sensitif. Karena perbedaan biologis sejak mereka dilahirkan, orang yang sangat sensitif menjadi lebih sadar akan seluk-beluk dan memproses informasi secara mendalam.
Ini berarti mereka cenderung kreatif, berwawasan, dan empati. Namun, mereka juga lebih rentan stres dan kewalahan dibanding orang lain. Sebenarnya sensitif itu normal dan bukan penyakit atau kelainan. Hal ini karena hanya sekitar 15 hingga 20 persen dari populasi yang mengalami HSP.
Apakah kamu gampang baper? dan punya sifat yang sangat sensitif? Yuk kenali ciri-ciri kepribadian Highly Sensitive Person sebagai berikut ini:
1. Benci Kekerasan dan Kekejaman dalam Bentuk Apapun
Semua orang membenci kekerasan dan kekejaman, tetapi bagi orang yang sangat sensitif, melihat atau mendengarnya saja bisa sangat mengganggu. Jika kamu tidak bisa menonton film yang menakutkan, menampilkan darah, memperlihatkan kekerasan atau bahkan merasa sakit secara fisik, mungkin kamu termasuk seorang HSP.
Bukan hanya itu, kamu mungkin juga tidak bisa menonton berita tentang kekejaman terhadap hewan atau tindakan brutal serupa. Intinya, kamu membenci kekerasan dan kekejaman dalam bentuk apapun.
2. Merasakan Apa yang Orang Lain Rasakan
Meskipun orang yang sangat sensitif belum tentu berempati, HSP cenderung “menyerap” emosi orang lain, hampir seperti empati.
Misalnya, jika seorang HSP masuk ke sebuah ruangan dan dia langsung bisa merasakan suasana hati orang-orang di dalamnya. Ini terjadi karena orang yang sangat sensitif sangat menyadari seluk-beluk termasuk ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara yang mungkin tidak diperhatikan orang lain.
Selain itu, orang HSP juga dapat mengenali ketidaknyamanan orang lain. Misalnya, Orang yang sangat sensitif mengenali saat orang lain membutuhkan lampu diredupkan atau musik dimatikan. Mereka dengan mudah merasakan saat orang lain merasa kewalahan maupun tidak nyaman.
3. Membutuhkan Waktu Sendirian
Menarik diri adalah suatu pola tingkah laku menghindari kontak dengan orang, situasi atau lingkungan yang penuh dengan stress yang dapat menyebabkan kecemasan fisik dan psikologis. Mungkin seorang HSP hampir sama dengan seorang Introvert yang cenderung lebih suka menyendiri.
Misalnya, kamu mendapati diri kamu menarik diri ke ruangan tenang di penghujung hari yang melelahkan. Itu menjadi cara yang ampuh untuk menurunkan tingkat stimulasi, menenangkan indera, dan mengisi ulang tenaga.
4. Berpikir Mendalam
Jika kamu seorang HSP, kamu cenderung memproses informasi secara mendalam. Itu artinya, kamu melakukan banyak refleksi tentang pengalaman kamu lebih dari orang lain.
Sayangnya, hal tersebut juga bisa membuat kamu rentan berpikir negatif yang berlebihan. Terkadang kamu secara obsesif memikirkan suatu kejadian berulang kali dalam pikiran kamu. Dan itu bisa saja berubah menjadi pikiran cemas.
5. Mempunyai Imajinasi Tinggi
HSP biasanya adalah orang-orang yang sangat imajinatif dan kreatif serta memiliki kehidupan batin yang bersemangat. Tingkat empati kamu yang tinggi dapat membuat kamu membayangkan perasaan dan pikiran orang lain.
Meski dapat membantumu menemukan solusi kreatif untuk sebuah permasalahan, tapi itu juga dapat menyebabkan kecemasan jika apa yang kamu bayangkan cenderung negatif.
6. Rentan Mengalami Kecemasan
Elaine Aron, seorang psikolog, peneliti klinis dan penulis telah mempelajari kepribadian sensitivitas tinggi sejak 1990. Menurut Aron, orang HSP yang memiliki banyak pengalaman negatif di masa lalu cenderung lebih rentan terhadap kecemasan atau depresi.
“Jika Anda pernah mengalami cukup banyak pengalaman buruk, terutama di awal kehidupan, sehingga Anda tidak merasa aman di dunia ini atau Anda tidak merasa aman di rumah atau di sekolah, sistem saraf Anda diatur ke ‘cemas’ “kata Aron.
Meski begitu, bukan berarti bahwa semua orang yang sangat sensitif akan terus mengalami kecemasan. Pada kenyataannya, memiliki lingkungan yang mendukung dapat membantu melindungi dari hal tersebut.
7. Sulit Menerima Kritikan
Orang sensitif memiliki reaksi lebih intens terhadap kritikan dibanding orang yang kurang sensitif. Menurut Aron, seorang psikolog, orang sensitif mungkin menggunakan taktik tertentu untuk menghindari kritik, misalnya dengan menyenangkan orang (sehingga tidak ada lagi yang bisa dikritik), mengkritik diri sendiri terlebih dahulu, dan menghindari sumber kritik.
Sedangkan menurut Zeff, orang yang bukan HSP mungkin bisa bersikap tidak peduli terhadap omongan negatif dari orang lain tapi berbeda dengan orang sensitif yang akan merasakan atau memikirkan itu lebih dalam.
“Orang dapat mengatakan sesuatu yang negatif, seorang non-HSP (orang yang sangat sensitif) dapat mengatakan, ‘Terserah,’ dan itu tidak mempengaruhi mereka. Tapi HSP akan merasakannya lebih dalam.” ujar Zeff, penulis buku yang membahas karakter orang sangat sensitif
8. Sensitif Terhadap Tekanan dan Perubahan
Kamu merasa sangat bingung ketika kamu memiliki terlalu banyak hal yang harus dikerjakan dan tidak cukup waktu untuk melakukannya. Kamu tidak suka harus melakukan sesuatu dengan cepat, tanpa cukup waktu untuk memproses pikiran kamu. Selain itu, kamu juga sensitif terhadap perubahan.
Bahkan perubahan positif seperti memulai pekerjaan baru, pindah ke tempat tinggal yang lebih baik, atau memulai hubungan baru dapat membuat kamu tidak nyaman. Sensitivitas kamu yang tinggi berarti kamu tampaknya membutuhkan lebih banyak waktu daripada orang lain untuk menyesuaikan diri dengan hal-hal baru.
9. Sangat Peka dengan Orang Sekitar
Menurut penelitian, 20% populasi dapat bereaksi sangat kuat terhadap keadaan emosional orang lain. Misalnya, kamu mengatakan “Tidak, saya baik-baik saja” tapi kamu bisa mengetahui bahwa dia sedang berbohong. Kamu bisa merasakan dan mengenali kebohongan tersebut dan kamu juga mengetahui gerak-gerik saat orang lain mencoba menyembunyikan sesuatu dari kamu.
10. Susah Mengatakan “Tidak”
Ketika temanmu sedang membutuhkan bantuan, mereka tahu bahwa kamu selalu dapat diandalkan. Misalnya, mereka ingin meminjam uang, di antar ke tempat tujuan atau permintaaan bantuan lainnya. Dan kamu akan sulit untuk mengatakan “tidak” pada permintaan mereka itu.
Sebenarnya, lebih mudah bagi kamu untuk melakukan sesuatu yang tidak benar-benar kamu inginkan atau sukai, daripada menyinggung perasaan seseorang dengan menolak melakukannya.
Itulah beberapa ciri-ciri kepribadian Highly Sensitive Person yang mungkin hampir sama dengan Introvert. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua orang HSP adalah Introvert. Menurut Aron, faktanya sekitar 30 persen orang yang sangat sensitif adalah ekstrovert. Nah, kalau kamu termasuk orang yang sensitif gak nih?