Starbucks adalah salah satu kedai kopi tersukses di dunia, Starbucks saat ini sudah tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mungkin diantara kamu pernah ya nongkrong di kedai kopi ini. Nah, salah salah orang berjasa yang membuat nama Starbucks main mendunia adalah Howard Schultz.Howard Schultz adalah pemiliki sekaligus Founder dan CEO Starbucks. Walaupun dia bukanlah pendiri Starbucks dan mengawali karir sebagai karyawan Starbucks, namun kerja kerasnya selama ini mampu membuat dia menjadi pemilik kedai kopi tersukses di dunia. Bagaimana cerita sukses Howard Schultz ?Nah berikut kita akan mengenal profil dan biografi sosok Howard Schultz, hingga cerita inspiratif Howard Schultz yang mungkin memberikan kita pelajaran hidup yang sangat berharga. Simak Penjelasannya.
Biografi Howard Schultz
Howard Schultz lahir pada tanggal 19 juli 1953 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ayah Howard bernama Fred Schultz yang seorang pensiun tentara, sedangkan ibu Howard bernama Elaine Schultz. mereka keluarga yang hidup berkecukupan pada waktu itu. Saat Howard masih kecil, mereka sekeluarga pindah ke wilayah Brooklyn. AS.Howard adalah seorang yang pekerja keras. Pada usia sekitar 12 Tahun, Untuk membantu kehidupan keluarngganya, Howard Schultz sudah bekerja sebagai loper koran, dikarenakan Ayahnya bekerja sebagai sopir dengan penghasilan yang pas-pasan. Pada usianya menginjak 16 tahun, Howard Schultz bekerja sebagai penjaga toko.Setelah tamat SMA, Howard Schultz tidak melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dikarenakan tidak mempunyai uang yang cukup. Namun, berkat keahlian yang dimilikinya, khususnya pada bidang olahraga, Howard Schultz lantas menerima beasiswa dari Northern Michigan University pada tahun 1970.Bbaca Juga : 10 Cara Menjadi Orang Yang Berwibawa, Agar dapat Dihormati dan MempengaruhiPada tahun 1975, ia akhirnya lulus dan mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang ilmu komunikasi dari Northern Michigan University. Dengan modal ijazah yang sudah ia dapat, Howard Schultz kemudian bekerja di Xeroc Corporation sebagai Sales Representatif, Howard pun cukup lama bekerja di perusahaan ini.Kemudian Howard Schultz juga pernah bekerja di perusahaan asal Swedia bernama Hammarplast yang fikus menjual peralatan pembuat kopi. Howard Schultz bekerja diperusahaan ini sebagai direktur penjualan untuk wilayah Amerika Serikat.
Berkenalan dengan Starbucks
Pada tahun 1980an. Howard Schultz mengunjungi pelanggan peralatan kopi yang ia jual yakni kedai kopi bernama Starbucks. Pada kala itu Starbucks masih sangat kecil. Howard Schultz mulai penasaran dan tertarik dengan Starbucks dikarenakan penjualan Starbucks tiap bulan menunjukkan peningkatan yang cukup bagus. Ia kemudian menelpon pemilik Starbucks kala itu yakni Jerry Baldwin dan memohon untuk dipekerjakan disana. Pada tahun berikutnya. Howard kemudian mempersunting Sheri Kersch Schultz sebagai istrinya.Sebagai catatan, Pendiri Starbucks adalah Jerry Baldwin, Gordon Bowker dan Zev Siegl. Mereka bertiga mendirikan Starbucks pada tahun 1971, mereka juga yang mendesain logo perusahaannya tersebut.
Bekerja di Starbucks
Saat bekerja di Starbucks, jabatan Howard Scultz adalah sebagai direktur pemasaran perusahaan kopi tersebut. Ia menerima gaji lebih kecil ketimbang saat ia masih bekerja di Hammarplast. Sewaktu melakukan perjalanan bisnis ke Milan, Italia. Ia mulai menyadari bahwa kedai kopi disana tidak hanya menyajikan sebuah kopi espersso yang enak, namun juga bisa dijadikan tempat pertemuan.Selepas kembali ke Amerika Serikat, Howard Scultz lantas membujuk pendiri Starbucks untuk mengubah konsep bisnis Satrbucks. Howard Scultz menyarankan supaya Starbucks memiliki konsep seperti restoran dan kafe, dimana pembeli atau pengunjung bisa bersantai dengan teman, kerabat, atau keluarga sembari menikmati kopi mereka. Namun usulan tersebut ditolak oleh pendiri Starbucks yakni Jerry Baldwin.Pada tahun 1985, Howard Scultz kemudian memutuskan untuk keluar dari Starbucks dan bertekad mendirikan kedai kopi sesuai dengan konsep yang diinginkannya. Akan tetapi, rintangan untuk mendirikan sebuah kedai kopi mesti harus memiliki modal yang banyak. Saat itu Howard Scultz tidak memiliki dana yang besar untuk memulai bisnisnya, dan disisi lain, istrinya juga sedang mengandung anak pertama mereka bernama Eliahu Jordan Schultz.Takdir berkata lain, Pemilik Starbucks yakni Jerry Baldwin dan Gordon Bowker menawarkan bantuannya, ia juga menerima modal sebesar 100 ribu dollar dari seorang dokter yang terkesan dengan konsep bisnis Howard Schultz.Dengan dana itu, Howard Schultz memulai bisnis dan ide yang selama ini ingin diwujudkannya. Kedai kopi pertamanya diberi nama “Il Giornale”. Kedai kopi ini tidak hanya menawarkan kopi saja melainkan juga es krim. Kedainya juga menyediakan tempat duduk untuk menikmati kopi dan alunan musik khas Italia, sesuai dengan konsep yang ia inginkan.
Membeli Starbucks.
Dua tahun setelah kedai “Il Giornale” milik berdiri, manajemen Starbucks memutuskan untuk menjual unit bisnis Starbucks kepada Schultz senilai 3,8 juta dollar AS. Setelah menjadi pemilik Starbucks, Schultz kemudian mengganti nama Il Giornale menjadi Starbucks.Setelah itu, ia kemudian bekerja keras memperluas jaringan kedai kopi Starbucks ke seluruh wilayah Amerika Serikat. Pengalaman serta pengetahuan Howard Schultz pada bidang pemasaran membuat kedai kopi Starbucks berkembang dengan cepat.Baca Juga : 30 Kata Kata Ambisi Inspiratif Agar Menjadi yang TerbaikPada tanggal 26 juni 1992, Starbucks resmi melantai di bursa saham yang membuat kekayaan Howard Schultz terus meningkat. Namun pada tahun 2008, Starbucks yang berstatus sebagai jaringan kedai kopi raksasa di seluruh dunia mengalami krisis. Hingga kemudian Howard Schultz kembali menjabat sebagai CEO Starbucks.Dari krisis ini, Howard Schultz kemudian menutup beberapa kedai Starbucks sebagai langkah antisipasi. Selain itu, ia juga rajin memberikan pelatihan pada karyawannya mengenai kemampuan dasar pengelolaan kopi. Pada tanggal 1 november 2013, Howards Schultz mengundurkan diri sebagai CEO Starbucks dan digantikan oleh David Viniar.Saat ini total kekayaan Howard Schultz (2017) menurut Forbes, senilai 2,9 milyar dollar atau sekitar 37 triliun rupiah. Dan juga, Starbucks saat ini telah memiliki kedai kopi sebanyak 21,536 yang tersebar di 64 negara.