Di era modern ini banyak sekali inovasi-inovasi makanan yang menyediakan berbagai macam bahan yang unik, salah satu contohnya adalah jamur tiram. Pemintaan akan Jamur tiram ini sangat tinggi karena banyaknya permintaan konsumen akan makanan pengganti daging yang sehat. Maka dari itu, Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha baru.
Jamur tiram memiliki ciri khas tersendiri yang mana bentuknya persis seperti cangkang tiram dan lebar serta berwarna putih. Salah satu dari jenis jamur yang bisa dikonsumsi ini memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan rendah kalori.
Bahkan untuk yang sedang menjalani program diet, mengonsumsi jamur tiram adalah pilihan yang tepat karena makanan ini tidak memiliki lemak, dan mengandung vitamin D serta B12.
Melihat manfaatnya yang sangat banyak itu, tak heran kalau sekarang banyak orang yang akhirnya tertarik untuk mengonsumsi jamur tiram. Bahkan tidak sedikit dari produsen jamur tiram yang meraup untung besar karena meningkatnya kebutuhan akan jamur tiram di pasaran.
Lalau apa saja tips budidaya jamur tiram hingga menghasilkan panen yang berkualitas? Berikut ini adalah tips budidaya jamur tiram hingga hasilkan panen yang berkualitas, yuk penjelasannya sebagai berikut.
1. Pemilihan bibit jamur tiram
Pemilihan bibit sejatinya menjadi penentu keberhasilan pada budidaya jamur tiram yang dilakukan. Tidak sedikit dari pengusaha jamur tiram yang akhirnya merugi karena salah diawal memulai cara budidaya jamur tiram ini.
Oleh karena itu, sebelum melangkah terlalu jauh pastikan Anda telah memilih bibit jamur tiram yang kualitasnya paling bagus.
2. Menyiapkan kumbung jamur
Kumbung bisa juga diartikan sebagai rumah bagi pertumbuhan jamur tiram. Kumbung sendiri dapat dibuat dari bambu ataupun kayu, yang mana seluruh bagian dinding kumbung biasanya terbuat dari papan dan atap menggunakan material sirap.
Mempersiapkan kumbung dengan sempurna juga menjadi faktor penentu keberhasilan cara budidaya jamur tiram loh. Jadi, sebisa mungkin Anda perhatikan beberapa kiat suksesnya dalam membuat kumbung jamur.
Di dalam kumbung atau rumah jamur umumnya diisi dengan rak bambu untuk menyimpan baglog. Rak yang dipakai biasanya memiliki lebar 40 cm dan tiap ruas rak memiliki panjang 1 meter. Â Untuk satu rak, Anda bisa mengisi sekitar 80 baglog atau menyesuaikan dengan ukuran dari rak yang dibuat tersebut.
Usahakan menaruh rak secara sejajar antara satu dan lainnya dan jangan lupa beri pembatas, berupa lorong sebagai perawatan. Nah sebelum memasukkan baglog ke dalam rak ini, pastikan kumbung maupun rak penyimpanan sudah dibersihkan.
Serta tak lupa melakukan pengapuran dan menyemprotkan fungisida guna membunuh hama penyakit yang bisa menempel di jamur tiram nantinya.
3. Menyiapkan media tanam
Bisa dibilang ini adalah tahapan tersulit dalam cara budidaya jamur tiram. Media tanam pada jamur tiram sendiri adalah baglog, yang mana nantinya media tanam ini bakal mempengaruhi proses pertumbuhan dari jamur tersebut.
Anda bisa membuat baglog dari berbagai bahan seperti serbuk gergaji, bongkol jagung, sekam padi, ataupun jerami. Namun biar hasilnya lebih maksimal, dianjurkan untuk memakai serbuk gergaji, bekatul, kapur, dan sekam padi.
Soalnya keempat bahan tersebut sudah mengandung lignin, lignoselulosa, maupun serat.
Apabila Anda masih pemula dalam bidang ini, sebaiknya gunakan serbuk gergaji sebanyak 80 persen, bekatul 15 persen dan kapur kira-kira 3 persen saja untuk membuat baglog.
Campurkan ketiga bahan tersebut dengan air kira-kira sekitar 60 persen dari berat bahan media tanam. Masukkan ke dalam kumbung dan tutup dengan plastik.
4. Melakukan proses fermentasi
Agar hasil panennya maksimal, Anda bisa melakukan proses fermentasi pada media tanam. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mendiamkan baglog kira-kira selama 5 hingga 10 hari, agar nantinya proses pelapukan dapat terjadi dengan benar pada media tanam.
Selama proses ini dilakukan, pastikan suhu udara di sekitar media tanam meningkat sampai 70 derajat Celsius
Anda juga harus selalu membalikkan media tanam tersebut agar proses pelapukan bisa terjadi secara merata di semua bagian media tanam.
Fermentasi ini dilakukan untuk memusnahkan jamur liar yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang jamur tiram. Apabila proses ini berjalan dengan lancar, maka media tanam akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman.
5. Penyusuan dari baglog harus tepat
Cara budidaya jamur tiram yang berikutnya adalah dengan melakukan penyusunan baglog atau media tanam. Terdapat dua cara untuk menyusun baglog, yaitu secara vertikal dan horizontal.
Keduanya memiliki kekurangan masing-masing sehingga Anda mesti melihat situasi ini dengan jeli, sekiranya mana cara yang benar-benar tepat dan sesuai dengan kondisi kumbung yang dibuat.
Jika menggunakan cara vertikal, berarti Anda bisa membuat arah lubang baglog menghadap ke atas. Akan tetapi cara ini akan membuat intensitas siraman air jadi meningkat sehingga nantinya air sulit masuk ke dalam baglog secara merata.
Sedangkan cara horizontal adalah dengan membuat lubang baglog menghadap ke arah samping yang mana cara ini dianggap terlalu ‘makan tempat’, sehingga Anda perlu ruangan lebih besar untuk menyimpan baglog.  Â
6. Melakukan perawatan pada baglog
Cara budidaya jamur tiram berikutnya adalah dengan menjaga kualitas dari media tanam atau boglog itu sendiri. Perawatan dari baglog bisa dilakukan dengan cara berikut ini.
Melakukan proses sterilisasi dengan cara mengukus baglog dalam suhu 100 derajat Celsius selama kurang lebih 5 jam.
Lakukan penyiraman paling tidak 3 kali sehari. Apabila lantai kumbung terbuat dari tanah, maka gunakan teknik kabut saat menyiram baglog agar tingkat kelembapannya tetap terjaga.
Yang terakir yaitu potong bagian ujung gablog dan diamkan 3 hari agar media tanam tersebut dapat tumbuh dengan baik.
7. Jamur dengan kualitas bermutu siap dipanen
Nah ini dia yang paling ditunggu-tunggu ketika Anda sudah mengikuti seluruh cara budidaya jamur tiram di atas. Apalagi kalau bukan masa pemanenan.
Pada tahapan ini biasanya permukaan baglog telah tertutup sempurna dengan miselium, di mana waktu tunggunya cuma sekitar 2 minggu dan jamur siap dipanen.
Anda bisa memanen baglog jamur tiram paling tidak 8 kali, itupun jika Anda melakukan perawatan dengan benar. Musim panen jamur tiram biasanya saat ujung jamur sudah tampak runcing, berwarna putih dan mekar, serta tudungnya belum pecah.
Ketika musim panen ini tiba, Anda harus langsung mengambil jamur tiram tersebut dari baglognya karena jika melewati setengah hari saja, jamur tiram akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Hal ini pastinya bakal mempengaruhi kualitas dari budidaya jamur tiram yang telah dilakukan.
Nah itu dia berbagai tips untuk budidaya jamur tiram hingga menghasilkan panen yang bermutu. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis ini? Semoga saja dengan membaca artikel ini dapat menambah wawasan Anda mengenai peluang-peluang usaha baru yang ada. Sekian dulu ya dan terimakasih