Dalam kehidupan bersosial, dialog merupakan istilah yang sering kita lakukan. Dialog adalah sebuah istilah yang umumnya dipakai untuk menunjukkan bahwa terdapat suatu percakapan yang sedang dilakukan oleh dua tokoh atau lebih untuk mendukung jalannya sebuah cerita. Dialog seringkali dipakai untuk membagikan suatu pandangan antara satu sama lain.
Untuk mengetahui apa itu dialog, berikut ini penjelasan mengenai definisi dialog.
Pengertian Dialog
Secara etimologi, dialog merupakan kata serapan dari bahasa Yunani yakni ‘diálogos‘ yang berarti percakapan.
Secara umum, dialog adalah sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Dialog juga berarti suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mencari solusi atas suatu permasalahan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dialog adalah suatu percakapan. Dialog juga berarti karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih.
Ciri-Ciri Dialog
Ada beberapa ciri yang membentuk dialog, di antaranya adalah:
- Dialog dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Dialog dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Terdapat sesi tanya jawab yang berlangsung di antara narasumber dan pewawancara.
Manfaat Dialog
1. Di Tempat Kerja
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat saat menerapkan dialog di tempat kerja, di antaranya yaitu membantu memperlancar pelaksanaan, evaluasi, dan perencanaan yang berkaitan erat dengan masalah pekerjaan.
2. Di Dalam Masyarakat
Manfaat dialog dalam masyarakat adalah untuk menjadi salah satu sarana yang mampu membuat masyarakat saling menerima, memahami, bekerja sama, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab.
3. Di Seluruh Aspek Masyarakat
Dialog merupakan hal yang penting untuk membantu masyarakat saling memahami satu sama lain sehingga bisa membuat masyarakat bersatu untuk melaksanakan pembangunan bangsa, mempersatu hubungan nasional dan membuat hidup bangsa menjadi semakin tentram di masa depan.
4. Di Tingkat Pribadi
Pada tingkat pribadi, dialog juga menjadi salah satu hal yang mampu membantu meningkatkan sikap saling menerima dan memahami diri sendiri serta orang terdekat sehingga hidup pun tetap bisa saling nyaman dan damai bersama orang lain.
Syarat dan Cara Menyusun Dialog
Agar dialog menjadi lebih dimengerti dan mampu menghasilkan sesuatu penyelesaian, maka dialog tersebut harus memenuhi beberapa syarat seperti:
- Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ide dan topik yang akan dijadikan sebagai bahan dialog.
- Memahami dengan benar maksud, tujuan, dan makna dari dialog yang dibuat serta harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan dialog tersebut.
- Harus mampu menciptakan suasana yang tenang dan damai, jauh dari rasa emosi. Selain itu, harus pula mampu menyampaikan gagasan dialog dengan jelas dan dengan cara yang baik.
- Dialog adalah media yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk membahas sesuatu secara langsung ataupun sebagai pendahuluan yang dilakukan sebelum akhirnya membahas inti pembicaraan yang memang sulit dan berat. Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat dialog bisa terdiri atas berbagai macam aspek di dalam bidang kehidupan, seperti moral, budaya, sosial, politik, agama, ekonomi, dan hal-hal yang lainnya.
- Keseluruhan dialog harus tulus, jujur, tidak manipulatif, dan percaya bahwa yang dibahas pada dialog tidak akan dimanfaatkan oleh kepentingan pihak lain.
- Memiliki kehendak untuk senantiasa mencari kebenaran di dalam dialog.
Sementara cara untuk menyusun dialog adalah sebagai berikut:
- Menentukan karakter yang akan terlibat di dalam dialog.
- Menentukan topik apakah yang ingin dibahas di dalam dialog.
- Membuat garis besar atau inti materi yang diucapkan pada dialog.
- Menentukan peran atau posisi masing-masing dari tokoh tersebut.
- Menyusun dialog yang disesuaikan dengan garis besar pembicaraan yang sudah dibuat sebelumnya.
- Menulis dialog dengan cara yang benar sesuai dengan kaidah yang sudah ada.
Baca Juga: Pengertian, Ciri, Jenis dan Tujuan Argumentasi
Aturan Dasar Membuat Dialog
Beberapa aturan dasar yang harus dilakukan saat melakukan dialog adalah:
- Mendengarkan dengan penuh empati agar mereka paham bahwa pihak lain memperhatikan apa yang mereka katakan.
- Tidak menghakimi atau menyalahkan sudut pandang lawan bicara, dan senantiasa bersikap terbuka atas informasi baru yang akan dihadirkan oleh orang lain tanpa bersikap bebal dan menganggap bahwa diri sendiri adalah orang yang paling benar.
- Mencari persamaan yang bisa disetujui setelah mendengarkan apa yang diucapkan oleh pihak lawan dan tidak menganggapnya remeh.
- Berbicara atas nama sendiri dan tidak menggunakan orang lain sehingga apa yang diucapkan merupakan tanggung jawab sendiri.
- Memisahkan proses pengambilan keputusan dan proses dialog, karena dialog harus didahului oleh negosiasi, tindakan, kemudian barulah dapat mengambil keputusan yang sesuai.
- Cari asumsi secara diam-diam dan bersembunyi terlebih dahulu, setelah itu barulah kemukakan apa yang ada di dalam pikiran secara bijak.
Beberapa unsur aturan dialog tersebut sebenarnya bisa lebih dikelompokan lagi menjadi tiga kelompok aturan, yakni:
1. Mendengarkan
Salah satu aspek yang paling penting saat berdialog tentu saja adalah mendengarkan, karena dengan aspek ini seseorang pun dapat mencari tahu pemahaman yang ada pada perspektif berbeda dibandingkan dengan apa yang dipercayai selama ini.
Untuk itu, orang yang berdialog harus mampu mendengarkan secara aktif tanpa memberikan respon yang terlalu agresif terlebih dahulu.
Seseorang yang sedang berdialog tidak perlu membuat pihak lainnya menjadi yakin dengan perspektif yang dimiliki, hanya saja seseorang tersebut harus menunjukkan bahwa dia memberi perhatian dan mendengarkan secara saksama pihak yang sedang berdialog dengannya.
2. Menemukan
Setelah mendengarkan perspektif pihak lain, maka seseorang tersebut harus mampu mengklarifikasi serta menemukan informasi yang baru saja didapatkan dengan bertanya kepada orang lain lagi. Dengan begitu, maka tidak akan ada lagi ketidakpercayaan dan kesalahpahaman yang bisa merusak hubungan antar sesama.
3. Menahan diri
Aturan yang harus dilakukan saat melakukan dialog yang terakhir adalah menahan diri untuk menghakimi perspektif orang lain. Seseorang tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak ataupun mempertanyakan status yang dimiliki oleh orang lain saat sedang melakukan dialog. Tunggulah pihak lain selesai mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, barulah bisa memberi jawaban.
Nah, itulah beberapa informasi yang bisa didapat mengenai dialog. Dialog adalah salah satu unsur paling penting dalam berkomunikasi baik itu di dunia sastra maupun nyata, untuk itu penting sekali bagi masyarakat untuk memahami konsep ini.