Margin adalah sebuah istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan bisnis. Istilah ini mengacu pada tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar. Selain itu, margin juga dapat berarti deposit atau uang muka oleh investor untuk pembayaran sebagian atau harga beli saham atau komoditas.
Tidak hanya pengertian tersebut, margin juga memiliki definisi yang luas dalam fungsinya. Lalu apa itu margin?
Pengertian Margin Menurut Berbagai Sumber
1. Margin dalam Bisnis dan Akuntansi
Margin adalah persentase keuntungan dari penjualan produk atau jasa dengan modal yang dikeluarkan. Margin dapat dihitung dengan membagi keuntungan dengan modal, lalu dikali dengan 100 persen (Margin = Keuntungan : Modal x 100 persen).
Istilah margin erat kaitannya dengan profit sehingga seringkali disebut sebagai margin keuntungan atau profit margin. Profit margin adalah hasil dari perbandingan laba setelah dikurangi bunga dan pajak.
2. Margin dalam Investasi
Dalam dunia investasi, dikenal dengan margin trading adalah suatu fasilitas pinjaman yang diberikan oleh broker di perusahaan sekuritas kepada investor pemilik rekening efek sehingga investor memiliki kesempatan untuk bertransaksi saham melebihi dari modal yang dimilikinya.
Terdapat dua jenis margin di dalam dunia investasi, yakni margin call dan margin account.
Margin Call adalah suatu pemberitahuan dari broker investasi kepada investor untuk menambah modal ke rekening efek miliknya. Biasanya, notifikasi ini diberikan saat terdapat pergerakan harga yang berpotensi merugikan atau floating loss.
Sementara itu, margin account adalah suatu akun dari broker dan dapat meminjamkan uang kepada investor untuk membeli saham, obligasi atau produk investasi lain.
Cara Mengetahui Margin Keuntungan Suatu Usaha
Untuk mengetahui hasil dari profit margin, maka setiap pengusaha harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kondisi perusahaannya apakah sedang berjalan lancar atau justru sedang mengalami penurunan. Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar margin keuntungan, seperti:
1. Margin Laba Kotor
Margin adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dengan keuntungan perusahaan, sehingga tak heran perusahaan harus mengetahui jumlah margin laba kotor agar mendapat gambaran mengenai jumlah pendapatan yang masih tersisa usai HPP dikalkulasikan
Fungsi dari margin ini adalah untuk mengetahui produk mana saja yang memberikan keuntungan dan memberi kerugian.
Rumus untuk mengetahui margin laba kotor dapat dilakukan dengan mengurangi total pendapatan perusahaan dengan HPP, setelah itu hasilnya dibagi dengan total pendapatan. lalu dikali 100%.
Gross Profit Margin = (Pendapatan – Harga Pokok) / pendapatan x 100%
2. Margin Laba Operasi
Margin laba operasi merupakan suatu hasil dari proses perhitungan biaya operasional, administrasi, overhead, dan juga penjualan. Margin ini memiliki fungsi untuk menunjukkan seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas yang dijalankan.
Rumus untuk mengetahui jumlah margin laba operasi adalah dengan membagi Laba operasi dengan pendapatan, lalu dikali 100%.
Operating Profit Margin = (Laba Operasi / Pendapatan) x 100%
3. Margin Laba Bersih
Untuk mengetahui jumlah margin laba bersih, maka langkah penghitungannya yaitu semua pendapatan dikurangi dengan pajak, operasional utang, pendapatan investasi, dan juga HPP.
Margin laba bersih memiliki fungsi yang sangat berguna untuk mengukur laba yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan pun juga membutuhkannya demi mengetahui seberapa tinggi potensi keuntungan yang akan diraih oleh perusahaan.
Rumus menghitung margin laba bersih bisa dilakukan dengan cara membagi laba bersih dengan total pendapatan, lalu dikali 100%.
Net Profit Margin = (Laba Bersih ⁄ Total pendapatan) x 100%
Baca Juga: Pengertian, Unsur, Faktor, dan Jenis Laba
Langkah untuk Menghitung Margin
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghitung margin, di antaranya yaitu:
1. Mengetahui Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan atau HPP penting untuk dihitung agar pengusaha bisa menentukan harga jual yang tepat. Saat menaikkan dan menetapkan harga jual produk, maka pengusaha perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat daya beli konsumen yang sudah ditetapkan sebagai target pasar.
Singkatnya, HPP adalah jumlah dari perhitungan semua biaya yang telah dikeluarkan oleh pengusaha ketika sedang berada pada proses produksi sampai menuju gudang atau saat produk tersebut berubah status menjadi tersedia.
2. Mengetahui Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah hasil dari proses penjualan kotor, yang telah dikurangi oleh berbagai faktor-faktor pengurang lainnya seperti diskon, return, dan komisi. Terdapat beberapa unsur di dalam penjualan bersih, seperti:
- Return penjualan
- Penjualan kotor
- Penjualan bersih
- Potongan penjualan
3. Identifikasi Item Biaya Produksi
Pengusaha harus senantiasa melakukan identifikasi terhadap seluruh item biaya produksi dan menghitung catatan biaya yang dikeluarkan sepanjang tahap produksi.
Ada beberapa jenis biaya produksi, di antaranya yaitu:
- Biaya Variabel, biaya ini merupakan biaya perusahaan yang senantiasa berubah dan cenderung tidak stabil.
- Biaya Tetap, biaya yang jumlahnya selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh kapasitas produksi.
4. Laporan Laba Rugi
Menyusun laporan laba rugi merupakan hal yang sangat penting agar pengusaha dapat menentukan seberapa besar jumlah harga yang akan dijual kepada konsumen. Unsur yang terdapat di dalam laporan laba rugi terdiri atas beban perusahaan dan sumber pendapatan selama perusahaan sedang beroperasi.
Tips Meningkatkan Margin Keuntungan
1. Memperluas Target Pasar
Semua produk tentu akan menargetkan konsumen yang berasal dari demografik yang bervariasi. Apabila target konsumen yang dipilih semakin luas, maka produk yang ingin dijual pun akan menjadi lebih mudah untuk dipasarkan. Untuk itu, lakukanlah riset konsumen secara mendalam dan rutin apabila ingin mengenal karakteristik konsumen baru yang akan dipilih.
2. Memproduksi Barang Sendiri
Hal yang bisa dilakukan oleh pengusaha untuk meningkatkan margin adalah dengan memproduksi sendiri barang yang ingin dijual.
Langkah ini terbukti ampuh untuk memperoleh profit margin yang tinggi, karena pengusaha bisa menentukan harga jual barang menjadi lebih tinggi dan produk tersebut pun akan menjadi produk yang eksklusif karena tidak ada tempat lain yang menghasilkan produk tersebut.
Hal yang cukup remeh seperti memilih vendor pengiriman barang secara tepat pun akan membantu menghasilkan harga yang jauh lebih murah daripada sebelumnya. Untuk itu, pilihlah operasional yang kemungkinan bisa dikurangi sehingga tidak akan memberikan beban biaya tambahan pada produk yang akan dijual.
3. Biaya Operasional Dikurangi
Agar HPP memiliki jumlah yang lebih besar dan menguntungkan perusahaan, maka ada langkah yang efektif untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan mengurangi biaya operasional.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai margin. Margin adalah salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu bisnis, karena tanpa ada margin maka akan sangat sulit untuk mengetahui apakah perusahaan sedang berada dalam posisi yang rugi atau untung.