Pengertian Vaksin adalah? Arti, Jenis, Manfaat, dan Efek Samping Vaksin

Pengertian Vaksin adalah? Arti
Pengertian Vaksin adalah? Arti
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Vaksin adalah produk biologis yang digunakan untuk memproduksi imun adaptif di dalam tubuh agar mampu menghindari infeksi dari penyakit tertentu. Umumnya, ada kandungan zat atau agen serupa mikroorganisme seperti virus atau bakteri penyebab penyakit tersebut, tetapi kondisinya telah mati atau dilemahkan.

Agen tersebut nantinya berfungsi untuk menstimulus sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mampu mendeteksi bahaya penyakit, lantas menghancurkannya.

Dengan kata lain, vaksin bukanlah obat yang akan menyembuhkan seseorang dari penyakit, melainkan hanya untuk membuat tubuh untuk mencegah penyakit tersebut. Lalu apa itu vaksin? Berikut adalah ulasan mengenai definisi vaksin.

Pengertian Vaksin Menurut Para Ahli

Pengertian Vaksin Menurut Para Ahli

1. KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, vaksin dan vaksinanasi adalah:

  • Vaksin adalah bibit penyakit (misalnya cacar) yang sudah dilemahkan, digunakan untuk vaksinasi.
  • Vaksinanasi adalah penanaman bibit penyakit (misalnya cacar) yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh manusia atau binatang (dengan cara menggoreskan atau menusukkan jarum) agar orang atau binatang itu menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Dalam jurnal yang diterbitkan oleh Kemenkes RI, vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Dan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021, vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

3. WHO

Vaksin merupakan zat yang berfungsi untuk melatih sistem imun dan kekebalan tubuh menjadi lebih kuat sehingga mampu membentuk antibodi dari penyakit tertentu.

Vaksin mengandung kuman yang mati atau dilemahkan seperti virus atau bakteri, vaksin tidak menyebabkan penyakit atau berisiko mengalami komplikasinya. Biasanya vaksin diberikan melalui suntikan, namun ada juga yang diberikan secara oral (melalui mulut) atau disemprotkan ke dalam hidung.

Jenis Vaksin Berdasarkan Kandungan Zatnya

Vaksin memiliki banyak jenis yang sudah dikembangkan. Berikut adalah jenis vaksin berdasarkan kandungan zatnya.

1. Vaksin Inaktif

Vaksin yang tidak aktif ini mengandung virus atau bakteri penyakit yang sudah mati. Misalnya vaksin hepatitis A, influenza dan polio

Jenis vaksin ini dapat diberikan dengan aman kepada seseorang dengan respons sistem kekebalan yang terganggu. Namun, seseorang dengan respons sistem kekebalan yang terganggu mungkin tidak mengembangkan jumlah perlindungan yang sama seperti orang sehat yang menerima vaksin.

Vaksin yang tidak aktif biasanya memerlukan beberapa dosis. Beberapa vaksin yang tidak aktif mungkin juga memerlukan dosis tambahan berkala untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit.

2. Vaksin Hidup yang Dilemahkan

Vaksin ini menggunakan virus atau bakteri penyebab penyakit yang masih hidup tetapi telah dilemahkan sehingga dapat bereplikasi di dalam tubuh beberapa kali dan menimbulkan respon imun tanpa menyebabkan penyakit, misalnya virus cacar air, campak, dan gondok.

3. Messenger RNA (mRNA)

Vaksin mRNA membuat protein untuk memicu respons imun. vaksin mRNA memiliki beberapa manfaat dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya, termasuk waktu pembuatan yang lebih singkat, dan karena tidak mengandung virus hidup, tidak ada risiko menyebabkan penyakit pada orang yang divaksinasi.

Selama beberapa dekade, teknologi ini digunakan untuk membuat beberapa vaksin COVID-19.

4. Subunit, Recombinant, Polysaccharide, dan Conjugate

Vaksin Subunit, recombinant, polysaccharide, dan conjugate menggunakan bagian tertentu dari kuman seperti protein, gula, atau kapsidnya (selubung di sekitar kuman).

Karena vaksin ini hanya menggunakan bagian tertentu dari kuman, ini memberikan respon imun yang sangat kuat yang ditargetkan ke bagian penting dari kuman. Contoh vaksin ini adalah Hepatitis B dan HPV (Human papiloma virus).

Vaksin ini juga dapat digunakan pada hampir semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah kesehatan jangka panjang.

5. Vaksin Toksoid

Vaksin toksoid menggunakan toksin (produk berbahaya) yang dibuat oleh kuman penyebab penyakit. Mereka menciptakan kekebalan pada bagian kuman yang menyebabkan penyakit, bukan kuman itu sendiri. Itu berarti respons imun ditargetkan ke toksin, bukan seluruh kuman.

Seperti beberapa jenis vaksin lainnya, Orang yang menerima vaksin mungkin memerlukan suntikan booster untuk mendapatkan perlindungan berkelanjutan terhadap penyakit.

Vaksin toksoid digunakan untuk melindungi terhadap: Tetanus dan Difteri.

6. Vektor Virus

Wabah Ebola di masa lalu telah menggunakan teknologi vektor virus, dan sejumlah penelitian telah berfokus pada vaksin vektor virus terhadap penyakit menular lainnya seperti Zika, flu, dan HIV. Para ilmuwan juga menggunakan teknologi ini untuk membuat vaksin COVID-19.

Baca Juga: Pengertian, Waktu, Kegiatan, dan Tips Isolasi Mandiri

Manfaat Menggunakan Vaksin

Manfaat Menggunakan Vaksin

1. Terlindungi dari risiko cacat atau mortalitas

Vaksin adalah senyawa yang didesain untuk mengurangi faktor risiko cacat atau mortalitas akibat infeksi suatu penyakit. Sebagai contoh, anak-anak yang disuntikkan vaksin cacar diharapkan dapat terhindar dari terkena cacar di masa depan.

Kalaupun tetap terinfeksi, maka tingkat mortalitas atau efek sampingnya tidak terlalu parah. Inilah salah satu alasan penting menggunakan vaksin meski produk satu ini memang tidak dapat mengobati penyakit.

Hanya saja, angka harapan hidup orang yang terkena penyakit tetapi sudah diberi vaksin akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang belum divaksin. Tidak heran, ketika ada varian virus baru yang menyebar di tengah masyarakat, tenaga medis dan pemerintah mewajibkan program vaksinasi.

2. Penyakit dapat dicegah penyebarannya

Di samping mengurangi risiko negatif, vaksin adalah zat yang juga berfungsi mencegah atau menghambat penyebaran penyakit. Semakin banyak penduduk yang mengikuti program vaksinasi dalam suatu wilayah, maka angka persebaran penyakit dapat ditekan.

3. Dapat menghemat biaya dan waktu dibanding berobat langsung

Jika Anda terinfeksi penyakit tanpa menjalani vaksinasi sebelumnya, maka efek samping yang diderita akan lebih parah dibanding bila sudah menggunakan vaksin. Akibatnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan di rumah sakit bisa membengkak, belum lagi jika bicara tentang waktu yang terbuang.

Begini Umumnya Efek Samping Menggunakan Vaksin

Pada umumnya, banyak orang penerima vaksin merasakan efek samping setelah melakukan vaksinasi. Namun umumnya, efeknya hanya ringan saja. Berikut efek samping setelah menggunakan vaksin.

1. Muncul ruam pada kulit

Ini sering terjadi pada anak-anak yang menjalani vaksinasi. Bagian tubuh yang disuntik akan muncul ruam atau rasa nyeri. Tidak perlu panik sebab itu hal lumrah dan akan berkurang dalam beberapa waktu.

2. Demam

Penerima vaksin juga tidak menutup kemungkinan akan mengalami demam. Biasanya, petugas medis akan memberikan obat tambahan saat proses vaksinasi untuk mencegah atau mengatasi efek samping sejenis ini. Anda hanya perlu beristirahat dengan cukup jika mengalaminya.

3. Mual dan muntah

Mual dan muntah tidak jarang menyerang sebagian orang yang mengikuti program vaksinasi. Kondisi demikian sebenarnya sangat lazim sebab vaksin memang berisi mikroorganisme yang serupa dengan penyebab penyakit tetapi sudah lemah atau mati.

Tidak perlu khawatir karena memang tidak berbahaya, efek vaksinasi itu akan hilang selama beberapa hari. Namun jika terjadi efek samping berkelanjutan, sebaiknya segera kunjungi dokter.

Vaksin adalah sebuah penemuan paling penting di bidang medis dalam kehidupan umat manusia. Di setiap masa akan selalu muncul mutasi varian penyakit baru dan vaksin hadir untuk mencegah situasi terburuk. Oleh karena itu, jangan ragu mengikuti program vaksinasi sesuai arahan pemerintah dan tenaga medis.