Sama-sama meraih medali emas di Asian Games ternyata memberikan perbedaan nasib antara atlet-atlet dari berbagai negara peserta.Hal ini terungkap ketika media asal Malaysia The Star membandingkan bonus atau insentif yang diterima oleh atlet berprestasi di pesta olahraga kawasan asia ini.Dalam laporannya, terdapat perbedaan yang cukup ketara meliputi besaran bonus yang diberikan kepada atlet-atlet berprestasi dari negara masing-masing.Salah satu media populer di negeri Jiran ini juga menilai bahwa bonus yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada atlet-nya yang meraih medali emas sangatlah mewah, tak sebanding apa yang didapatkan oleh atlet asal Malaysia.Bahkan salah satu kutipan pembuka dari artikel media asal Malaysia ini mengatakan bahwa atlet Indonesia sangat mudah untuk menjadi seorang milioner baru.“Dapatkah atlet menjadi milioner? Bisa, jika Anda adalah orang Indonesia atau Filipina yang meraih medali emas pada Asian Games yang sedang berlangsung,” demikian kutipan dari artikel The Star.Indonesia sendiri memberikan bonus sebesar Rp 1,5 miliar kepada atlet peraih medali emas di Asian Games 2018.Selain itu, atlet Indonesia juga mendapatkan rumah dan kesempatan bekerja menjadi pegawai negeri sipil, atau menjadi polisi atau menjadi tentara.Atlet Indonesia pertama yang mendapatkan bonus sebesar Rp 1,5 miliar adalah atlet cabor taekwondo, Defia Rosmaniar.Defia menerima insentif tersebut dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi setelah dirinya meraih emas pertama Indonesia dalam kategori Women Individual Poomsae pada 19 Agustus 2018.“Uang itu didapat dari sponsor. Ini adalah insentif yang diberikan karena kami tuan rumah Asian Games,” kata Nahrawi.Filipina juga tak mau ketinggalan dalam hal bonus untuk atlet-nya. Negara tetangga Indonesia ini memberikan bonus sebesar Rp 1,64 miliar untuk atlet yang menjadi juara.Hadiah itu pertama kali diterima oleh Hidilyn Diaz atlet peraih medali emas cabor angkat besi wanita mereka 53kg.Sementara itu, pemerintah Hongkong menyiapkan bonus sebesar Rp 3,73 miliar untuk atlet mereka yang menjadi juara di Asian Games 2018.Atlet Hongkong yang menerima bonus pertama kali adalah Jacqueline Siu yang meraih medali emas pertama Hongkong pada cabor berkuda nomor Tunggang Serasi Individual.Lalu bagaimana dengan atlet Malaysia? Menurut The Star, pemerintah Malaysia akan memberikan insentif sebesar RM 80 ribu atau Rp 285 juta untuk atlet mereka yang meraih medali emas.Media ini melanjutkan bahwa jumlah tersebut tak berubah selama 20 tahun atau sejak Commonwealth Games 1998 di Malaysia.“Itu sangat kecil dibandingkan dengan apa yang diterima oleh atlet dari negara lain. Mungkin, sudah waktunya untuk Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, untuk meninjau kembali skema insentif ini,” demikian yang ditulis The Star.Meski begitu, besaran insentif yang diberikan oleh pemerintah Malaysia kepada atlet mereka yang berprestasi bukanlah yang terkecil pada suatu even olahraga besar seperti Asian Games kali ini.Korea Selatan dan Jepang malah tidak memberikan hadiah uang kepada atlet mereka yang berprestasi.Khusus untuk Korea Selatan, para atlet yang mempersembahkan emas di Asian Games akan mendapatkan potongan masa wajib militernya menjadi hanya empat minggu dari masa waktu seharusnya yaitu dua tahun.