Mau tahu gimana cara keluar dari pertemanan toxic yang membuatmu gak nyaman? Hubungan pertemanan dengan orang yang toxic gak seharusnya dilanjutkan, karena teman beracun bisa merusak kehidupanmu nantinya.
Banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk membuatmu jadi seperti mereka, bahkan bisa membuatmu tertular dengan perilaku toxic-nya mereka.
Bisa jadi, kehidupanmu yang seharusnya tenang malah semakin suram dan tidak menyenangkan. Apalagi saat ada di dekat mereka, mungkin kamu bakal terus-terusan merasa tidak nyaman.
Baik itu memanfaatkanmu maupun memberikan serangan mental yang membuatmu menjadi down. Ya, dari namanya saja sudah toksik, berarti hubungan pertemananmu memang penuh racun.
Namun keluar dari hubungan toksik memang bukan perkara mudah, karena diperlukan keberanian dan keyakinan diri. Nah, untuk mengakhiri hubungan pertemanan toksik, cobalah ikuti cara ini!
1. Miliki self esteem yang baik atas dirimu sendiri
Self esteem adalah evaluasi yang berkaitan dengan penghargaan, citra diri, serta apresiasi terhadap nilai diri. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa harga diri tergantung pribadinya sendiri.
Self esteem inilah yang memiliki pengaruh pada kesadaran toxic relation, termasuk dalam lingkup pertemanan.
Bila self esteem sudah dimiliki, tentu kamu tidak akan mudah masuk ke lingkungan yang toxic. Bahkan bila terlanjur masuk pun, kamu akan lebih mudah buat melepaskan diri.
Kamu akan punya kesadaran yang baik, bahwa ini salah dan gak sehat buat kehidupanmu.
2. Segera identifikasi hubungan pertemananmu
Tidak semua orang bisa dengan cepat sadar bahwa dirinya saat ini sudah terjebak ke dalam toxic. Oleh karena itu, kamu perlu tahu bagaimana ciri seseorang yang masuk ke lingkungan negatif ini. Berikut cirinya:
- Merasa gampang lelah dan dengan cepat tersulut emosi.
- Tidak dipedulikan saat bersama dalam lingkup pertemanan tersebut.
- Sikap yang kamu tunjukkan lebih didominasi amarah, rasa takut, rasa bersalah, dan perasaan negatif lainnya.
- Merasa diabaikan.
- Punya pikiran bahwa dirimu serba salah dan akan membuat orang lain kecewa.
- Sering merasa dimanfaatkan, dieksploitasi, atau bahkan sama sekali tidak dihargai.
Bila merasakan ciri-ciri diatas, besar kemungkinan kamu sudah masuk dalam lingkungan yang toxic.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Toxic Friends
3. Ingat akan kebahagiaan di masa depan yang harus kamu rasakan
Ingatlah akan kebahagiaan diri sendiri, meski kamu tengah menjalin relasi dengan seseorang. Pastikan harus ada timbal balik yang seimbang antar kedua belah pihak, supaya hubungan dapat berjalan mulus.
Beda halnya dengan pertemanan toxic, di mana kamu gak bakal dapat banyak kebahagiaan di lingkungan tersebut. Sebaliknya, justru kamu sudah menghabiskan lebih banyak waktu, tenaga, dan kebahagiaan yang seharusnya dirasakan.
Ingatlah jika kebahagiaan diri merupakan satu faktor penting, tidak peduli itu dengan atau tanpa teman. Tidak perlu enggan memutus pertemanan toksik hanya karena takut tidak punya teman.
Sangat percuma bukan punya ‘teman’ tapi hanya membuatmu merasa lelah dan banyak ruginya?
4. Ambillah keberanian buat mengungkapkan perasaan selama bersama teman-temanmu
Perbuatan seseorang bisa menjadi ketidaknyamanan bagi orang lain tanpa disadari. Bahkan bisa jadi, orang tersebut justru sama sekali gak punya maksud demikian.
Begitu pula yang dapat terjadi pada temanmu, karena mungkin saja dia berpikir kamu baik-baik saja.
Tidak ada salahnya jujur akan perasaan dan ketidaknyamananmu selama ini, serta jelaskan perbuatan atau sikap apa yang membuatmu tidak nyaman.
Jika mereka benar-benar baik, kalian akan saling tahu satu sama lain dan hal ini bisa jadi bahan introspeksi diri.
Lain halnya jika pertemananmu benar-benar toxic. Setidaknya, kejujuranmu tersebut bisa dijadikan keyakinan apakah mereka benar-benar layak untuk dijadikan teman ataukah tidak.
5. Buatlah dirimu jadi lebih sulit buat dicari
Sulit menolak karena kamu tipe orang yang gak enakan? Dari pada terus mengiyakan kemauannya dan membuatmu merasa gak tenang, sebaiknya hindari teman-teman toxic-mu itu. Buatlah dirimu susah dicari dan katakan bahwa kamu sedang sibuk dan banyak pekerjaan.
Gunakan berbagai alasan yang logis, serta jangan langsung membalas pesan teks yang dikirimkan padamu. Hindari sering mengobrol di telepon, membalas chat-nya, atau pun bicara lama-lama yang justru membuatmu semakin sulit keluar.
Tapi ingat, jangan sampai kamu berlaku kasar atau berkata kasar yang menyakiti perasaannya.
Tanggapilah dengan hati ringan dan katakan “maaf” atas ketidakhadiranmu. Buatlah alasan yang sah dengan menyibukkan diri, misalnya saja ikut senam, gym, kursus, dan lain sebagainya. Dengan begini, kamu pun gak akan punya banyak waktu buat bersamanya.
6. Gak perlu cerita sebanyak biasanya dan buatlah dirimu lebih banyak diam
Kamu terbiasa bercerita atas segala hal dengannya? Entah itu orang yang kamu sukai, masalah keluarga, pekerjaan, atau bahkan pendidikan? Mulai sekarang lebih baik kurangi komunikasi dengannya.
Bicarakan hal-hal yang biasa saja, seperti tugas sekolah atau hal yang tidak menyangkut masalah pribadimu. Begitu pun sebaliknya. Saat dia ingin bercerita, gunakanlah alasan sibuk dan tidak bisa mengobrol saat itu.
7. Jaga jarak agar tidak terus-terusan berada di dekatnya
Saat berada dalam sebuah pertemanan beracun, cara yang terbaik bukanlah menghadapi. Justru kamu harus menghindar dan pergi.
Kamu tidak akan baik-baik saja bila bertemu terus dengan teman yang toxic, sehingga penting buat menjaga jarak.
Selalu gunakan alasan yang logis biar dia gak terus menerus mencarimu. Kamu bisa bilang bahwa sedang ada acara keluarga, pergi ke luar kota, ataupun membiarkan permintaannya tanpa jawaban.
Sesekali, orang seperti ini harus di php-in. Biarkan dia merasa capek sendiri karena terus menerus menghubungimu.
8. Jangan terlibat kembali saat kamu sudah bisa menjauhkan diri dari lingkungan pertemanan tersebut
Jangan sekali-kali mendatangi temanmu saat kamu sudah bisa keluar dari hubungan sebelumnya. Bahkan bila dia mulai membuat drama, tegaslah untuk tetap gak mau terlibat atau pun ikut campur.
Ketahuilah, bahwa teman toxic punya pola alami dengan menciptakan drama dalam suatu situasi. Tentu saja, tujuannya demi mengikat dan memanipulasi orang lain. Jadi, sangat penting bagi kamu agar bertindak tegas dan menolak keinginannya.
9. Berusahalah mendapatkan teman baru yang sekiranya jauh lebih baik dan berada di lingkungan positif
Berusahalah mendapatkan teman baru ketika kamu sudah benar-benar mengakhiri hubungan pertemanan yang toxic. Luangkan lebih banyak waktu dalam persahabatan yang lebih sehat dan biarkan dirimu dikelilingi dengan cinta dan kebahagiaan.
Lupakan orang jahat yang pernah ada di hidupmu dan jadikan hal ini sebagai pelajaran berharga.
Berada di lingkungan toxic memang bisa membuatmu jadi pribadi yang negatif dan penuh amarah. Bahkan bukan tidak mungkin, sikapmu bakal sebelas dua belas dengan temanmu tersebut.
Oleh karena itu, segera jauhi hubungan yang tidak baik dengan cara keluar dari pertemanan toxic di atas!