Tak Tahan Lagi? Ini 7 Cara Keluar dari Toxic Relationship

Tak Tahan Lagi? Ini 7 Cara Keluar dari Toxic Relationship
Tak Tahan Lagi? Ini 7 Cara Keluar dari Toxic Relationship
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Berada dalam hubungan yang tidak sehat atau biasa kita kenal dengan toxic relationship akan memberikan dampak yang tidak sehat pula. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, namun juga berpengaruh kepada orang-orang sekitar. Jika sudah terjebak dalam lingkaran toxic relationship ini akan berdampak pada karir, hubungan pertemanan hingga masa depan.

Tak sedikit orang bilang jika toxic relationship ini menjadi penghambat kebahagiaan. Hanya karena suatu hubungan, banyak hal lain yang seharusnya membuat kita bahagia malah membuat stress karena banyaknya tekanan dalam hubungan yang kita jalani. Jika seperti itu, maka kita harus mengakui bahwa memang hubungan yang sedang kita jalani adalah toxic relationship.

Jika kita sudah menyadari tentang hubungan tidak sehat yang sedang kita jalani, maka jangan memaksakan untuk terus bertahan. Kamu punya hak untuk mengusaikan dan mencari jalan keluar untuk berhenti dari toxic relationship sebelum semuanya semakin memburuk.

Nah berikut beberapa cara untuk keluar dari toxic relationship yang menghambat kebahagiannmu.

1. Kenali Ciri-Cirinya Toxic Relationship

Kenali Ciri-Cirinya Toxic Relationship
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Pertama-tama kamu harus memastikan tanda-tanda toxic relationship. Umumnya ciri-ciri toxic relationship itu ditandai dengan perilaku pasangan yang suka cenderung negatif seperti suka mengekang, membesar-besarkan masalah, hingga pertengkaran yang berhubungan dengan fisik.

Dalam melihat ciri-ciri ini, kamu juga perlu menjernihkan pikiranmu supaya tidak berpihak pada satu sisi saja. Cobalah lakukan self talk, bertanya kepada diri sendiri dan memastikan penyebab adanya toxic ini. Jangan-jangan selama ini malah kamu sendiri yang menyebabkan hubungan kalian tidak sehat.

Pikirkan juga berapa kali kamu bertengkar sama dia dalam seminggu. Perubahan-perubahan seperti apa yang telah terjadi pada dirimu yang berdampak buruk pada kehidupanmu yang lain. Pertimbangkan juga dampak positif dan negatif saat berhubungan dengan dia. Dengan mengenali Toxic Relationship, kamu akan lebih mudah keluar daripadanya.

2. Curhat Kepada Orang yang Terpercaya

Curhat Kepada Orang yang Terpercaya
Photo by Ekaterina Bolovtsova from Pexels

Sebelum tekanan-tekanan dalam hubungan membuatmu semakin stress dan malah berdampak buruk, kamu perlu untuk mencurahkan perasaan dan pikiranmu kepada orang terdekat yang kamu percayai. Biar kamu tidak memendam sendiri dan malah jadi over thinking sama hal yang sebenarnya tidak penting. Siapa tahu mereka punya solusi yang tepat dan membantumu untuk keluar dari toxic relationship yang sedang kamu hadapi.

Mencurahkan perasaan kamu kepada orang terdekat selain membuat lega karena mampu meredakan stress, juga membantumu untuk berpikir dengan baik serta mengambil kesimpulan dan keputusan secara tepat. Terkadang kita suka terburu-buru dalam mengambil keputusan. Daripada menyesal nantinya lebih baik mengambil langkah yang matang bukan?

3. Meminta Bantuan Professional

Meminta Bantuan Professional
Photo by cottonbro from Pexels

Tidak semua orang bisa paham sama masalahmu. Kalau sudah cerita kepada orang terdekat tapi belum mendapatkan solusi, kamu bisa meminta bantuan pada professional yang paham di bidangnya. Apalagi kalau kamu susah berpikir jernih karena urusan hati. Mereka bisa membantumu lepas dari hubungan yang toxic.

Cinta adalah pengalaman yang membuat kecanduan secara biologis, ketika kamu berada dalam lingkaran hubungan yang tidak sehat, akan sangat sulit untuk berpikir jernih dan memilah perasaan sendiri. Jadi tidak ada salahnya jika kamu meminta saran dari psikolog atau penasihat hubungan. Mereka akan membantumu berpikir jernih dan mencari solusi terbaik untuk menjauh dari toxic relationship.

4. Jangan Menyangkal

Jangan Menyangkal
Photo by Gustavo Fring from Pexels

Biasanya meskipun kamu sadar bahwa hubungan yang sedang kamu jalani adalah hubungan yang tidak sehat, kamu masih berusaha menyangkal dengan berpikir positif bahwa hubungan kalian sangat wajar dan semuanya baik-baik saja. Cobalah untuk mengakui dan menerima sebelum kamu semakin terjebak dan susah menyelesaikan nantinya. Semakin kamu menyangkal dengan keadaan yang sedang kamu hadapi, malah akan semakin mempersulit keadaanmu sendiri.

Saran serta masukan dari orang lain tidak bisa kamu terima dan kamu hanya fokus kepada apa yang membuat pasangan bahagia padahal kamu sendiri terluka. Kesempatannya untuk menguasai hubungan kalian akan terbuka lebar dan kamu jadi kebingungan sendiri dan susah untuk berpikir rasional. Sebaiknya jika memang sudah menyadari hubunganmu seperti apa, mulailah untuk mengakui dan menerima agar kamu dapat memutuskan hal terbaik untuk ke depannya.

5. Kelilingi Diri dengan Hal Positif

Kelilingi Diri dengan Hal Positif
Photo by Helena Lopes from Pexels

Jika kamu sudah menyadari bahwa hubungan yang sedang kamu jalani adalah hubungan yang tidak sehat, maka mulai membuat pola baru dalam kehidupanmu. Perlahan isi hari-harimu dengan kegiatan-kegiatan positif. Luaskan lagi pergaulanmu dengan teman-teman, perbanyak komunikasi dan keakraban bersama keluarga. Lakukan self talk dan me time untuk mengembalikan energi positifmu. Lakukan semua hal yang membuatmu bahagia yang selama ini mungkin terhambat karena adanya dia.  

Dengan kamu berada di lingkungan yang positif, pikiranmu akan lebih terbuka dan memiiliki sudut pandang yang lebih luas. Jika dia masih mengganggumu dan mencoba membatasimu lagi, kamu harus teguh dan percaya diri bahwa kalian juga memiliki kehidupan masing-masing yang perlu dijalani. Jangan biarkan dia mengikatmu lagi dengan perlakuannya yang mengekang kehidupanmu. Kamu berhak bahagia dan bebas dengan caramu sendiri.

6. Berusaha Tidak Goyah

Berusaha Tidak Goyah
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Jangan goyah ketika sudah putus dan dia masih hubungi kamu dengan segala janji manisnya. Memaafkan dia perlu tapi bukan berarti kalain juga harus balikan lagi. Kamu juga tidak perlu merasa bersalah karena sudah memutuskan untuk berhenti dari hubungan kalian. Perasaan mudah bersalah juga membuatmu akan susah move on. Pokoknya kamu harus berani mengatakan tidak saat dia berusaha menyeretmu lagi ke dalam kehidupannya.

7. Memulai Lembaran Baru

Memulai Lembaran Baru
Photo by Jessica Lewis from Pexels

Kenangan mungkin tidak bisa kamu lupakan begitu saja. Tidak mudah memang menghapus banyak hal dengan seseorang yang pernah menemani kita. Namun kamu juga tidak boleh berlarut-larut dalam masa lalu. Sudah saatnya kamu melihat dengan pandangan yang baru, melangkah dengan jalan yang baru, serta hati yang baru yang siap bahagia kembali.

Memulai lembaran baru juga tidak mudah. Tapi kamu sudah memiliki pengalaman dengan masa lalumu dan jangan biarkan hal tersebut terulang kembali. Jadilah dirimu sendiri yang seutuhnya, yang dengan siapa pun kamu menjalaninya, kamu tidak berubah apalagi berubah menjadi orang lain. Namun jika kamu merasa untuk perlu sendiri dan menata hati kembali, jangan sia-siakan waktumu dan nikmatilah.

Semoga kamu yang sedang berada dalam toxic relationship bisa segera menyelesaikannya ya. Karena jika menjalani hubungan yang tidak sehat akan menggangu psikologismu juga. Hubungan seharusnya membahagiakan, bukan? Maka jangan biarkan dirimu menjadi budak cinta dengan mempertahankan hubungan yang tidak sehat, ya!

Kalau bisa kamu sudah mengenali tanda-tanda toxic relationship dari awal sehingga kamu tidak terjebak dan kamu paham langkah apa yang kamu ambil. Jika kamu yang sudah pernah merasakannyam anggaplah hal tersebut sebagai pengalaman dan berhati-hatilah dalam memilih pasangan. Bila perlu siapkan strategi-strategi terbaikmu. Semoga Bermanfaat.