7 Tips Menghindari Toxic Relationship di Awal Hubungan Pacaran

7 Tips Menghindari Toxic Relationship di Awal Hubungan Pacaran
7 Tips Menghindari Toxic Relationship di Awal Hubungan Pacaran
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Dikutip dari Depts Washingtong, bahwa hubungan asmara yang sehat merupakan hubungan yang harus mengembangkan sikap saling menghargai, percaya, dan jujur. Selain itu, satu sama lain harus saling mendukung. Dapat berkomunikasi dengan baik dan adanya kasih sayang. Jika salah satu hal tersebut tidak ada di dalam hubungan kalian, kemungkinan besar hubungan kalian berada dalam situasi yang tidak sehat.

Toxic relationship sering ditandai dengan hal-hal yang awalnya terkesan manis namun lama-lama terasa jengah. Seperti chat yang intens dan tidak memperdulikan kesibukan pribadimu, teleponan hingga menyita waktu, pasangan yang ingin selalu diprioritskan, selalu curiga dengan lingkungan sosialmu, membatasi pertemanan, hingga mulai protektif dengan segala tindakanmu.

Jika sudah terjebak dengan toxic relationship seperti ini, beberapa memilih berakhir dan ada juga yang memilih bertahan dan terbelenggu. Beberapa akibat yang akan berdampak dalam jangka waktu yang panjang akibat hubungan yang tidak sehat akan membuatmu menyesal lho. Lingkup pertemanan semakin sempit karena si dia yang terlalu membatasi, susah membangun relasi karena selalu dimonitor oleh pasangan, bahkan waktu untuk menikmati hidup dan mengembangkan potensimu akan dihabiskan dengan hanya mengurusi pasangan.

Sebelum kamu menyesal dan hubungan yang kamu bangun berakhir sia-sia, sebaiknya kamu punya cara untuk menyiasati agar terhindar dari toxic relationship, bahkan diawal hubungan.

1. Peka terhadap sifat pasangan

Peka terhadap sifat pasangan
Photo by Dương Nhân from Pexels

Ada jenis orang yang mendominasi dan egois. Tak terkecuali dalam hubungan asmara. Biasanya orang seperti ini berusaha menunjukkan sifat mereka dengan suka mengatur hidup orang lain. Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan selalu ingin diperhatikan. Mungkin awalnya dia terlihat sangat perhatian, mengatur penampilan kamu, berusaha kepo dengan urusan pribadi lalu mengatur hidupmu seperti yang dia inginkan.

Kamu harus pandai mencari celah dan memperhatikan sifat pasanganmu di awal-awal hubungan. Atau saat pendekatan jika kamu mencari pasangan yang serius. Pasangan yang menerima kamu apa adanya tidak akan mencampuri urusan pribadimu, maupun gaya hidupmu. Jika dia memberikan pendapat mengenai hal-hal kecil, mungkin dia tidak bermaksud mengubahmu, dia hanya ingin membuatmu menjadi lebih baik.

2. Berkata Jujur

Berkata Jujur
Photo by Tirachard Kumtanom from Pexels

Bersikap dan berkata jujur merupakan kunci dalam setiap hubungan. Kejujuran adalah elemen penting yang membuat kamu dan pasangan bisa saling percaya dan menerima satu sama lain. Berusahalan untuk selalu jujur terutama di awal hubungan agar tidak menjadi masalah saat kamu dan pasangan sudah terlanjur jauh melangkah.

Ceritakanlah hal-hal tentang dirimu dengan jujur. Seperti hobi, pertemanan, pekerjaan, hal-hal yang kamu sukai dan tidak sukai. Begitu pula dengan pasangan, minta pasanganmu untuk jujur baik perkataan maupun tindakannya. Jujur membuat kalian tidak akan menyesal di kemudian hari terhadap langkah yang telah kalian ambil saat ini.

Meski pun kejujuran tidak selalu berbuah manis, setidaknya kamu sudah mengungkapkan yang sebenarnya kepada pasangan. Dengan begitu pasangan jadi tahu kamu orang seperti apa dan jika Ia menerima keadaanmu, maka tidak akan ada yang berubah denganmu saat kalian menjalin hubungan.

3. Tegas dengan batasan

Tegas dengan batasan
Photo by Tan Danh from Pexels

Kamu maupun pasangan harus mengkomunikasikan batasan-batasan apa saja yang harus kalian taati saat menjalin hubungan. Seperti tips nomor dua, jika sudah membicarakan segalanya dengan jujur maka pasangan akan tahu batasan dan seharusnya itu menjadi sesuatu yang harus dihargai. Begitu pun juga sebaliknya. Dengan begitu, hubungan kalian akan berfokus kepada “hubungan antara dua hati” bukan membahagiakan satu hati saja.

Batasan-batasan yang telah kalian buat dan sepakati, akan memberikan ruang positif dan tidak merugikan. Contohnya, kamu tidak ingin pasangan ikut campur dengan urusan pekerjaan, maka tegaskan hal itu dan berikan juga alasan yang jujur dan masuk akal. Atau kamu ingin keluargamu tetap dinomorsatukan, maka katakan pula dengan tegas.

Pasangan yang mengerti pasti akan menghormati setiap keputusanmu asal tidak berdampak buruk terhadap hubungan kalian. Keputusan dan batasan itu jangan hanya disampaikan di awal saja, tapi harus tetap konsisten kamu jaga agar tidak terjerumus dalam belenggu toxic relationship.

4. Cinta terhadap diri sendiri

Cinta terhadap diri sendiri
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Sebelum mencintai orang lain, pastikan kamu sudah mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu. Hal ini juga akan mencegahmu jadi budak cinta yang merupakan salah satu akibat dari toxic relationship. Cinta kepada diri sendiri artinya kamu paham apa yang terbaik untuk dirimu dan apa yang mampu membuatmu bahagia.

Jika kamu sudah memastikan bahwa kamu begitu cinta dengan dirimu sendiri, maka kamu tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu. Mencintai diri sendiri juga membuatmu tahu cara mencintai orang lain. Jika kamu tahu rasanya sakit maka kamu tidak boleh menyakiti. Jika kamu tahu rasanya dicintai, maka kamu harus tahu cara mencintai.

5. Meminta pendapat keluarga atau orang terdekat

Meminta pendapat keluarga atau orang terdekat
Photo by Daria Shevtsova from Pexels

Meskipun hubunganmu masih baru, nggak ada salahnya meminta pendapat dari keluarga maupun sahabat. Biasanya apa yang tidak bisa kita lihat pada diri sendiri begitu jelas di pandangan orang lain. Mungkin kamu merasa hubunganmu baik-baik saja dan terasa menyenangkan. Tapi di pandangan keluargamu, kamu menjadi orang yang berbeda. Nah, sebaiknya dengarkan apa yang mereka katakan dan mintalah pendapat kepada keluarga atau orang yang kamu percayai tersebut.

Ingat! Jangan sampai terbutakan oleh cinta jika masih ada yang memperdulikanmu. Keluargamu sudah mengenalmu sekian lama, sedangkan pasanganmu adalah orang baru yang masuk ke kehidupanmu dan belum tentu bisa menjadi bagian dari dirimu.

6. Belajar dari pengalaman

Belajar dari pengalaman
Photo by Just Name from Pexels

Hubungan yang gagal tidak selamanya buruk. Terkadang hal-hal baik yang datang di kehidupan kita berasal dari pembelajaran atas hal buruk di masa lalu. Jadi jangan terlalu mengutuk kegagalan terutama dalam asmara. Bukankah yang terbaik selalu datang setelah kita melalui hal buruk?

Belajar dari pengalaman akan membuatmu semakin pintar dalam mengambil keputusan. Kamu jadi bisa menilai apa saja yang telah membuatmu gagal dalam hubungan percintaan, dan apa yang menurutmu harus dipertahankan. Jika sudah pernah mengalami toxic relationship sebelumnya, maka jangan segan untuk bangkit dan memulai awal yang baru.

7. Jangan takut menjadi single

Jangan takut menjadi single
Photo by Lisa Fotios from Pexels

Hubungan yang diawali dengan terburu-buru akan sangat riskan dengan berbagai masalah. Tak terkecuali akan membawamu ke dalam hubungan yang tidak sehat. Daripada menjalani dengan hati yang terbebani, lebih baik sendiri dan menikmati hidupmu terlebih dahulu.

Menjadi single sebelum mendapatkan seseorang yang tepat lebih baik daripada mengorbankan banyak kesempatan baik yang bisa kamu raih saat single. Hubungan yang tidak sehat selain membuang-buang waktu juga membuang banyak kesempatan yang mungkin bermanfaat untuk hidupmu dalam jangka panjang.

So, sebelum menyesal, kamu bisa mencoba strategi di atas untuk mencegah toxic relationship. Percayalah yang tepat akan datang di waktu yang tepat juga.