Jika kamu jatuh cinta dengan hal yang berbau klasik. Maka, desain interior tradisional bisa menjadi pilihan yang tepat untuk rumah kamu. Desain interior ini, menonjolkan karakter tenang dan teratur. Tidak ada interior yang tampak glamor atau berlebihan di dalamnya.
Untuk mendukung konsep desain interior tradisonal, tidak heran jika perabotan yang digunakan memiliki model klasik dan bernuansa old fashioned. Sehingga, rumah tampak memiliki suasana yang bersahaja, nyaman, sederhana, dan tidak menggetarkan.
Rumah bergaya tradisional, tidak memiliki kesan formal sama sekali. Hanya mengedepankan kesan santai, tapi memberikan kenyamanan bagi semua orang.
Pada konsep tradisional, furniture yang dipilih hanya memiliki perpaduan garis melengkung dan lurus dengan detail ukiran ringan. Pemilihan warna pun lebih condong ke warna yang lebih soft atau lembut. Tapi, ada juga yang menggunakan nuansa warna yang lebih gelap.
Selain itu, sebagai pertajam konsep tradisional, aksesori yang digunakan pun bergaya klasik dan bernuansa unik.
1. Model furniture
Furniture menjadi salah satu pemanis ruangan yang tidak boleh di tinggalkan. Seperti halnya desain interior lainnya, rumah dengan desain interior tradisional juga harus memperhatikan furniture yang tepat.
Pada desain tradisional ini, tentu furniture yang dipilih pun harus memiliki tampilan garis klasik dan detail yang bersahaja. Selain memperhatikan nilai fungsional furniture itu sendiri.
Detail pada setiap furniture juga harus benar-benar di perhatikan dengan baik. Bagian tepi furniture harus lembut, halus, dan tampak menjadi satu kesatuan (menyatu).
Pada bagian ruangan, desain interior tradisional umumnya menggunakan perpaduan antara garis horizontal dan vertikal yang begitu tenang. Setiap furniture, aksesoris, dan bantal juga harus memiliki sentuhan kurva yang lembut.
Umumnya material kayu, rotan, dan bambu akan banyak mendominasi pada desain interior tradisional ini. Selain digunakan pada furniture, material-material tersebut juga digunakan pada bagian lantai, hingga langit-langit ruangan.
Biasanya, material seperti kayu akan melalui proses pahatan. Sehingga, funiture atau bagian lainnya akan mendapatkan kesan seni yang begitu kental.
Memiliki ciri khas pahatan, tentu akan menambah kesan rumah tampak lebih menarik dan unik. Rumah pun semakin menampilkan perbedaan dari rumah pada umumnya.
Furniture dengan ukiran kayu, tentu memerlukan biaya yang ekstra dengan kualitas yang terjamin.
Namun, apabila kamu ingin memiliki furniture tradisional dengan biaya yang tidak begitu besar. Alangkah baiknya jika menggunakan furniture dari material rotan dan bambu.
Selain harga yang lebih murah, hasil dari material tersebut tidak kalah dengan material kayu yang di pahat. Nilai seni tetap akan tampak secara maksimal.
Furniture kayu secara utuh pun terlihat sangat menarik, meski tanpa ukiran. Bagian garis lurus dan lengkungan pada kayu menjadi nilai seni yang tampak sangat begitu natural dan alami, tapi tetap klasik.
2. Pilihan Warna
Elemen warna menjadi salah satu faktor pendukung yang paling penting dalam keberhasilan sebuah konsep desain interior. Selain sebagai penegas dari konsep desain interior, warna juga sangat memperngaruhi suasana hati dan psikologi manusia.
Seperti halnya desain interior lainnya yang memiliki elemen warna identik. Desain interior tradisional juga membutuhkan warna yang menggambarkan ke ciri khasannya.
Sangat di rekomendasikan warna-warna kalem atau soft untuk pilihan warna desain rumah tradisional. Tetapi, ada juga yang menggunakan warna gelap pada konsep interiornya.
Namun, skema multi warna juga banyak diterapkan pada desain interior tradisional. Biasanya warna-warna ringan akan di pilih untuk bagian dinding.
Apabila ingin menggunakan konsep lantai kayu, maka alangkah baiknya jika memilih warna putih sebagai warna cat dinding. Warna putih akan memberikan kesan menonjol pada lantai dan aksesoris dinding lainnya.
Perpaduan dan pemilihan elemen warna yang tepat, pasti akan memberikan suasana keseluruhan rumah tampak terasa sangat nyaman dan bersahaja.
3. Aksesoris
Rumah menjadi salah satu tempat kembali dari padatnya rutinitas selama seharian. Oleh karena itu, kenyamanan rumah merupakan hal yang paling penting harus di wujudkan dengan baik. Salah satunya dengan memberikan sentuhan aksesoris pada bagian ruangan.
Penambahan aksesoris tentunya akan semakin mempercantik tampilan interior rumah. Tidak hanya itu, dengan peletakan aksesoris yang tepat pada bagian ruangan mampu memberi fungsi secara maksimal.
Rumah dengan gaya tradisional, alangkah baiknya jika memilih benda-benda dengan model dan gaya yang sangat klasik. Kehadiran benda-benda seni atau klasik pada ruangan mampu memperkuat kesan tradisional.
Aksesoris yang bisa digunakan yaitu seperti guci, lampu, cermin, bingkasi, vas bunga, tanaman, dan lain-lain. Salah satu aksesoris yang selalu ada di desain interior jenis apapun yaitu lampu. Selain sebagai penerangan, aksesoris lampu memberikan kesan nilai keindahan tersendiri pada setiap rumah.
Lampu untuk pelengkap desain interior rumah yaitu lampu yang bernilai histori di masa lalu, bernuansa unik, wall sconce, atau bisa juga dengan lampu lantai.
Selain itu, alat-alat dapur yang terbuat dari anyaman bambu pada zaman dahulu, juga bisa digunakan sebagai aksesoris untuk hiasan dinding lho.
Jika kamu menyukai sesuatu hal yang berbau budaya. Kamu juga bisa menjadikannya sebagai aksesoris interior di rumah. Pastikan meletakkan aksesoris dengan tepat, jangan asal-asalan. Hal ini agar mendapatkan kesan keseimbangan yang simetris antara aksesoris dan ruangan itu sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu tidak ada aksesoris yang menonjol dan tampak dominan. Karena yang harus diingat, rumah bergaya tradisional hanya perlu kesan yang menenangkan dan kelembutan.
4. Filosofi
Rumah tidak hanya sebatas tempat untuk beristirahat dan berkumpul saja. Bagi sebagian orang, setiap desain rumah memiliki arti dan nilainya sendiri. Salah satunya adalah rumah dengan desain interior tradisional.
Selain penggunaan material-material alami, rumah bergaya tradisional ini juga mengusung banyak nilai-nilai filosofi bagi pemilik rumah.
Jika biasanya bentuk dan penempatan furniture ditentukan karena estetik dan fungsinya. Hal ini bisa saja berbeda pendapat untuk penerapan pada rumah bergaya tradisional.
Pemilihan bentuk dan peletakan furniture, elemen warna yang dipilih, pengaturan posisi pencahayaan, penempatan dampur, letak kamar mandi, dan lain sebagainya. Semua itu bisa menjadi perhitungan yang tidak boleh terlewatkan untuk rumah tradisional.
Bukan tanpa alasan, bagi kebanyakan orang semuanya itu memiliki arti yang berhubungan dengan ajaran nenek moyang atau leluhur terdahulu.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai cir khas desain interior tradisional. Jika ingin memiliki rumah dengan konsep tradisional, jangan lupa terapkan poin diatas!