Dunia kesehatan diakhir tahun 2019, dihebohkan dengan wabah virus yang berasal dari Wuhan, China. Virus ini telah menjadi pendemik virus yang di kenal dengan virus corona atau Covid-19.
Bisa dibilang, virus ini memiliki penyebaran yang cukup cepat. Sampai saat ini antivirus untuk virus ini pun masih dalam proses penelitian dan di uji. Selain menunggu antivirus yang tepat, sebaiknya kita bersama melakukan pencegahan penularan Covid-19 dengan cara berikut ini:
1. Sering Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir
Di masa pandemik Covid-19 saat ini memang mencuci tangan adalah langkah yang paling tepat dan diharuskan. Badan Kesehatan Internasional, World Health Organization (WHO) pun menganjurkan agar masyarakat dunia mulai rutin mencuci tangannya, apalagi disaat wabah virus corona saat ini.
“STOP beli hand sanitizer dan sabun antiseptic”, ujar dr. Haekal Anshari.
Tahukah kamu? Mencuci tangan lebih penting dibandingkan menggunaan hand sanitizer dan sabun antiseptic!
Mengutip pernyataan dari dr. Haekal Anshari, bahwa musuh terbesar bagi kesehatan saat ini adalah virus bukan bakteri. Hanya dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir saja sudah mampu membunuh virus.
Lalu, masih ingin membeli hand sainitizer dan sabun antiseptic dengan jumlah banyak dan menimbunnya?
Mencuci tangan selama 20 menit saja, kuman, bakteri, dan virus di tangan akan terbunuh secara alami.
Kok bisa, sih? Secara ilmiah, sabun memiliki molekul dengan sifat alaminya yang mampu merusak struktur virus itu sendiri.
Pada dasarnya, molekul sabun mampu mengikat air dan lemak. Jadi, ketika kita mencuci tangan, maka molekul sabun akan berikatan dengan lemak yang ada di membran virus.
Molekul sabun akan merobek membran virus dan mengikatnya. Selanjutnya, bagian virus yang terlepas dari membran akan di tangkap oleh molekul sabun dan terlarut bersama air yang mengalir.
Tangan kita pun akan terbebas dari virus, kotoran, dan bakteri.
Berdasarkan media youtube dari channel KOMPAS TV bahwa sabun lebih efektif membunuh virus dibandingkan hand sainitizer.
Sabun bisa digunakan berulang kali, residu kuman, bakteri, dan virus akan mati terbawa air mengalir, tidak akan menimbulkan iritasi, kandungan antiseptik dalam sabun tidak berubah dalam segala kondisi, dan efektif membersihkan tangan yang nampak kotor maupun tidak.
Jadi, gimana? Sudahkah kamu mencuci tangan hari ini?
2. Tetap Tinggal di Rumah (Stay at Home)
Saat ini banyak sekali kampanye yang menyuarakan tentang stay at home. Aksi ini dilakukan, sebab untuk memerangi wabah yang sedang menyerang seluruh dunia. Yups, pandemic Covid-19.
Stay at home bukan dimaksudkan untuk membatasi hak seseorang untuk bersilahturahmi dan bertemu dengan orang lain. Melainkan, untuk memutuskan penyebaran virus yang telah tersebar agar tidak semakin meluas.
Banyak dari peneliti medis yang mengemukakan bahwa kita diminta untuk bertahan dirumah selama 14 hari saja. Kenapa bisa begitu?
Hal ini karena, ada kaitannya dengan masa inkubasi virus.
Oleh karena itu, kebijakan stay at home harus diterpakan, setidaknya hanya dalam kurun waktu 14 hari. Tujuannya, agar kita tidak terpapar Covid-19 dengan cara membatasi jumlah aktivitas yang ada di luar ruangan, sehingga kita mampu mencegah penyebaran virus corona, demi keselamatan dan kesehatan semua orang.
Tahu kah kamu. jika langkah ini yang diterapkan oleh Negara China saat wabah pendemic Covid-19 menyebar luas di negaranya. Bisa dibilang, China adalah salah satu negara yang mampu mengatasi penyebaran virus dengan cepat dibandingkan negara lainnya.
Mungkin akan sedikit membosankan, memang saat menerapkan stay at home. Namun, masih banyak aktivitas yang bisa dilakukan, meskipun sebagian besar dilakukan di dalam rumah.
Ingat! Membatasi aktivitas dengan orang lain bukan berarti menjaga jarak (social distance) dengan orang yang tinggal bersama kita.
Semoga, dengan stay at home banyak waktu yang bisa kalian habiskan bersama keluarga.
3. Jaga Jarak dan Hindari Keramaian
Pandemi virus corona memang telah menjadi permasalahan dunia kesehatan saat ini. Para ilmuan pun berbondong-bondong mencari antivirus. Namun, sampai saat ini belum ada antivirus yang tepat untuk membasmi virus pendemic ini.
Langkah yang tepat diambil untuk saat ini adalah dengan cara jaga jarak.
Kenapa bisa begitu? Karena dengan menjaga jarak, kita mampu membatasi penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas.
Banyaknya perdebatan mengenai ‘jaga jarak’, WHO pun memutuskan untuk mengubah social distancing yang awalnya ditepatkan, menjadi physical distancing.
Yups, kita hanya perlu menjaga jarak fisik. Bukan menjaga jarak dengan orang lain.
Berdiam diri di rumah bertujuan untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona, bukan memutuskan kontak dengan teman, saudara, bahkan keluarga secara sosial.
Penerapan physical distancing ini bisa dilakukan dengan cara menjaga jarak fisik kurang lebih 1 m hingga 2 m. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dan orang laing dari infeksi virus corona.
Physical distancing itu sangat penting, karena mampu memerangi pendemi Covid-19 saat ini.
Sejak bulan Maret 2020, pemerintah Indonesia telah menghimbau masyarakat agar bekerja dirumah, belajar dirumah (online), menunda pertemuan, dan tidak mengunjungi orang sakit.
Tujuan dari himbauan ini, untuk meminimalisir atau menghindari pembludakan pasien di rumah sakit, seperti Negara China dan Italia.
Tenang, yang berjarak hanyalah fisik bukan hati dan perasaan. Jadi, jangan merasa physical distancing akan merenggut kebersaman kita dengan orang terkasih.
4. Tidak Berjabat Tangan
Bentuk salam dan saling menghormati ketika bertemu dengan orang lain yaitu dengan cara berjabat tangan. Namun, adanya wabah pendemik Covid-19 ini berjabat tangan dihimbau untuk dihindari sementara waktu.
Berjabat tangan adalah sebuah kebaikan dan menjadi budaya Bangsa Indonesia. Hanya saja, saat ini berjabat tangan harus dihindari. Salah satu faktor perantara penyebaran penularan pendemik virus corona yaitu dengan cara berjabat tangan.
Ketika dua orang melakukan kontak fisik secara langsung dengan berjabat tangan, tanpa disadari kondisi tersebut bisa menempelkan berbagai virus, kuman, dan bakteri yang ada di tangan.
5. Pakai Masker Bila Sakit atau Harus Berada di Tempat Umum
Orang yang tengah sakit terutama batuk dan flu memang harus menggunakan masker. Agar virus didalam tubuh yang akan keluar bersaman dengan air liur dan bersin tidak mengenai orang lain.
“Yang sakit gunakanlah masker penutup, yang sehat tidak perlu. Biarkanlah yang sakit saja yang menggunakan saat ini”
Yups, memang benar dan dianjurkan oleh badan kesehatan internasional WHO bahwa orang sakit sebaiknya menggunakan masker agar tidak menulari orang yang sehat.
Namun, bagaimana dengan saat ini? Apakah hanya orang sakit saja yang boleh menggunakannya? Tentu tidak.
Disaat kondisi pendemik virus corona saat ini, sangat wajib untuk menggunaan masker, baik yang sakit maupun tidak. Terutama bagi mereka yang akan melakukan aktivitas diluar ruangan dan banyak bertemu dengan orang.
Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa masker mampu menghindari seseorang terkena penyakit. Tapi, setidaknya masker akan membantu menekan proses transimis virus yang akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Tolong, untuk saat ini saja jangan pernah berkata, “Aku kan gak bersentuhan.”, “Aku loh, jaga jarak, ya mungkin 1 meter.”, “Kalau mereka batuk, ya aku hindari aja.” Atau “Ribet amat pakai masker segala.”
Sakit atau tidak, bersentuhan atau tidak, menghindar atau tidak. Selagi bisa meminimalisir kalian terkena virus terutama pendemic virus corona. Kenapa tidak menggunakan masker. Toh, tidak harus menggunakan masker medis, masker kainpun bisa digunakan.
Cegalah, selagi kita bisa. Jangan sakit dulu, lalu minta pertolongan.
Ajak semua orang untuk hidup bersih dan sehat dengan membagikan artikel ini. Semoga bermanfaat.