Broken home adalah kondisi ketika sebuah keluarga mengalami keretakan dan ujungnya berpisah. Keretakkan ini bisa disebabkan karena pertengkaran hingga perceraian. Seringkali keadaan broken home ini dikarenakan hubungan orang tua sedang mengalami masalah, yang pada akhirnya berdampak pada anak-anak dan keluarga mereka.
Mungkin hanya beberapa orang saja yang mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang broken home, tapi percayalah, menjadi broken home itu tidaklah membahagiakan. Kalian yang keluarganya utuh hidup di satu atap pasti tidak paham bagaimana rindunya kehangatan kasih sayang dari keluarga yang utuh. Sejujurnya. untuk mereka yang broken home, ada segunung rasa iri ketika melihat orang yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya, mendapat kasih sayang dari keluarga yang harmonis, dan sebagainya. Hal itu tidak bisa kita dapatkan walaupun hanya sesaat saja.
Sebenarnya kita tidak mau menyalahkan atau membenci keadaan, karena tidak sepantasnya kita berbuat seperti itu. Walaupun mungkin ada sedikit rasa kesal terhadap keegoisan kedua orang tua, karena mungkin kita merasa mereka hanya mementingkan dirinya masing-masing tanpa pernah tahu dampak terbesarnya justru ada di kita sebagai seorang anak.
Tapi bagaimanapun, percayalah, bahwa tidak ada orang tua manapun yang ingin membuat anaknya menjadi sedih, atau menjadi lebih akrab dengan sepi, seperti saat ini. Mungkin inilah yang terbaik dari Tuhan untuk kehidupan kita. Pasti ada hikmah dari setiap keadaaan. Salah satunya mungkin kita lebih bisa menghargai suatu kebersamaan, kita bisa lebih menghargai kehadiran seseorang, dan hikmah-hikmah lainnya. Justru rasa sakit itulah yang membuat kita menjadi kuat di masa depan.
Sama seperti kata kata broken home berikut ini. Kalimat dan kutipan bijak dibawah ini bisa kamu jadikan ucapan caption dan quotes agar kita semakin bisa menghargai kehadiran seseorang dalam kehidupan kita. Berikut adalah kata kata broken home yang sedih bermakna.
Kata Kata Broken Home
Tangisan hanya mengacaukan segalanya, tapi senyuman membuat mereka yakin aku tegar.
Aku tau rumah ini sebagai siapa, tapi tolong beri sedikit waktu saja agar aku bisa bernafas dengan tenang.
Setiap anak ingin keluarga yang sempurna, tapi tidak semua anak memilikinya.
Kalian harus tau! Tidak semua anak suka di tanya mengenai orang tua.
Terkadang aku sedih ketika ada orang yang menceritakan kebahagiaan suasana keluarganya. Mungkin aku iri.
Terkadang aku merasa iri ketika melihat orang lain dapat bahagia bersama keluarganya, sementara aku hanya bisa tersenyum disaat hati ini terluka.
Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap.
Karena broken home itu hanya mencari kesenangan diluar rumah. Baginya rumah adalah tempat yang paling tidak nyaman.
Menjadi utuh lagi adalah impian mereka yang broken home.
Kadang kecerian itu kita dapat di luar rumah. Bukan di tengah keluarga yang hanya mementingkan dirinya masing-masing.
Karena hanya diluar, dengan orang sekitar, setidaknya membuatku lebih nyaman dari dunia yang kelam.
Lucu rasanya ketika ikatan darah itu tak lagi memiliki arti, jika nyatanya bersama orang asing jauh terasa lebih aman dan menyenangkan hati.
Dan jangan pernah berfikir untuk berpisah saat kalian sudah punya anak, setuju atau tidak si anak, dia tetap sakit hati.
Baca Juga: 50 Kata Kata Jangan Pergi Tinggalkan Aku
Sebelum seseorang menghancurkan hatimu, kamu sudah dihancurkan oleh orang tuamu.
Ketika kamu ingin menyerah, ingatlah seberapa lama kamu berjuang, bertahan dan melewati segalanya.
Begitulah broken home, kita di paksa untuk diam dan menelan masalah tanpa bisa berpendapat.
Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki.
Hal yang paling saya rindukan dari rumah, adalah memiliki rumah yang utuh.
Secara tidak langsung orang tuaku mendidik ku, bahwa keluarga itu sebuah omong kosong!
Belati yang paling tajam adalah ucapan, dan ucapan paling menyakitkan adalah ucapan yang berasal dari orang terdekat.
Seorang anak lebih membutuhkan kasih sayang kedua orang tua daripada diberikan uang jajan.
Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang dimana disana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membeci kehidupan.
Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.
Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ini.
Saya tidak iri, tapi saya hanya ingin tau seperti apa rasanya menunggu mereka pulang dari tempat kerja.
Mungkin kau tak akan pernah paham bagaimana rasanya sepi dalam hangatnya rasa rindu.
Ketika teman-teman menceritakan tentang indahnya keluarga. Aku hanya mendengarkan karena tak paham.
Percayalah, ada beberapa hal dari saya yang tidak akan pernah bisa kalian mengerti.
Tolong! Jangan hancurkan dinding kebahagiaan yang sudah kubangun sendirinya tanpa support kalian.
Kata orang sejauh apapun pergi tempat ternyaman untuk kembali adalah rumah. Bagiku tidak, malah kembali kerumah membuatku semakin tertekan.
Beberapa anak beruntung karna dibesarkan dari keluarga yang utuh, sisanya lebih beruntung karena diberi hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri.
Dan aku adalah salah satu yang harus berdiri di tengah reruntuhan perasaan kecewa akibat kehancuran tersebut.
Dan pada akhirnya mereka menyuruhku untuk memilih diantara mereka berdua.
Saya tau anda terluka, saya tau rasanya disakiti oleh orang yang kita cintai. Sulit untuk memaafkan maupun melupakan mereka. Tetaplah semangat.
Percayalah, kau tak akan mengerti bagaimana rasanya memiliki Ayah dan Ibu namun berbeda atap.
Secara batin aku terluka, secara emosi aku kacau, secara mental aku depresi, secara fisik aku tersenyum.
Terkadang tanpa sadar ucapan orang tua lah yang mematahkan semangat seorang anak.
Broken home bukan masalah dan aib, bukan juga sesuatu yang lantas membuat kita malu.
Kita jangan membandingkan diri dengan orang lain, pada dasarnya manusia telah di atur oleh Tuhan, baik itu dalam kebahagiaan ataupun luka.