Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat berkembang, bahkan teknologi sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan yang berperan dalam memudahkan kehidupan manusia, termasuk dalam urusan pinjaman uang.
Kita mungkin dulu hanya tahu untuk meminjam uang itu di Bank saja dengan berbagai persyaratan-persyaratan yang ada, namun kini telah hadir banyak aplikasi pinjam uang online atau peer to peer yang menawarkan banyak sekali kemudahan dalam proses meminjam uang. Bahkan persyaratan untuk meminjam uang ada yang hanya memerlukan KTP saja.
Namun dengan menjamurnya pinjol ini ternyata menimbulkan banyak kekhawatiran. Disamping kemudahannya, pinjaman uang P2P Lending juga tak jarang sering muncul keluhan terkait layanannya. Keluhan yang sering dijumpai adalah terkait banyak sekali munculnya layanan pinjaman online ilegal.
Layanan pinjol ilegal ini berkembang sangat mengesankan, bahkan dalam hal kegiatan marketing saja mereka terbilang lebih agresif dalam mencari nasabah. Mungkin hampir setiap hari kita mendapatkan sms broadcast yang menawarkan kemudahan meminjam uang, 24 jam uang langsung cair, dan janji-janji lainnya.
Namun ketahuilah banyak sekali risiko jika kita menggunakan pinjaman online ilegal, risiko yang paling besar adalah masalah keamanan. Pinjaman online ilegal ini tidak terdaftar di OJK, mereka bergerak tanpa aturan, tanpa etika, dan tanpa takut izin usahanya dicabut regulator.
Biasanya janji-janji manis penyedia pinjaman uang online ilegal hanya di awal-awal saja. Dan setelah menjadi nasabahnya, mereka bisa saja seenaknya mengubah aturan yang ada. Selain itu, data kita sebagai nasabah juga riskan diambil, hingga proses penagihan pinjaman yang horor. Ini semua dikarenakan layanan ilegal tersebut tidak terdaftar oleh regulator OJK.
Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui tips dan cara memilih layanan pinjam uang online yang aman dan terpercaya. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Berbentuk Perusahaan Berbadan Hukum
Sebelum Anda meminjam uang di aplikasi pinjam uang online, Anda harus mencari tahu apakah layanan P2P itu sudah berbentuk perusahaan atau belum? Pastikan layanan pinjam uang online itu telah berbadan hukum yang jelas dalam bentuk perusahaan.
Misalnya seperti aplikasi Tunaiku yang berdiri dibawah naungan institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia, PT Bank Amar Indonesia Tbk, yang terdaftar dan diawasi oleh OJK sehingga dari segi keamanan data nasabah tidak perlu diragukan lagi.
Memastikan kejelasan badan usaha pinjol harus Anda lakukan agar Anda sebagai konsumen memiliki kepastian hukum atas layanan jasa yang Anda gunakan.
2. Terdaftar di OJK
Anda harus pastikan layanan pinjam uang online yang ingin Anda gunakan itu terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Layanan pinjam uang online yang tidak terdaftar di OJK rentan melanggar ketentuan yang membahayakan perlindungan konsumen.
Selain itu, karena tidak mengikuti regulasi, layanan pinjam uang online ilegal ini juga bebas melakukan apapun, membuat regulasi versi mereka sendiri, menggunakan cara apapun, selama hal itu dapat menguntungkan mereka. Misalnya seperti memberikan batas bunga yang tidak mengikuti standar ketentuan atau sistem penagihan pinjaman yang sangat menekan.
Berbeda dengan layanan fintech yang terdaftar di OJK. Layanan tersebut tentunya diatur dan harus mengikuti standar regulasi yang ada. Misalnya menetapkan batas bunga yang telah ditentukan dan sistem penagihan yang beretika.
Dan jika ada layanan pinjam online melanggar regulasi dan ketentuan, maka tanda terdaftar dan izin layanan Fintech resmi bisa dicabut oleh OJK.
Ada beberapa tips untuk Anda yang ingin mengecek apakah layanan pinjam online tersebut terpercaya dan terdaftar di OJK, seperti:
- Cek situs resmi OJK: Di website OJK, Anda bisa mengecek semua layanan jasa keuangan yang terdaftar di OJK.
- Cek daftar pinjaman online resmi di situs AFPI: Anda juga bisa mengeceknya di website AFFI yang mewadahi pelaku usaha Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Fintech Pendanaan Online di Indonesia.
3. Memiliki Reputasi Nama yang Baik
Selanjutnya adalah Anda harus pastikan layanan pinjol tersebut memiliki reputasi nama yang baik. Artinya layanan itu tidak pernah melakukan atau diberitakan hal-hal yang tidak baik atau negatif.
Salah satu cara mengetahui reputasi fintech adalah mengetahui feedback dari nasabahnya. Ingat ya, real nasabah (nasabah asli). Bukan dari janji-janji manis yang keluar dari aplikasi pinjol tersebut.
Anda bisa mengeceknya secara online melalui artikel di Google, review, forum, rating dan ulasan di Playstore dan App Store, dan akun media sosial resmi milik aplikasi pinjol tersebut. Cari tahu bagaimana nasabahnya memberikan feedback atas layanan yang diberikan.
Anda juga bisa mengetahui reputasi fintech P2P dari person to person. Tanyakan secara langsung orang yang sudah menggunakan aplikasi pinjam uang online tersebut. Be a smart consumer.
4. Proses yang Nyaman dan Sederhana
Tujuan utama hadirnya aplikasi peer to peer landing adalah menjadi solusi yang menyederhanakan proses peminjaman uang dengan memangkas sebagian besar persyaratan yang berbelit-belit.
Dikarenakan proses pinjaman online ini berbasis web dan aplikasi, seharusnya si peminjam tidak perlu mengunjungi si pemberi pinjaman secara langsung untuk mengajukan pinjaman.
Misalnya seperti di aplikasi Tunaiku, aplikasi yang satu ini menawarkan banyak kemudahan dalam proses pengajuan pinjaman.
Calon nasabah hanya bermodalkan KTP dan komputer atau handphone yang terhubung internet. Kemudian mendaftar di website atau aplikasi Tunaiku dan mengisi formulir pengajuan pinjaman.
Ini jelas menghemat banyak waktu dan uang yang mungkin dapat dihabiskan untuk proses pinjaman uang tersebut.
5. Transparan
Salah satu yang ditonjolkan oleh layanan peminjaman uang online adalah transparansi peminjaman. Dimana nasabah diberikan informasi secara detail dan lengkap sebelum nasabah meminjam uang.
Salah satu bentuk transparansi yang harus Anda perhatikan adalah:
- Terdapat Kalkulator Peminjaman: Para calon peminjam bisa mengetahui berapa tenor maksimal, berapa pinjaman maksimal, berapa jumlah angsuran cicilan perbulan, berapa biaya admin, dan berapa bunga pinjamannya.
- Layanan Nasabah: Sebaiknya pilih layanan yang memiliki layanan nasabah yang baik, mulai dari customer service, contact yang mudah dihubungi, live chat, dan status pengajuan peminjaman.
- Memiliki Halaman Disclaimer dan Syarat Ketentuan: Bacalah dari awal sampai akhir halaman disclaimer dan syarat dan kententuan di aplikasi pinjol, karena dari sanalah transparansi lengkap biasanya di muat.
6. Tanpa Agunan
Karena market utama aplikasi peminjaman uang online adalah nasabah pribadi, maka hampir semua aplikasi pinjol menawarkan pinjaman uang tanpa agunan atau tanpa jaminan.
Bisa dibilang, pinjaman uang online tanpa jaminan telah menjadi standar yang harus Anda ketahui. Jadi aneh rasanya kalau ada aplikasi pinjol yang mensyaratkan Anda memberikan agunan atau jaminan untuk meminjam uang.
7. Kecepatan Pencairan Dana
Anda yang ingin meminjam uang melalui aplikasi online terkadang membutuhkan dana yang cepat.
Saat ini, sudah banyak aplikasi fintech yang menawarkan kecepatan pencairan peminjaman uang, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada jenis pinjaman yang diajukan nasabah.
Lamanya proses peninjauan aplikasi dan proses dana bisa cair adalah salah satu hal yang harus Anda perhatikan.
Jika Anda sedang tidak butuh dana yang cepat, tidak ada salahnya Anda memilih layanan aplikasi yang memiliki waktu relatif tidak terlalu cepat (masuk akal), yang penting adalah prosesnya aman dan terpercaya. Karena biasanya janji-janji kecepatan pencairan dana itu terkadang hanyalah trik-trik marketing saja.
Dan jika Anda memang sedang butuh dana cepat, Anda bisa memilih aplikasi yang menawarkan proses waktu pencairan dana yang paling cepat.
Namun Anda wajib pastikan layanan aplikasi itu terdaftar di OJK, jangan sampai Anda yang butuh dana cepat malah dimanfaatkan oleh layanan peminjaman uang online yang ilegal.
8. Pahami Bunga dan Biaya Pinjaman
Anda harus mengetahui berapa bunga dan biaya pinjaman yang dibebankan kepada si peminjam. Sesuai ketentuan Asosiasi Fintech, bunga pinjaman online tidak boleh lebih besar dari 0,8% per hari, atau maksimal 24% perbulan.
Anda harus mengetahui bunga pinjaman secara detail sebelum meminjam uang. Jangan sampai Anda komplain tentang bunga pinjaman yang besar setelah Anda menjadi nasabahnya.
9. Mengetahui Sistem Penagihan
Anda juga wajib mengetahui kebijakan dari sistem penagihan pinjaman yang dilakukan aplikasi pinjam uang online, beberapa hal yang harus Anda ketahui adalah:
- Bagaimana cara membayar cicilan.
- Kapan waktu penagihan.
- Bagaimana jika terlambat membayar cicilan.
- Bagaimana kalau gagal bayar.
- Bagaimana cara mereka menagih cicilan.
- Bagaimana jika pelunasan lebih awal.
10. Website dan Aplikasi yang Aman
Semua layanan jasa keuangan yang beroperasi secara online diwajibkan menjamin keamanan pengguna saat mengakses dan memberikan data pribadinya kepada situs penyedia layanan.
Anda harus membaca halaman Kebijakan Privasi di website atau aplikasi pinjol tersebut untuk mengetahui bagaimana cara mereka memproses dan mengamankan data penggunanya.
Selain itu, Anda juga harus:
- Pastikan layanan fintech yang ingin Anda gunakan lolos audit dan sertifikasi ISO teknologi informasi yang diwajibkan OJK.
- Pastikan website fintech tersebut memiliki simbol gembok secure atau https pada URL situsnya. Jika tidak ada gembok atau masih http, sebaiknya tinggalkan situs fintech itu karena informasi Anda mudah disadap oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
11. Pinjam Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Setelah Anda memastikan semuanya, tips terakhir adalah sebaiknya Anda meminjam uang sesuai kemampuan Anda dalam membayarnya. Jangan sampai dengan kemudahan dalam meminjam uang, membuat Anda “gelap mata” untuk meminjam uang dengan jumlah yang banyak.
Bila tidak ada sesuatu yang mendesak dan urgent, sebaiknya tidak perlu untuk meminjam uang terlalu banyak. Cukup pinjam sesuai kebutuhan saja agar tidak menjadi beban Anda di kemudian hari.