Siapa sih yang gak kenal hewan mamalia yang satu ini? Selain bisa dijadikan hobi peliharaan, faktanya banyak peternak kelinci yang menjadikanya sebagai ladang bisnis baru yang sangat menjanjikan keuntunganya. Oleh karena itu sekarang ini banyak sekali usaha budidaya ternak kelinci yang banyak di jumpai di beberapa daerah tertentu, terutama di pedesaan.
Selain itu, kelinci ini juga hewan yang mudah beradaptasi sekaligus hewan yang jinak. Karena kedua faktor ini banyak sekali orang yang tertarik memelihara kelinci, dan ini menjadi peluang Anda untuk merintis bisnis budidaya kelinci.
Bagaimana Cara Budidaya Ternak Kelinci yang Simple dan Gak Ribet?
Banyak orang yang masih bingung untuk memulai bisnis budidaya ternak kelinci ini, maka dari itu kami akan membawas cara budidaya ternak kelinci yang simple dan gak ribet, yuk simak penjelasannya sebagai berikut.
1. Pemilihan indukan untuk kelinci
Langkah awal untuk memulai budidaya ternak kelinci pedaging adalah memilih indukan yang berkualitas. Hal ini jelas berpengaruh untuk keberlangsungan budidaya yang dilakukan.
Untuk mendapatkan indukan kelinci tersebut, Anda harus benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli, yakni memiliki berat tubuh minimal 4 kg untuk kelinci betina dan 3 kg untuk kelinci jantan, warna mata cerah, bulu bersih, pinggul bulat, serta lincah geraknya.
2. Mempersiapkan kandang yang ideal
Selanjutnya, persiapkan kandang yang layak dan nyaman untuk dihuni oleh kelinci pedaging. Namun sebelum itu, pastikan lokasi budidaya ternak kelinci pedaging jauh dari ingar-bingar perkotaan. Karena kelinci jenis ini lebih menyukai tempat yang memiliki sirkulasi udara baik, kira-kira sekitar 21 derajat Celcius.
Untuk kandang, Anda bisa membuatnya dari kayu ataupun bambu dengan panjang 200 cm dan lebar 70 cm untuk menampung kelinci sebanyak 10 hingga 12 ekor tergantung dari jenis kelaminnya sendiri.
Selain itu, jangan pernah menggabungkan kelinci jantan dan betina pada satu kandang yang sama, guna menghindari perkawinan dini dalam budidaya ini.
Kandang yang paling banyak digunakan oleh usaha ternak ini yaitu kandang tipe terbuka. Kandang tipe ranch biasa digunakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging, yang mana bentuk kandangnya sangat sederhana, yaitu hanya perlu memasang pagar bambu berukuran 1 meter.
Dalam areal kandang, Anda harus menyediakan minuman dan pakan untuk kelinci. Selain itu, area kandang juga harus dibersihkan 2 kali dalam seminggu dan usahakan untuk selalu menjaga suhu dalam kandang jangan sampai terlalu lembab. Karena kelinci lebih menyukai kondisi kering.
3. Pengelolaan pakan yang baik
Pemberian pakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging dapat dikatakan sedikit berbeda dari biasanya. Terlebih jika tujuan utama Anda melakukan budidaya ini untuk menjual kembali dagingnya.
Anda bisa menambahkan sedikit nutrisi seperti viterna dan hormonik ke dalam pellet atau makanan khusus kelinci pedaging. Berikan secara rutin 2 kali sehari, di saat pagi dan sore hari.
4. Cara pengembang biakan kelinci yang baik
Langkah selanjutnya dalam budidaya ternak kelinci adalah melakukan perkawinan, dimana idealnya perkawinan kelinci jantan dan betina baru bisa dilakukan saat si jantan berusia 8 bulan dan betina 6 bulan. Hal ini guna menghindari risiko perkawinan dini yang dapat mengancam kegagalan reproduksi.
Proses perkawinan kelinci pedaging cukup unik, yang mana bisa dilakukan saat pagi ataupun sore hari dengan memasukan kelinci betina ke dalam kandang kelinci jantan.
Setelah mereka melakukan satu kali perkawinan, keluarkan kelinci betina untuk beristirahat sekitar 10 hingga 15 menit dahulu. Lalu, kawinkan kembali kelinci betina dan jantan, setelah itu kembalikan sang betina ke dalam kandang semulanya.
5. Perawatan anak kelinci jika sudah dikembang biakan
Setelah anak-anak kelinci lahir, Anda bisa melakukan perawatannya dengan cara menjaga kandang tersebut selalu bersih dan hangat.
Berikan makanan bergizi seperti wortel dan sayuran lainnya yang telah dihancurkan. Tambahkan pula sedikit nutrisi ke dalam makanannya untuk menunjang tumbuh kembang anak kelinci.
6. Kelincipun siap di panen
Langkah terakhir dalam budidaya ternak kelinci adalah proses pemanenan. Proses ini bisa dilakukan saat kelinci telah memasuki usia 3 sampai 4 bulan dengan patokan harga jual sekitar Rp 80 ribu. Umumnya, proses panen kelinci dilakukan 4 kali dalam setahun, yang mana kelinci betina dapat menghasilkan 6 ekor anak.
Adapun Jenis-jenis Kelinci Pedaging Untuk Budidaya
Ciri-ciri dari kelinci pedaging sendiri yaitu berbadan lebar dan mudah dikembangbiakan. Jenis jenis kelinci pedaging yang banyak dibudidaya memang banyak sekali, akan tetapi jenis inilah yang paling banyak dikembang-biakan di Indonesia. Apa saja itu? Yuk simak ulasanya berrikut ini.
1. Kelinci new Zealand white
Meski menyandang nama new zealand, namun kelinci ini ternyata berasal dari Amerika akibat perkawinan silang dengan ras flemish giant. New zealand white memiliki warna bulu putih albino dengan berat mencapai 5 kilogram.
Jenis kelinci pedaging yang satu ini sangat cocok untuk bisnis budidaya ternak kelinci, karena perkembang-biakannya yang pesat, rata-rata sekitar 10 hingga 12 anak dalam satu kali melahirkan.
2. Kelinci giant Flemish
Jenis kelinci pedaging selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk budidaya ternak adalah flemish giant. Kelinci yang satu ini memiliki ciri-ciri yaitu warna bulu beragam dan bentuk tubuh yang panjang serta bertelinga lebar. Beratnya bisa mencapai 10 kg.
Namun saat ini jenis kelinci tersebut sukar ditemukan di Indonesia, sehingga untuk memulai budidaya ternak kelinci flemish giant, Anda bisa mengawinkannya dengan jenis kelinci yang lain, salah satunya yakni kelinci new zealand white.
Nah itu tadi cara budidaya kelinci yang simple dan gak ribet, bagaimana apakah Anda tertarik untuk memulai usaha ini? Jika iya, ayo langsung action aja.