Fast Food adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Sebagian orang memilih makanan cepat saji karena murah, nyaman dan mudah ditemukan dimana saja dan kapan saja dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, terlalu sering mengkonsumsi fast food juga tidak baik bagi kesehatan.
Dalam banyak kasus, makanan cepat saji diproses dan mengandung banyak karbohidrat, gula tambahan, lemak tidak sehat dan natrium. Makanan-makanan ini hampir selalu berkalori tinggi tapi lebih sedikit memberi nutrisi. Jika Anda lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji dibanding makanan bergizi, itu dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
Karena itu, setidaknya penting untuk mengetahui dampak apa saja yang akan terjadi jika terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Nah, berikut adalah beberapa bahaya terlalu sering makan makanan fast food yang penting untuk diketahui:
1. Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler
Melansir dari healthline, sebagian besar makanan cepat saji, termasuk minuman dan makanan sarat akan karbohidrat. Ketika sistem pencernaan Anda memecah makanan ini, karbohidrat dilepaskan sebagai glukosa (gula) ke dalam aliran darah Anda. Akibatnya, gula darah Anda meningkat.
Pankreas Anda merespons lonjakan glukosa dengan melepaskan insulin. Insulin mengangkut gula ke seluruh tubuh Anda ke sel-sel yang membutuhkannya untuk energi. Saat tubuh Anda menggunakan atau menyimpan gula, gula darah Anda kembali normal. Proses gula darah ini sangat diatur oleh tubuh Anda, dan selama Anda sehat, organ-organ Anda dapat menangani lonjakan gula ini dengan benar.
Tetapi sering mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah Anda berulang kali. Seiring waktu, lonjakan insulin ini dapat menyebabkan respons insulin normal tubuh Anda terputus-putus. Ini meningkatkan risiko resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan.
2.Memperburuk Kondisi Kulit
Makanan yang Anda makan dapat mempengaruhi penampilan kulit Anda, tetapi mungkin bukan makanan yang Anda curigai atau Anda sangka. Awalnya coklat dan makanan berminyak dianggap bisa menyebabkan jerawat. Namun, menurut Mayo Clinic penyebab jerawat adalah karbohidrat.
Sedangkan menurut Amy Shapiro, MS, RD, CDN yang merupakan pendiri Real Nutrition NYC mengungkapkan bahwa makanan cepat saji dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat.
“Tidak, ini bukan komponen cokelat atau goreng. Ini gula sederhana, tepung putih, dan karbohidrat kosong seperti kentang goreng yang bisa disalahkan.” kata Amy Shapiro, MS, RD, CDN, pendiri Real Nutrition NYC
Berdasarkan sebuah penelitian, Anak-anak dan remaja yang makan makanan cepat saji setidaknya tiga kali seminggu juga lebih mungkin terkena eksim. Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan iritasi kulit, meradang dan gatal.
3. Meningkatkan Resiko Obesitas
Makanan cepat saji memiliki kandungan lemak yang tinggi dan sedikit atau bahkan tidak mengandung serat seperti buah-buahan dan sayuran. Kelebihan kalori dalam makanan cepat saji tersebut bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kalori yang Anda konsumsi per makanan bisa mengarah ke obesitas.
“Asupan kalori tinggi dapat menyebabkan obesitas, yang membuat Anda berisiko terkena penyakit kronis,” kata Jim White, RD, ACSM, pemilik Jim White Fitness & Nutrition Studios.
4.Gangguan Sistem Pernapasan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makanan cepat saji bisa mengarah ke obesitas. Obesitas meningkatkan risiko Anda untuk masalah pernapasan, termasuk asma dan sesak napas. Pound ekstra dapat memberi tekanan pada jantung dan paru-paru Anda dan gejala mungkin muncul bahkan dengan sedikit tenaga. Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas saat berjalan, menaiki tangga, atau berolahraga.
Untuk anak-anak, risiko masalah pernapasan sangat jelas. Dalam sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang makan makanan cepat saji setidaknya tiga kali seminggu akan berisiko terkena obesitas dan peningkatan kekambuhan gejala asma. Sedangkan untuk orang dewasa, obesitas yang mengintai dapat mengarah pada sesak napas, mengi, serta sleep apnea.
5. Meningkatkan Kolesterol
Terlalu sering konsumsi makanan cepat saji adalah faktor utama yang menyebabkan berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes dan obesitas. Orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak di perut, tingkat peradangan yang lebih tinggi dan gangguan regulasi gula darah.
Setidaknya ada banyak makanan cepat saji yang disajikan berasal dari produk hewani, digoreng dan disajikan dengan keju atau saus berlemak tinggi. Perlu diketahui bahwa makanan yang mengandung lemak tinggi menjadi salah satu pemicu meningkatnya resiko kolesterol.
“Kandungan lemak tinggi dalam makanan cepat saji dapat berkontribusi terhadap kolesterol tinggi, yang juga dapat menyebabkan aterosklerosis. Itu terjadi ketika plak menumpuk di arteri dan mencegah aliran darah ke jantung dan organ,” kata White
6. Memicu Penyakit Jantung
Makanan cepat saji telah dikaitkan dengan kualitas diet yang buruk dan lemak yang lebih tinggi, lemak jenuh, dan asupan gula. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu penyakit jantung. Makanan cepat saji juga dikaitkan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, kenaikan berat badan, dan penurunan berat badan yang kurang berhasil.
Kebanyakan makanan cepat saji mengandung daging olahan tinggi dan karbohidrat olahan. Kandungan tersebut cenderung tinggi sodium, lemak total, asam lemak jenuh dan trans, serta kolesterol. Kombinasi lemak tinggi, lemak jenuh tinggi, natrium tinggi, kadar gula tambahan yang tinggi dan serat dalam jumlah rendah adalah pola yang secara langsung berlawanan dengan pedoman diet sehat jantung.
7. Merasa Kelelahan
Makanan cepat saji adalah pilihan cepat dan ekonomis bagi orang yang sibuk maupun yang sering tidak punya waktu untuk menyiapkan hidangan bergizi di rumah setelah seharian bekerja atau sekolah. Namun, mengkonsumsi makanan cepat saji dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan.
Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan milkshake dengan porsi besar sering mengandung lemak tinggi. Makanan cepat saji menghasilkan kalori dalam jumlah besar sehingga membuat Anda merasa kenyang.
“Bagian besar itu sering membuat Anda merasa kenyang dan lesu,” kata Marisa Moore, MBA, RDN, LD
8.Bikin Kembung
Dilansir dari situs eatthis, Beberapa makanan secara alami mengandung jumlah natrium yang lebih tinggi, tetapi natrium juga ditambahkan ke banyak produk makanan. Beberapa aditif ini adalah monosodium glutamat (MSG), natrium nitrit, natrium sakarin, soda kue (natrium bikarbonat), dan natrium benzoat, yang digunakan sebagai perasa atau pengawet.
Mengenai batas natrium makanan, disarankan agar orang dewasa tetap di bawah 1.500 miligram per hari, dan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram per hari. Satu makanan cepat saji bisa benar-benar melebihi 2.300 miligram. Terlalu banyak natrium menyebabkan tubuh Anda menahan air, membuat Anda merasa kembung dan bengkak.
Nah, itulah beberapa bahaya yang terjadi jika terlalu sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Sebaiknya konsumsi makanan cepat saji sewajarnya dan jangan terlalu berlebihan karena itu berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh.