Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan oleh semua umat muslim yang bertaqwa. Zakat hukumnya wajib, maka orang yang membayar zakat akan mendapatkan pahala dan orang yang tidak membayar zakat akan mendapatkan dosa.
Pada umumnya ada beberapa jenis zakat seperti zakat fitrah, zakat penghasilan, zakat emas dan perak, zakat perdagangan, zakat perusahaan, zakat saham, dan lain sebagainya.
Salah satunya zakat yang wajib dibayar oleh umat islam adalah zakat fitrah. Pembayarannya yaitu setiap tahun pada bulan ramadhan menjelang hari raya idul fitri. Zakat Fitrah pada prinsipnya harus dibayarkan sebelum sholat idul fitri.
Sedangkan besaran zakat fitrah yaitu satu sha’ atau sama dengan 2,5 persen penghasilan atau 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok seperti beras, gandum, dan lain sebagainya. Ada beberapa golongan orang yang berhak untuk menerima zakat. Orang-orang tersebut dikenal dengan nama mustahik.
Keutamaan Berzakat
Sebelum mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat, ada baiknya kita mengetahui apa saja keutamaan dalam berzakat, berikut di antaranya:
1. Menghapus dosa
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari khilaf dan dosa. Selain ibadah-ibadah wajib lainnya, zakat juga mampu menghapus dosa baik itu dosa yang disengaja ataupun tidak disengaja. Hadist riwayat Tirmidzi menjelaskan mengenai keutamaan zakat yang mampu menghapus dosa ini.
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
2. Membersihkan harta kekayaan
Zakat berasal dari Bahasa Arab, zakah, yang berarti bersih, suci, berkat, subur, dan berkembang. Jadi sudah sangat jelas apabila zakat mampu menyucikan atau membersihkan harta kita. Dengan begitu, amalan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mereka yang menerimanya saja namun juga bagi mereka yang mengeluarkannya.
Keutamaan zakat untuk membersihkan harta kekayaan tertulis di Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 103.
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka yang dengan itu akan membersihkan dan menyucikan mereka. Dan doakanlah mereka. Sesungguhnya, doa engkau [menjadi] ketenteraman jiwa untuk mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” (QS. At-Taubah. ayat 103)
3. Menyempurnakan iman
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib kita lakukan. Hal ini menjadi keutamaan zakat yang dapat menyempurnakan iman seseorang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
4. Dijauhkan dari celaka
Zakat ternyata juga mampu menjauhkan manusia dari celaka. Hal tersebut lantaran berzakat berarti membagikan atau memberikan kebaikan untuk orang lain yang kemudian menjadi kebaikan bagi diri sendiri.
“Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu.” (QS. Al-Qashas. ayat 84)
5. Menjauhkan diri dari perilaku tercela
Kebaikan yang kita lakukan bisa membebaskan dari berbagai macam tanggungan, membantu menghilangkan kesulitan orang lain, serta menjauhkan manusia dari sikap tercela. Hal tersebut disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. Oleh sebab itu, jika sudah datang waktunya untuk membayar zakat maka Anda harus menyegerakan untuk membayar zakat tersebut.
6. Dijauhkan dari kesusahan
Kesulitan atau kesusahan dalam hidup merupakan hal yang wajar terjadi. Ibnu Hajar Al Asqolani pernah berkata bahwa menjalankan ibadah zakat bisa menjauhkan manusia dari kesulitan atau kesusahan.
7. Mendapatkan ketenangan hati dan jiwa
Uang bukanlah segalanya di dunia ini. Terkadang seseorang yang memiliki banyak uang tetap merasa gundah dan sedih. Zakat merupakan salah satu obat untuk meringankan kegelisahan dan kegundahan di dalam hati. Pasalnya dengan berzakat maka kita sudah menunaikan satu kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
8. Menyelamatkan pada hari kiamat
Zakat akan menjadi penyelamatkan seseorang dari panasnya hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap orang akan berada di naungan amalan sedekahnya hingga ia mendapatkan keputusan di tengah-tengah manusia.” (HR. Ahmad 4/147. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)
9. Jalan menuju surga
Semua manusia pasti menginginkan surga dari Allah SWT. Menunaikan Zakat Fitrah setiap tahun dengan ikhlas bisa membuka jalan untuk menuju surga dari Allah SWT. Keutamaan zakat yang bisa membuka jalan menuju surga ini sudah disebutkan dalam hadist riwayat Tirmidzi.
Lima (hal): Barangsiapa mengamalkannya dengan iman ia masuk surga. Orang yang menjaga baik-baik salat lima waktu, termasuk wudhunya, rukuknya, sujudnya, dan waktu-waktunya; berpuasa bulan Ramadhan; mengeluarkan zakat; ibadah haji (hijjul-bait) jika ia mampu; dan memberi zakat dengan hati ikhlas dan baik (thayyibatan biha nafsuhu).” (Diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim dengan isnad ahih)
Orang yang Berhak Menerima Zakat
Setelah kita mengetahui keutamaan zakat, berikut ini adalah mustahik atau golongan orang yang tidak wajib membayar zakat namun berhak menerimanya:
1. Fakir
Fakir merupakan golongan orang yang perlu diutamakan untuk diberikan zakat. Biasanya fakir disandingkan dengan istilah miskin, namun sebenarnya keduanya berbeda.
Fakir merupakan golongan orang yang tidak memiliki harta untuk digunakan bertahan hidup. Mereka berhak menerima zakat dan tidak wajib untuk membayar zakat.
2. Miskin
Golongan kedua adalah miskin. Berbeda dengan fakir yang tidak memiliki harta sama sekali, miskin masih memiliki penghasilan namun penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mereka berhak menerima zakat untuk mensejahterakan kehidupan keluarganya. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, zakat juga bisa digunakan untuk kemampuan berwirausaha.
3. Gharim atau Gharimin
Gharim atau gharimin mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Gharim dan gharimin adalah orang yang mengalami kesulitan akibat hutang.
Golongan ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu gharim yang terlilit hutang karena kebutuhan hidup dan gharim yang terlilit hutang karena kepentingan masyarakat. Mereka berhak mendapatkan zakat untuk meringankan beban ekonominya.
4. Riqab atau budak
Di awal perkembangan Islam di mana masih banyak perbudakan, zakat juga digunakan untuk menghapus sistem tersebut. Caranya yaitu memerdekakan budak dari para majikannya.
Setelah merdeka, mereka akan memiliki kebebasan hidup seperti manusia lainnya. Pada zaman Rasullullah SAW, golongan budak atau hamba sahaya tersebut disebut dengan riqab.
5. Ibnu Sabil atau Musafir
Golongan orang yang berhak mendapatkan zakat selanjutnya adalah ibnu sabil atau yang lebih dikenal dengan istilah musafir. Zaman dahulu, orang-orang berpergian dengan berjalan kaki atau menaiki kuda sehingga perlu menempuh waktu berhari-hari untuk sampai ke tempat tujuan.
Jadi tidak heran apabila mereka akan kehabisan bekal selama di perjalanan. Musafir yang kehabisan bekal selama di perjalanan ini kemudian disebut dengan ibnu sabil. Selain itu, musafir yang melakukan perjalanan selama lebih dari tiga hari juga disebut dengan ibnu sabil.
6. Mualaf
Mualaf atau orang yang baru masuk ke dalam Islam ternyata juga berhak mendapatkan zakat. Berbeda dengan golongan lainnya, tujuan memberikan zakat kepada para mualaf yaitu untuk mempererat jalinan silaturahmi. Zakat bisa menjadi media pembelajaran agar mualaf lebih paham mengenai syariat Islam sehingga akhirnya mereka turut mengamalkannya.
7. Fisabilillah
Fisabilillah adalah julukan yang diberikan kepada golongan orang yang berjuang di jalan Allah SWT. Pada zaman Rasulullah SAW, golongan fisabilillah adalah golongan orang yang berperang untuk membela agama Islam.
Namun di zaman sekarang di mana tidak ada perang, makna fisabilillah menjadi lebih luas seperti pemuka agama, orang yang sedang membangun masjid, penyiar agama di daerah terpencil, dan lain sebagainya.
8. Amil
Golongan orang terakhir yang berhak menerima zakat adalah amil zakat. Amil zakat sendiri adalah orang yang mengurus pembayaran maupun penyaluran zakat. Adanya amil zakat memudahkan kita sehingga pemberian zakat lebih tepat sasaran.
Amil zakat berhak menerima zakat karena jasanya tersebut. Namun ketujuh golongan lainnya harus didahulukan dan dipastikan sudah menerima zakat.
Itulah orang-orang yang berhak mendapatkan zakat fitrah yang harus kita ketahui. Semoga informasi yang diberikan di atas dapat membantu memahami kewajiban membayar zakat dan siapa saja orang-orang yang berhak menerimanya.