Tahu situs Tirto.id? Pernah mengunjungi situs ini? Mungkin pernah. Tapi tahu gak siapa sih pendiri situs tirto.id? dia adalah Atmaji Sapto Anggoro, seorang jurnalistik senior, dia pernah bekerja di detik.com dan juga berperan mendirikan situs merdeka.com. Bagaimana cerita inspiratif sang pendiri Tirto.id? Berikut ini adalah kisah sukses dari pendiri tirto.id Atmaji Sapto Anggoro dimulai dari biografi, profil, hingga perjalanan hidup.Tirto.id adalah media informasi yang menyajikan tulisan dan infografik berita nasional dan internasional serta analisis berdasarkan fakta dan data. Akhir-akhir ini situs Tirto.id makin eksis aja di dunia Internet. Tirto mendapat banyak perhatian dikarenakan konsep dan gaya penyampaian informasinya yang berbeda dengan media online lainnya. Konsep situs ini mengupas secara tuntas masalah-masalah yang terjadi, maka gak heran kenapa artikel di situs ini cukup panjang-panjang untuk kita dibaca.Konsep yang berbeda inilah membuat situs ini makin populer di kalangan pencari informasi. Walau usianya masih belia, namun situs ini mampu melejit sebagai salah satu media informasi yang disegani di Indonesia. Menurut data dari alexa, situs Tirto.id masuk ke jajaran 50 Top Sites in Indonesia. Mari berkenalan sama pendiri tirto.id.
Biografi Atmaji Sapto Anggoro
Atmaji Sapto Anggoro lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 4 Oktober 1966. Ia memiliki latar belakang keluarga militer, ayahnya adalah seorang polisi militer (CPM), kapten purn, dan ibunya bernama Tamyas Mintoredjo. Sejak muda, ia sempat berkeinginan masuk Akabri, namun takdirnya berkata lain. Setelah lulus dari SMAN 1 Jombang, dirinya menempuh pendidikan jurnalistik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya. Ilmu yang didapatkannya pun tak dibiarkan mubazir. Sambil menuntut ilmu, Sapto pernah menjadi tukang cetak foto hitam putih. Selain itu, Sapto juga rajin menulis artikel di berbagi media cetak seperti Jawa Pos, Surabaya Pos dan Liberty.Kiprah Sapto di dunia jurnalistik kian menjadi-jadi. Di mulai pada awal 1990an, ketika ia bergabung menjadi wartawan tamu di Surabaya Post, Jawa Timur,dan berakhir pada tahun 1990. Setelah itu, dirinya lalu bergabung di Berita Buana Jakarta dan mendapat tugas meliput di Malaysia yang dilanjutkan di SEA Games Manila pada tahun 1991. tapi sayangnya Berita Buana mulai pecah dan Sapto bergabung di kubu jurnalis muda.Lepas dari Berita Buana, Sapto kemudian bergabung di di Harian Republika yang didirikan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dengan jabatan sebagai redaktur olah raga, disini Sapto mulai meliput even olah raga dunia di antaranya Piala Dunia US 1994 dan Olimpiade Atlanta 1996.Setelah itu karir Sapto berlanjut saat bergabung dengan detik.com pada tahun 1999, Ia kemudian menjadi reporter pertama dan Wakil Pemimpin Redaksi, Pengalaman yang ia semakin terasah ketika Sapto menduduki jabatan Chief Operating Officer (COO) di Detikcom pada tahun 2011, ditahun itu pula ia memutuskan untuk keluar dari detikcom.Lepas dari detik, di tahun 2012 Sapto bersama Steve Christian (CEO Kapanlagi Network) mendirikan situs merdeka.com sebagai acuan media online yang mencerdaskan di Indonesia.Di Kapanlagi Network (KLN). Hanya dalam kurun waktu dua tahun saja, Sapto sukses membuat situs Merdeka masuk dalam jajaran 5 media online terbesar di Indonesia. Posisi COO (Chief Operation Officer) dan CNO (Chief Community & Newsroom Officer) berhasil diembannya dalam kurun waktu 2012-2015.Usai malang melintang di dunia jurnalistik, Suami dari Chandrasary memutuskan untuk mundur dari jabatan CNO (Chief Community & Newsroom Officer) di merdeka.com. ia lalu fokus membesarkan Binokular, sebuah perusahaan media monitoring yang ia dirikan sejak tahun 2010 silam yang berlokasi di Yogyakarta.
Mendirikan Tirto.id
Namun apa mau dikata, naluri dari pengalaman Sapto masih saja muncul. Bersama Teguh Budi Santoso dan Nur Samsi (yang diketahui pernah bekerja di detik.com) mendirikan sebuah situs berita, artikel dan infografik di Indonesia, yang bernama Tirto.id pada 3 Agustus 2016. Nama Tirto sendiri berarti air, air yang mengalir, jernih, dan mencerahkan.Pendanaan pengembangan Tirto.id dilakukan secara mandiri oleh pendiri tirto.id takni Sapto Anggoro (Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab), Teguh Budi Santoso (Chief Content Officer) dan Nur Samsi (Chief Technology Officer).Baca Juga: Kisah Sukses Budiono Darsono – Pendiri Detik.comWalaupun masih seumur jagung, Tirto kini telah menjelma sebagai penantang serius media-media besar di Indonesia. Dengan konsep artikel yang relevan, panjang, dan akurat, membuat situs Tirto.id sangat disukai oleh para penjelajah internet untuk mencari sebuah informasi.Kesuksesan Tirto.id nampak sangat jelas ketika bercermin dalam ranking di alexa. Per April 2018, situs Tirto.id menduduki peringkat ke 49 sebagai situs paling banyak di kunjungi di Indonesia. Dan menurut data dari Wikipedia, situs tirto.id dalam waktu tiga tahun selepas berdirinya, nilai perusahaan ini diproyeksikan akan mencapai lebih dari Rp400 miliar.Selain itu. Pada tahun 2016, Tirto.id mendapat penghargaan dari Organisasi Buruh Internasional yang bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk dua kategori yaitu Feature Articles dan Photo Story. Juga mendapat penghargaan sebagai laman Berita dan Media Terbaik dalam ajang ‘ID Website Awards 2016’ oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).Tirto.id mendapat penghargaan khusus sebagai Media Siber Terinovatif dari Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017 yang diselenggarakan setiap tahun oleh PWI. Penghargaan tersebut berdasarkan konsistensi prinsip 5W+1H, kelengkapan berita dengan infografis dan independen.
Biodata Sapto Anggoro
- Nama : AtmajiSapto Anggoro
- Agama : Islam
- Tempat Lahir : Jombang, Jawa Timur
- Tanggal Lahir : 4 Oktober 1966
- Istri : Chandrasary
- Anak : Noval Dias , Bunga Refah