Sirkuit Mandalika adalah salah satu sirkuit balap dengan kerangka atap hitam terbaik di planet ini. Sirkuit yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 November 2021.
Panjang dari Sirkuit Mandalika hingga 4,31 kilometer dan memiliki tikungan berjumlah 17. Sirkuit ini memiliki penutup yang dapat menampung hingga 50 carport. Untuk area keramaian, ada sekitar 50.000 kursi dan area berdiri yang dapat menampung hingga 138.000 orang.
Sebagai sirkuit balap utama di Indonesia, Sirkuit Mandalika dilengkapi dengan inovasi black-top paling inventif di planet ini. Inovasi ini bernama Stone Mastic Asphalt (SMA) yang memungkinkan pengendara tidak terpeleset saat jalanan basah.
Inovasi SMA menggunakan bahan black-top dari serat selulosa 0,3 persen dari kombinasi absolut yang membuat volume black-top lebih ramping. Belum lama ini, inovasi SMA baru ditemukan di tiga sirkuit, yakni Silverstone di Inggris, Yas Marina di Abu Dhabi, dan Phillip Island di Australia.
Pengawas Gabungan Pengembangan dan Pengembangan Grand Prix Mandalika, Dwianto Eko Winaryo mengatakan, inovasi ini baru dimanfaatkan pada 2015. Sementara itu, yang diterapkan di Sirkuit Mandalika merupakan adaptasi unggul dibandingkan dengan SMA sekitar saat itu.
Jika dilihat dengan seksama, permukaan bagian atas sirkuit ini sangat rata. Karena keterikatan antar partikel tidak terlalu rapat, sehingga tidak menimbulkan penyimpangan dan benturan. SMA juga mengurangi biaya dukungan sirkuit karena dengan inovasi ini, tidak ada alasan kuat untuk mengganti permukaan sirkuit selama lima tahun ke depan.
Dengan inovasi SMA, Sirkuit Mandalika dinobatkan sebagai sirkuit klasifikasi kelas A. Tidak sepenuhnya diatur oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) dengan prasyarat yang benar-benar berat.
Karena sifat black-top yang digunakannya, trek Sirkuit Mandalika diklaim bisa digunakan dengan kecepatan hingga 310 kilometer per jam.
Jonathan Rea dan Scott Redding, dua pebalap dunia juga memuji sifat black-top dari Sirkuit Mandalika. Usai WSBK Race 2 yang digelar dalam kondisi lintasan basah, Jonathan Rea mengakui bahwa black-top sirkuit ini merupakan salah satu yang paling luar biasa meski dalam kondisi basah.