Stop Body Shaming! Bukan Hanya Sekedar Kekerasan Verbal

Stop Body Shaming! Bukan Hanya Sekedar Kekerasan Verbal
Stop Body Shaming! Bukan Hanya Sekedar Kekerasan Verbal
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Sudah nontonfilm Imperfect yang dibintangi Jessica Milla dan Reza Rahardian? Dalam filmtersebut, diceritakan Rara (Jessica Milla) sering menerima ejekan karena bentuktubuhnya yang ‘tidak sempurna’. Kulit hitam, tubuh gemuk, dan penampilan yangkurang bagus membuatnya selalu diejek dan dihina. Bukan saja oleh temankerjanya, tetapi juga oleh orang terdekatnya, sang ibu.

Hal ini membuat Rara mencoba berubah. Ia melakukan diet dan olahraga hingga mendapatkan bentuk tubuh ideal dan disukai banyak orang. Namun, Rara kehilangan banyak hal, terutama kasih sayang sang kekasih, Dika, yang diperankan Reza Rahardian. Hingga akhirnya, Rara menyadari bahwa menjadi cantik tak selamanya membawa kebahagiaan. Menjadi diri sendiri adalah hal terpenting dalam hidup.

Kisah Raraadalah hal yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Komentar ‘Kamu kok kurusan?’ atau ‘Keliatannya berat badanmu nambah ya?’dijadikan sebagai salah satu basa-basi dalam percakapan atau bentuk perhatiankepada orang lain. Namun, apakah benar hal tersebut adalah bentuk perhatian?Atau jangan-jangan kita sedang melakukan body shaming?

Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan penampilan oranglain, atau membanding-bandingkan kondisi fisik seseorang dengan orang lain.Tidak hanya dari orang lain, perlakukan body shaming juga bisa kitadapatkan dari diri sendiri, yaitu ketika kita memberikan cap atau komentarnegatif kepada penampilan fisik kita.

Padahal, tanpa disadari kritik tentang tubuh dapat melukai perasaan korban body shaming. Paling sederhana, efek dari body shaming ialah seseorang menjadi tidak percaya diri karena bentuk tubuhnya. Di setiap kesempatan korban body shaming akan merasa minder karena kondisi fisiknya, alhasil ia justru menyendiri.

Parahnya efekdari body shaming dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental. Ahli Hypnotherapy Floranita Kustendro punmengatakan, kata-kata kasar yang menyakiti hati orang mengenai fisiknya dapatmembuat dia trauma dan bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Bahkan,kritikan negatif terhadap tubuh dapat membuat seseorang melakukan hal ekstrempada tubuhnya. Misalnya, diet dan olahraga berlebihan agar terlihat kurus.

Lalu apa yangharus dilakukan ketika menjadi korban body shaming?

1. Abaikan

Perubahan yang terjadi pada tubuhmu akan selalu menjadi bahan pembicaraan orang lain. Daripada sakit hati, lebih baik abaikan semua perkataan tersebut. kamu tidak perlu membalas perkataan yang tidak penting. Lebih baik gunakan waktu untuk berpikir positif agar bisa menerima diri sendiri apa adanya tanpa lelah untuk terus berusaha memperbaiki diri.

Anggap sajakomentar tersebut sebagai bentuk kecemburuan karena mereka tidak punya apa yangkamu miliki, sebagai penghiburan buat diri. Dengan demikian, hidupmu akan jadilebih tenang dan pastinya semakin bahagia.

2. Tunjukkan Kelebihan

Setiapmanusia memiliki kekurangan, namun kamu bisa menyiasati kekurangan tersebutdengan menonjolkan kelebihan yang ada dalam diri. Misalnya, kalau memilikibetis yang besar, kamu bisa menggunakan jeans atau celana panjang untuk menutupinya, sehinggaorang lain tidak akan memperhatikannya.

Salah satubagian tubuh boleh saja kurang mendukung, tapi kamu bisa menyiasatinya dengancara-cara yang positif. Tunjukkan pula kelebihan yang kamu punya kepada oranglain, baik dalam bidang seni, musik, bahasa, dan lainnya.

3. Beritahukan Dampak Body Shaming 

Korban body shamingsemakin hari sepertinya terus saja ada. Guna mengatasinya, kamu bisa mensosialisasikandampak dari bodyshaming kepada orang lain.

Gunakan mediasosial, seperti Facebook, YouTube, atau Instagram untuk mengajak orang lainagar berhenti memberikan kritik pedas terhadap bentuk tubuh orang lain. Kalauperlu, kamu bisa menambahkan postingan yang bertajuk “STOP BODYSHAMING”.

Pada awalnya,orang lain mungkin akan memberikan komentar pedas. Namun lama-kelamaan, oranglain semakin sadar betapa buruknya dampak body shaming bagi kesehatan mental.

4. Bersyukur

Selalu ada sesuatu pada diri yang patut kamu syukuri, misalnya daya pikir dan kreativitas yang tinggi, pembawaan diri yang menyenangkan, bakat di bidang tertentu, atau kesehatan yang memampukanmu menjalani hidup dengan produktif. Fokus pada hal-hal yang positif dalam diri, rasa syukur pun akan tumbuh, sehingga kamu dapat menerima dan mencintai diri sendiri.

Bertubuhkurus, berkulit gelap, atau berambut keriting bukanlah sesuatu yang negatif.Jadi berhentilah membuat hal-hal tersebut menimbulkan kesan negatif dalam dirisendiri (innerbully), karena akan membuatmu jadi tidak percaya diri akibatsesuatu yang sebenarnya tidak penting.

Jika memang hal-hal tersebut dapat diperbaiki, maka lakukanlah sesuatu untuk memperbaikinya. Jadikan perasaan negatif tersebut sebagai pemicu motivasi. Namun bila tidak dapat diperbaiki, belajarlah untuk menerimanya sebagai bagian dari dirimu. Kembangkan potensi lain yang mampu menutupi kekuranganmu tersebut.

5. Ubah Pola Pikir

Tanamkankata-kata yang menjadi penguat bagi diri sendiri, misalnya ‘saya cantik’ atau‘saya seksi’. Makin sering kata-kata ini diulang, kamu akan makin mempercayainya.Dengan demikian, kamu tidak akan memperdulikan perlakuan body shamingyang kamu terima dari orang lain terhadap kondisi fisik.

Ingat, apayang kamu pikirkan tentang diri sendiri lebih penting daripada apa yang oranglain pikirkan tentang dirimu. Jangan biarkan pendapat orang lain mengenai satuhal kecil pada tubuhmu melumpuhkan potensi besar di dalam dirimu.

Jikaseseorang meyakini bentuk tubuhnya atau kondisi fisiknya buruk, maka informasiyang mengatakan sebaliknya tidak akan diproses oleh otak. Oleh karena itu,ubahlah dahulu pola pikir dan pendapatmu terhadap diri sendiri.

Makin kamu yakindirimu buruk, makin mudah tindakan body shaming menimbulkan dampak negatif pada dirimu,dan makin sulit kamu menerima pujian atau kata-kata positif dari orang lain.

Orang yang merasa malu dengan kondisi tubuhnya cenderung akan bersembunyi dan menghindari tampil di depan umum atau berinteraksi dengan banyak orang. Hal ini tentunya akan mengganggu kehidupan sosial, bahkan produktivitas kerja dan prestasi di sekolah.

Bila kamu menjadi korban body shaming, bentengilah dirimu dengan rasa percaya dan bangga pada diri sendiri. Dengan begitu, ejekan dari orang lain tidak akan menyakiti dan membuatmu menjadi rendah diri. Namun jika kamu tidak dapat mengatasinya sendiri, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Sebaliknya,bila kamu sering melakukan tindakan body shaming, meskipun tanpa kamu sadari,hentikanlah kebiasaan ini. Dampak negatifnya bukan hanya pada orang lain, namunjuga pada dirimu sendiri. Melakukan body shamingkepada orang lain merupakan hal yang buruk dan tidak dewasa. Segera hentikandan sadari bahwa cantik itu relatif dan tidak diukur dari bentuk fisik semata.

Tubuh kita merupakan pemberian Tuhan yang harus kita syukuri. Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain karena setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kamu harus bisa menghargai dan mencintai dirimu sendiri. Kita semua tercipta unik dengan cara kita masing-masing. Katakan dengan tegas, “STOP BODY SHAMING!”