Akhir-akhir ini aku sering merasakan perasaan yang cukupmenganggu, perasaan yang mungkin tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata. Bukan karenaaku tidak mau menceritakannya kepada siapapun, tapi aku paham bahwa tidak semuaorang bisa mengerti perasaanku saat ini, dan yang bisa mengerti hanyalah dirisendiri.
Meskipun perasaan ini tidak seperti biasanya, namun akuterus mencoba untuk memahami perasaan ini. Dan ketika aku semakin memahaminya,aku akhirnya tahu mengapa perasaan aneh itu selalu muncul di dalam diriku. Aku sadarbahwa ini bukanlah diriku yang sebenarnya, aku merasa ada sesuatu yang salah didalam diriku ini. Caraku menjalani kehidupan, caraku memandang sesuatu,semuanya telah berubah, sangat berbeda jika dibandingkan ketika aku masihsekolah ataupun kuliah.
Jika kalian tidak keberatan, simaklah cerpen yang takseberapa ini.
1. Berawal karena impian yang tinggi
Harus diakui, aku adalah tipe orang yang sangat berambisi. Ketikaaku telah memiliki impian dan cita-cita, maka aku akan berupaya untuk mewujudkansemua impian tersebut. Meskipun akan sulit, namun setidaknya aku akanmengusahakannya untuk tidak gagal, atau mencari cara agar peluang gagal semakinmengecil.
Namun satu kelemahan yang tak bisa kututupi, yaitu sifattidak mau kalah dari orang lain. Sebenarnya aku tidak tahu apakah sifat itumerupakan sifat iri atau bukan, namun yang jelas, ada sesuatu yang mengganjaldi dalam hati ketika melihat orang lain lebih berhasil dari diriku.
Bahkan sifat itu terkadang berubah menjadi rasa ketakutanyang mendalam. Aku takut dia lebih hebat dariku, dan aku takut dia lebih suksesdariku. Mungkin itulah alasan mengapa aku selama ini bekerja sangat keras. Tak kenalwaktu, yang penting kerja, kerja, dan kerja.
Mungkin bagi sebagian orang, sifat pekerja keras merupakansifat yang positif. Namun bagiku, tidak. Bekerja terlalu keras membuat ku lupasegalanya. Lupa bahwa ada seseorang yang semakin menua yang perlu diperhatikan,lupa bahwa esok merupakan hari spesial untuk seseorang yang berharga dalamhidupku.
Hidupku seolah-olah anti sosial, tidak ada interaksi samasekali di lingkungan sekitar. Duniaku hanyalah duduk di depan komputer siangdan malam. Bahkan aku tidak peduli dengan perubahan sekitar. Aku sering merasa ketinggalaninformasi karena tak sempat berselancar di media sosial. Namun yang palingmenyesakkan dari semua itu adalah aku juga tidak peduli dengan kesehatansendiri. Sakit rasa sehat, sehat rasa sakit.
2. Lambat laun merasa kesepian
Sibuk dengan dunia sendiri pada akhirnya membuat aku mulaimerasakan kesepian. Aku mulai merasa lelah dan bosan menjalani semua aktifitaskeseharianku. Meskipun bosan tidak setiap saat menghampiriku, namun entahmengapa, rasa sepi selalu menghampiriku.
Sejujurnya, aku ingin sekali berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam kehidupan pribadiku. Aku juga ingin ada satu hari saja dimana aku tidak bersentuhan dengan pekerjaan yang selama ini aku fokuskan. Aku sangat jenuh dan bosan. Namun ternyata tidak bisa, aktifitas keseharianku sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihapuskan.
Andai kalian semua tahu, aku seringkali merasa iri ketikaaku melihat orang-orang seumuranku masih bisa berkumpul dan bersenang-senang bersamateman-temannya. Aku juga iri dengan orang lain yang bisa menghabiskan waktunyabersama seseorang yang dicintainya. Sedangkan aku, tidak ada aktifitas lainkecuali bekerja dan bekerja.
Aku menjadi orang yang sangat tertutup, tidak ada aktifitasapapun di media sosial milikku. Mungkin bagi teman-temanku, mereka mungkinsudah melupakanku karena sudah lama tak tahu kabar dariku. Ya, aku tahu merekamemang sudah melupakanku. Awalnya aku tidak mempermasalahkannya, karena akuberprinsip bahwa aku tidak hidup di media sosial dan ingin melindungi informasipribadiku. Namun lama-kelamaan, prinsip itulah yang semakin membuatku kesepian.
3. Walau dekat, namun terasa sangat jauh
Sejujurnya aku terus berdoa agar Tuhan mengirimkan seseorangyang bisa menghapus rasa kesepian ini. Setidaknya satu orang saja, akuberjanji, ketika aku sudah mendapatkannya, aku tidak akan pernah meninggalkanorang tersebut. Namun sekali lagi, aku belum bisa menemukan orang yang tepat. Orangyang sama seperti diriku, orang yang bisa ku pahami dengan baik.
Tapi mungkin itu tidaklah penting, yang penting adalah akuingin lebih dekat dengan keluargaku. Mencoba mendekatkan diri ketika merekaberdua sedang ada dirumah. Makan malam bersama atau bercerita banyak hal kepadamereka, mungkin akan terasa sangat menyenangkan.
Oh ya, sebelum itu, aku ingin bercerita sejenak. Aku adalahorang perantauan yang jauh dari orang tua. Saat di tanah perantauan, akuseringkali menyebut nama mereka (ibu dan ayah) ketika aku sedang mengeluhkarena masalah kehidupan. Ya setidaknya, dengan mengingat mereka, hatiku mulaimerasa sedikit lebih tenang.
Namun ada hal yang membuatku kembali merasa kebingungan, yaitu ketika aku jauh dari mereka, aku seringkali mengingat mereka dan ingin mereka selalu ada didekatku. Namun ketika mereka benar-benar ada didekatku, aku malah tidak bisa menikmati keberadaan mereka. Mungkin inilah yang dinamakan ‘dekat terasa jauh, dan jauh terasa dekat’
4. Akhirnya aku sadar bahwa mengejar impian bukanlah segalanya
Semua perasaan aneh yang aku rasakan saat ini pada akhirnyamembuatku bertanya-tanya. Mengapa ini bisa terjadi? Apa penyebabnya? Entahlah,namun satu kesimpulan yang ku dapat, bahwa semua perasaan aneh ini munculkarena aku terlalu dikendalikan ambisi yang menyesatkan.
Aku akhirnya sadar, apalah arti kesenangan dunia, karir yangbagus, impian yang tinggi, dan finansial yang kuat, jika tidak ada ketenangandi dalam hati. Memang benar, mengejar impian hidup memang penting, tapi impianbukanlah segalanya. Karena kebahagiaan bersama keluarga tidak bisa dibayar olehapapun. Aku tidak mau jika suatu hari nanti aku menyesal karena sudahmenyia-nyiakan waktu bersama keluarga.
5. Maaf jika selama ini aku terlambat menyadari semua ini
Saat ini aku mengerti betapa nyamannya ketika dekat dengankeluarga. Perasaan nyaman yang sudah lama aku lupakan, akhirnya bisa kurasakankembali. Ketika bersama mereka (kedua orang tua), aku merasakan ketenangan yangtak bisa diucapkan dengan kata kata, meskipun aku sedang ada masalah hidup, halitu tak ada pengaruhnya terhadap kebahagiaanku saat bersama mereka.
Satu kalimat yang ingin ku ungkapkan kepada mereka, meskipuntak bisa aku ungkapkan secara langsung kepada mereka, “Maaf terlambat menyadari semua ini”. Berikan aku waktu untukmenyelesaikan semua hal yang telah terlanjur aku lakukan. Dan aku berjanji, semuawaktu ku akan hanya untuk kalian, kalian adalah prioritas utamaku (ibu danayah).
Itu isi hatiku yang ingin aku sampaikan. Semoga kalian bisa melihat tulisanku ini.