Siapa yang tidak kenal dengan Go-Jek, sebuah perusahaanteknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaanini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim yang kini diangkatmenjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia oleh Presiden JokoWidodo.
Lahir di Singapura, 4 Juli 1984 dari ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan dan berprofesi sebagai pengacara. Nono Anwar Makarim sendiri merupakan seorang praktisi hukum asal Indonesia. Ia juga adalah penulis buku dan kolumnis di berbagai media massa nasional. Ibuya bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan. Salah satunya Rayya Makarim, yang sudah lama berkecimpung di industri film. Rayya Makarim telah menulis banyak naskah untuk film-film Indonesia, salah satu film terbaru yang ia tulis yaitu “27 Steps of May” dan “Buffalo Boys”.
NadiemMakarim menikahi seorang perempuan cantik bernama Franka Franklin pada tahun2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim dikaruniai seorang anakbernama Solara Franklin Makarim.
Nadiem Makarimmulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dariSingapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan InternationalRelations di Brown University, Amerika Serikat. Ia berhasil mendapatgelar BA di jurusan International Relations. Ia pun sempat mengikuti pertukaranpelajar di London School of Economics. Tidak puas dengan ilmu yang dimiliki, iamelanjutkan pendidikan layaknya sang ayah dan mengambil masternya di HarvardBusiness School hingga mendapatkan gelar MBA (Master of BusinessAdministration).
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard University,ia memilih untuk kembali ke tanah airnya Indonesia. Nadiem tidak membutuhkanwaktu lama untuk terjun ke dunia kerja. Berbekal ijazah yang dimilikinya, iadirekrut sebagai Management Consultant di McKinsey & Company, sebuahlembaga konsultan ternama yang berkantor di Jakarta selama 3 tahun. Selain itu,ia juga bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di ZaloraIndonesia, kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.
Jiwa wirausaha Nadiem berontak. Tak selamanya ia inginmenjadi pegawai. Bermula dari pengalaman pribadinya kembali ke Jakarta danberjibaku dengan kemacetan.Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ialebih sering menggunakan jasa ojek. Dari perbicangannya dengan para tukangojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojekmenghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencaripelanggan.
Pada Oktober 2010, Nadiem bersama dengan dua temannya, KevinAluwi dan Machaelangelo Moran mendirikan PT Karya Anak Bangsa yang memilikiplaftorm Go-Jek. Ide awal startup ini adalah memudahkan masyarakat untukmendapatkan layanan Ojek secara online
Dorongan jiwa entrepreneurship-nya membuat ia mulaimerintis perusahaan milik sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK,pesan ojek secara online pada tahun 2011.Nadiem dengan cerdas memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untukkemudahan para pelanggan GO-JEK-nya. Aplikasi GO-JEK pun sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
Segalainovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak diliput oleh mediasebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek. Berkat kerja keras NadiemMakarim Pendiri Go-Jek dan para karyawan serta drivernya, kini Go-Jek merupakansalah satu perusahaan teknologi jasa transportasi nomor satu di Indonesia. Dalamperkembangannya, seperti dilihat dalam akun Go-Jek, GO-JEK tak hanya sebagai transportasionline saja, tapi ia berkembang menjadi jasa antar barang (Go-Send), makanan(Go-Food), alat kesehatan, massage, dan kebersihan (Go-Clean). Kini Go-JEKsudah memiliki 200 ribu partner pengemudi motor dan mobil, 35 ribu merchant GoFood, dan 3.000 penyedia layanan lainnya.
Menteri Pendidikan
Nama Nadiem Makarim menjadi salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin yang banyak dapat sorotan. Ia mendapat tugas sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bidang yang tak pernah digelutinya. Ia adalah salah satu Menteri termuda di kabinet tersebut. Ketika Presiden Jokowi mengumumkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tidak sedikit orang yang meragukan. Dengan latar belakangnya sebagai pebisnis digital, Nadiem dianggap tidak kapabel memimpin kementerian yang membidangi pendidikan.
Presiden Joko Widodo pasti punya alasan kuat menunjuk NadiemMakarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinetnya. Wajar saja, jika Nadiem yangberlatar belakang teknologi dan informasi, ternyata ada empat alasan yangmembuat Jokowi menunjuk Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud).
Pertama,sebelumnya Nadiem memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Joko Widodo darisebelum pemilihan Menteri. Hal ini dibuktikan dengan Nadiem yang beberapa kalimengundang Presiden ke acara Go-Jek, bahkan Presiden hadir langsung bersamadengan sejumlah Menteri.
Kedua,Presiden Joko Widodo dan Nadiem membuat kesimpulan bahwa masalah masadepan dengan segala tantangannya bisa diatasi dengan SDM yang berkarakter,yaitu adalah mampu beradaptasi, fleksibel, mampu bekerja sama secara tim,kreatif, cakap berkomunikasi, dan tenggang rasa. Berdasarkan diskusi itu, makamungkin Presiden Joko Widodo memilih Nadiem karena kecenderungannya di bidangsumber daya manusia (SDM).
Ketiga,Nadiem sebelumnya bekerja di bidang pengembangan inovasi. Presiden Joko Widodoberpikir bahwa pendidikan perlu ada lompatan. Kalau tidak berubah, itu samasaja artinya dengan kegagalan. Berani keluar dari kotak, berani tidak monotonsehingga akan memunculkan sebuah loncatan-loncatan besar.
Alasan terakhir, Nadiem masih muda. Dia merepresentasikan dan memahami aspirasi pemuda Indonesia. Dalam dunia Pendidikan, dia pernah mengecap sistem pendidikan di beberapa negara, yaitu Indonesia, Australia, Singapura, dan Inggris. Dengan begitu dia punya perbandingan dalam pendidikan suatu negara.
Baca Juga: Adamas Belva Syah Devara – Kisah Sukses Pendiri Ruangguru
SisiLain Nadiem Makarim
Di balik sosoknya yang pekerja keras, Nadiem adalah seorang lelaki yang mencintai keluarganya. Hal ini terbukti di sela kesibukannya dia menyempatkan waktu untuk istrinya serta anak perempuanya yang tumbuh menjadi balita cantik. Ia selalu meluangkan waktu sekitar jam 8 malam untuk menidurkan sang anak, kemudian kembali bekerja setelah si kecil tertidur. Hal tersebut ia jadikan sebagai rutinitas yang harus dikerjakannya, baginya ia tidak mungkin menolong anak-anak di seluruh Indonesia jika dirinya saja tidak menyediakan waktu khusus bagi sang anak sendiri.
Nadiem jugaseorang yang cerdas dan inovatif. Ia membangun bisnisnya dari bawah dan terusmengembangkannya hingga menjadi besar seperti sekarang ini. Baginya, Go-Jekmemberikan peluang bagi semua orang. Kiprah Nadiem Makarim menjadiinspirasi bagi anak muda yang inovatif dan kreatif. Dia selalu menjadipembicara, khususnya mengenai bisnis start up.
Pekerjaan rumah terbesar Nadiem Makarim sebagai seorangmenteri pendidikan salah satunya adalah menciptakan kurikulum. Baik tingkatsekolah maupun universitas, yang menyiapkan alumni-alumni yang berjiwakepemimpinan dan kewirausahaan. Sama seperti yang ia peroleh selama belajar diHarvard Business School. Dengan pengalaman Nadiem belajar di Harvard, ditambahdengan prestasinya membangun bisnis digital dengan status decacorn, Nadiemadalah salah satu aset terbesar dunia pendidikan yang kita miliki.