KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga seringkali kita dengar terjadi di masyarakat. Perilaku ini biasa dialami oleh para wanita yang menjadi korban, hingga melibatkan anak-anak. Walaupun sebenarnya siapapun bisa jadi korban KDRT, baik pria maupun wanita
Padahal seharusnya, konflik rumah tangga seperti ini tidak harus terjadi bila ada komunikasi yang baik dalam hubungan.
Ada banyak kasus yang melibatkan kondisi ini, salah satunya adalah kekerasan secara fisik. Tapi jarang disadari masyarakat, bahwa kekerasan psikologis ataupun verbal juga harus diwaspadai.
Ada banyak aspek yang mencakup hubungan abusive, termasuk di antaranya nama panggilan untuk mencoreng nama baik, ucapan merendahkan, dan lain sebagainya.
Sementara untuk kekerasan fisik, hal ini melibatkan aktivitas menampar, memukul, menendang, serta hal lain yang berujung menyakiti dan melukai fisik.
Mengapa Sulit Keluar dari Jerat Hubungan Abusive?
Sulitnya melepaskan diri dari hubungan abusive, ternyata disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu karena pasangan bisa menjadi berbahaya jika seseorang mencoba membela diri.
Perlu kamu tahu, bahwa terkadang ada banyak jenis abusive dalam kondisi hubungan pernikahan.
Selain kekerasan, bisa juga pasangan melakukan monopoli keuangan, memberikan rasa takut, menekan psikis, serta mengancam kekerasan pada orang lain.
Lantas bagaimana jika kamu menemui atau mengalami kondisi tersebut? Apa yang seharusnya kamu lakukan?
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar bisa keluar dari jerat hubungan yang tidak sehat.
1. Mengenali perlakuan buruknya dan alasan apa yang mendasarinya
Cara pertama adalah dengan menuntutnya menghentikan perilaku kasar dan kekerasan tersebut.
Meski terdengar to the point, tapi bisa jadi pasangan akan mendengarkanmu. Ketahuilah bahwa banyak yang tidak menyadari jika pasangannya melakukannya atas suatu alasan.
Sesekali cobalah untuk menuntut hakmu sebagai seorang istri. Beberapa orang yang melakukan tindakan abusive, biasanya memiliki alasan untuk membuat seseorang tergantung pada dirinya.
Jika perilaku tersebut dipicu oleh kondisi ini, kamu bisa mengajaknya untuk berbicara baik-baik.
2. Jangan mudah luluh dengan pasangan jika dia tidak benar-benar berubah
Ketika kamu sedang mengalami kondisi ditekan atau tidak berdaya, sebaiknya segera sadari kondisi tersebut.
Sadarilah bahwa saat itu kamu sedang dalam dikondisi yang tidak baik. Berhenti menyalahkan diri sendiri atas semua yang sudah terjadi dan mulai akuilah apa yang menjadi masalah sebenarnya.
Dalam hal ini, kamu diharuskan untuk selalu mengenali setiap tindakan abusive yang dilakukan pasangan. Semakin cepat mengenali kondisi ini, akan semakin cepat pula kamu bisa mencari jalan keluarnya.
Ingatlah bahwa seseorang yang melakukan tindakan kekerasan, bisa saja dengan mudahnya meminta maaf.
Tapi terkadang hal ini hanya sekedar pemanis saja. Mungkin saja besok atau bahkan hari itu juga dia akan kembali melakukannya.
Namun jika kamu sudah mengenali kondisi tersebut, kamu bisa lebih waspada menghadapi kemungkinan buruk yang akan terjadi.
3. Berdamai dengan dirimu sendiri dan percayalah bahwa kamu kuat
Kamu harus menghilangkan rasa kebencian pada diri sendiri, meski kamu tahu saat ini sedang lemah dan tak berdaya.
Tidak salah jika kamu melihat kelemahan yang dimiliki. Tapi jangan sampai kamu mengkritik diri sendiri atas apa yang sudah terjadi pada diri dan keluargamu.
Ketahuilah bahwa setiap orang punya ketidaksempurnaan, hal ini tidak perlu memberi tekanan yang tidak semestinya pada diri sendiri.
Jujur dengan dirimu adalah cara yang paling tepat. Kamu tidak perlu merasa malu, takut, ataupun marah atas semua yang sudah terjadi.
Kondisi seperti ini justru akan melemahkanmu ketika akan bangkit dan mencari jalan keluar. Kamu harus senantiasa berpikir jernih agar bisa mencari solusinya.
Merasakan malu dan takut justru akan membuatmu terjebak lebih dalam pada kondisi yang buruk ini.
4. Buatlah rencana keselamatan agar kamu tidak terlena saat sedang luluh
Wanita memang cepat sekali luluh pada hal-hal yang dianggapnya memiliki niat baik. Walaupun hal tersebut hanya ditunjukkan sesaat saja.
Ingatlah bahwa akan ada saat-saat suka maupun duka yang bergantian dalam hubunganmu ini. Ketika mengalami fase buruk, sudah seharusnya kamu menenangkan diri dan menguatkan hati.
Begitu pula Ketika kamu sedang berada di fase suka atau bahagia dengan pasangan. Pastikan apakah momen tersebut memang berjalan dalam waktu yang cukup lama ataukah sekedar membujukmu sementara.
Akan lebih baik jika kamu mempunyai rencana agar lebih waspada. Kamu tidak bisa menduga apakah pasangan akan melakukan kekerasan kembali ataukah tidak. Kamu pun tidak akan pernah tahu kapan bisa menghindar dari hubungan seperti ini.
Setidaknya kamu sudah memiliki rencana supaya terhindar dari hal-hal yang mengancam keselamatanmu.
Misalnya kamu memiliki nomor kepolisian, mengingat nomor keluarga atau saudaramu, ataupun memiliki kunci duplikat. Berjaga-jaga sebelumnya, tentu menjadi cara yang paling tepat bukan?
5. Mencari cara untuk bisa mendapatkan bantuan dari keluarga, sahabat ataupun tetangga
Jika kondisi hubunganmu sudah cukup parah hingga membuatmu tidak bisa berhubungan lagi dengan orang lain, sudah saatnya kamu memikirkan solusinya.
Kamu harus mulai mencari cara untuk bisa mendapatkan kembali hubungan dengan orang lain. Baik itu keluarga, sahabat, ataupun tetangga yang kemungkinan bisa membantumu.
Baca Juga: Tak Tahan Lagi? Ini 7 Cara Keluar dari Toxic Relationship
6. Menghubungi yayasan perempuan atau LBH lokal untuk membantumu
Dalam mengatasi hubungan abusive dalam pernikahan, kamu bisa meminta bantuan pada Yayasan Perempuan atau LBH lokal. Jika perlu kamu juga bisa meminta saran pada orang terdekat dan terpercaya untuk mencarikan solusinya.
7. Miliki barang bukti yang menunjukkan bahwa kamu adalah sebagai korban
Satu hal yang perlu diingat, yaitu kamu harus mencatat semua kejadian kekerasan beserta bukti fotonya.
Catat semua tanggal, peristiwa dan ancaman yang dilakukan oleh pasangan dan simpan di tempat yang aman.
Jangan sampai pasangan tahu. Di mana hal ini justru akan meningkatkan kemarahannya dan membuatnya kembali meradang.
Jangan lupa pula untuk mengamati tas dan membawa barang-barang penting. Misalnya seperti kartu jaminan sosial, surat-surat mobil, akte kelahiran, kartu kredit, informasi perbankan, uang, serta nomor telepon penting yang sekiranya diperlukan.
Baca Juga: 7 Tanda Kekerasan Emosional dalam Hubungan Pacaran
Menjalani hubungan abusive tentu saja bisa membuat psikis seseorang menjadi buruk.
Jika masih bisa diperbaiki, sebaiknya kamu memastikan kembali jika pasanganmu tidak akan kembali melakukan kekerasan tersebut. Tetapi jika dirasa sudah tidak mungkin lagi, ada baiknya kamu segera melepaskan diri agar tidak semakin tersakiti.