Dari Tradisi, 6 Festival Budaya di Indonesia Ini Dikenal Mancanegara

Dari Tradisi
Dari Tradisi
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Unik dan fantastis adalah gambaran yang tepat untuk melukiskan ragamnya kebudayaan di Indonesia. Perwujudan budaya ini nampak pada ratusan festival budaya Indonesia yang tampil dengan wajah berbeda di setiap daerah.

Masing-masing daerah memiliki kebudayaan yang berbeda, ada keunikan dan ciri khas tersendiri. Keunikan-keunikan inilah yang seringkali mengundang orang luar ingin menyaksikannya.

Dan biasanya, budaya-budaya mereka banyak yang dikemas dalam bentuk festival, baik festival kecil hingga paling spektakuler. Hampir semua festival budaya di Indonesia selalu menjadi daya tarik yang memikat.

Tak heran banyak wisatawan (baik lokal maupun non lokal) yang berwisata hanya karena ingin menyaksikan ragam festival unik ini. Nah, apa saja sih festival budaya di Indonesia yang paling populer? Berikut ini daftarnya:

1. Festival Lembah Baliem (Wamena, Papua)

Awal mula digelarnya Festival Lembah Baliem ini pada tahun 1989. Festival ini diselenggarakan sebagai lambang peperangan antar suku, yaitu Suku Dani, Suku Lani dan Suku Yali yang ada di pedalaman Papua.

Festival Lembah Baliem merupakan serangkaian penampilan tarian budaya yang biasanya diselenggarakan pada bulan agustus setiap tahunnya. Momen inilah kesempatan terbaik untuk berinteraksi langsung dengan atmosfer budaya Papua.

Festival budaya yang diwariskan secara turun-temurun ini selalu berlangsung meriah setiap tahunnya. Bahkan banyak wisatawan lokal dan non lokal yang mengincar momen ini karena nuansa budaya yang ditampilkan sangat kental.

Ada yang mengatakan bahwa Festival Lembah Baliem merupakan surganya para fotografer. Yah, memang betul, kemasan festival yang unik ini akan banyak menampilkan potret-potret yang epic di lensa fotografer.

Sedikit tips buat kamu yang ingin menyaksikan festival Lembah Baliem, jangan lupa membawa pakaian hangat dan pelindung hujan. Cuaca di Lembah Baliem tidak bisa diremehkan, suhunya sangat lembab dan hujan bisa turun secara tiba-tiba.

2. Festival Erau (Kutai, Kertanegara)

Pada tahun 2015 lalu, dirilis sebuah film dengan judul “Erau Kotaraja”, hingga kemudian diadaptasi ke dalam novel dengan judul yang sama. Film tersebut menggambarkan keistimewaan Festival Erau Kertanegara.

Memang tak salah keistimewaan festival yang satu ini sampai diangkat ke dalam sebuah film dan novel. Festival Erau termasuk ke dalam salah satu festival tertua di Indonesia dan daya pikatnya merambah ke mancanegara.

Menurut kisah turun-temurun, Erau sudah berlangsung sejak abad ke-12 tahun Masehi. Festival yang dilaksanakan di Kota Tenggarong ini berupa rangkaian ragam budaya dan tradisi di lingkup Kesultanan Kutai Kertanegara, biasanya berlangsung sepekan.

Awalnya, Festival Erau dilaksanakan setiap bulan September, bertepatan dengan hari jadi Kota Tenggarong. Namun sejak tahun 2010 dimajukan pada Bulan Juli karena disesuaikan dengan musim libur.

3. Festival Grebek Maulud (Yogyakarta)

Berbicara tentang Yogyakarta, tentu tak akan lepas dengan gambaran ragam budaya yang masih kental. Adanya Keraton Yogyakarta  merupakan salah satu bukti kelestarian budaya yang berlangsung di kota ini.

Namun ada satu hal lagi yang mewarnai budaya Yogyakarta, yaitu adanya Festival Grebek Maulud. Grebek Maulud ini merupakan festival perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung selama sepekan.

Rangkaian ragam kegiatannya cukup unik, dimulai dengan hiburan pasar malam yang bisa dinikmati masyarakat. Kemudian dilanjut dengan berbagai rangkaian upacara seperti numpak wajik, arak-arakan, dan permainan musik gamelan.

Tradisi Grebek Maulid atau Sekaten ini diwariskan sejak abad ke-15 pada masa Kerjaan Demak. Sekarang ini, Grebek Maulud tak hanya sebuah tradisi, namun juga mengandung nilai wisata yang patut dikunjungi.

4. Festival Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)

Pada faktanya, Festival Karapan Sapi ini merupakan sebuah kontes pacuan sapi yang diselenggarakan di Madura, Jawa Timur. Karapan Sapi ini merupakan tradisi turun-temurun yang tetap berlangsung meriah hingga masa kini.

Ada dua jenis festival Karapan Sapi yang ada di Madura, yaitu Presiden Cup dan Bupati Cup. Dalam pertandingan, tidak hanya hadiah yang diincar oleh para peserta, namun juga harga diri para peserta dipertaruhkan.

Itulah sebabnya mengapa festival ini termasuk tradisi yang spektakuler bagi warga Madura dan sekitarnya. Hampir setiap warga selalu menantikan pelaksanaan festival ini setiap tahunnya, bahkan sudah termasuk even wisata yang patut dikunjungi.

Dan yang membuat lebih menarik, sebelum kontes dimulai, para pemiliki sapi melakukan arak-arakan yang diiringi musik khas madura menggunakan alat musik seronen. Hal ini yang menjadikannya semakin meriah.

6. Festival Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)

Festival Tabuik merupakan tradisi tahunan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-19 masehi. Festival ini merupakan bagian tradisi peringatan wafatnya Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali pada tanggal 10 Muharram.

Festival Tabuik merupakan kulturalisasi epic antara adat Timur Tengah dengan budaya Minangkabau. Ada berbagai rangkaian acara yang berlangsung beberapa hari pada bulan muharram.

Rangkaian kegiatannya pun memang benar-benar unik, mulai dari pengambilan tanah, penebangan batang pisang, dan beberapa kegiatan lain hingga pembuangan buik ke laut. Dan acara puncaknya menyesuaikan tiap tahunnya.

Meski awalnya hanya upacara tradisi, kini festival Tabuik sudah menjadi momen wisata yang cukup banyak mengundang wisatawan. Apalagi saat acara puncak, ribuan orang menyaksikan pagelaran acara ini.

6.Festival Ogoh-ogoh (Bali)

Pada dasarnya, Festival Ogoh-ogoh ini termasuk ke dalam rangkaian ritual yang biasanya dilakukan oleh umat Hindu di Bali menyambut Hari Raya Nyepi. Biasanya dilakukan tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Ogoh-ogoh itu sendiri merupakan patung atau boneka yang menggambarkan roh jahat, yang kemudian diarak-arak di sepanjang rute festival. Ini merupakan bagian dari upacara buta yadnya (upacara menghalau bhutakala).

Sekilas festival ini memang nampak seram jika melihat bentuk Ogoh-oghnya. Namun karena semaraknya penyambutannya yang cukup spektakuler, festival ini menjadi unik dan menarik banyak wisatawan.

Untuk dapat menikmati festival ini tak perlu repot, ada banyak titik yang bisa dikunjungi karena pemerintah Bali selalu menertibkan rutenya. Jadi sekalipun acara bersamaan waktu, tetap tidak akan terjadi pergesekan antar warga, acara tetap aman.

Baca juga: Indonesia Gudang Sejarah! Ini 8 Kota Bersejarah yang Wajib di Kunjungi

Tips Buat Para Turis Festival Budaya Indonesia

Tradisi-tradisi di atas rata-rata memang sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu, diwariskan secara turun-temurun. Tak heran jika festival-festival yang disebut di atas sangat kental dengan nuansa budayanya.

Maka dari itu, tips buat kamu yang melancong berburu festival budaya, dimanapun itu, jangan bertingkah sembarangan. Memang pada dasarnya masyarakat lokal atau pedalaman di berbagai daerah selalu ramah.

Dan jika ada pagelaran festival, biasanya mereka sudah mempersiapkan diri untuk menyambut para turis. Hanya saja, jika ada suatu hal yang mengusik kebudayaan mereka, akan terjadi ketersinggungan dan ini akan berakibat fatal.

Jadi, saat berwisata di beberapa festival budaya, usahakan selalu bersikap ramah. Cari tahu terlebih dahulu tentang aturan-aturan yang berlaku di daerah setempat. Mintalah ijin terlebih dahulu sebelum bertingkah di luar aturan.