Ikan gurame menjadi salah satu primadona agribisnis dalam bidang perikanan. Hal ini dikarenakan ikan gurame memiliki nilai jual yang tinggi dan penggemar yang sangat banyak di Indonesia.
Selain itu, kandungan nutrisi ikan gurame yang cukup tinggi membuat berbagai olahan makanan berbahan dasar ikan gurame sangat laris di pasaran. Dengan demikian, tidak meragukan lagi jika memang budidaya ikan gurame memberikan prospek bisnis yang cukup menarik.
1. Keunggulan Ikan Gurame
Ikan gurame yang merupakan primadona agribisnis dalam bidang perikanan ternyata memang memiliki segudang keunggulan, yaitu:
- Ikan gurame merupakan jenis ikan yang banyak digemari oleh masyarakat umum.
- Ikan gurame merupakan salah satu produk unggulan dalam bidang perikanan.
- Ikan gurame cenderung lebih mudah untuk dibudidayakan.
- Ikan gurame memiliki segmentasi usaha sehingga lebih luas lapangan pekerjaan yang ditawarkan.
- Ikan gurame memiliki penyebaran habitat yang cukup luas di Indonesia.
2. Kandungan Nutrisi Ikan Gurame
Ikan gurame yang memiliki rasa lezat dan menjadi favorit masyarakat rupanya juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Nutrisi ini sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Berikut kandungan nutrisi dari ikan gurame dalam ukuran porsi 100 gram:
- Energi: 521 kj (125kkal)
- Lemak: 5,49 gr
- Lemak jenuh: 1,062 gr
- Lemak tak jenuh ganda: 1,403 gr
- Lemak tak jenuh tunggal: 2,282 gr
- Kolesterol: 65mg
- Protein: 17,48 gr
- Karbohidrat: 0 gr
- Serat: 0 gr
- Gula: 0 gr
- Sodium: 48 mg
- Kalium: 326 mg
3. Pemilihan Bibit Ikan Gurame
Dalam pemilihan bibit ikan gurame bisa dilakukan dengan cara memijahkan indukan betina dan indukan jantan dari ikan gurame itu sendiri. Proses pemijahan dilakukan pada kolam pemijahan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Dalam kolam pemijahan, ikan gurame betina dan ikan gurame jantan yang dimasukkan adalah dengan perbandingan 3:1. Jangan lupa siapkan berbagai material yang akan digunakan oleh indukan jantan untuk membuat sarang dalam proses pemijahan.
Proses pemijahan sendiri jika 1 indukan jantan dengan 3 indukan betina bisa berlangsung sekitar 50-an hari atau 2 bulan. Akan tetapi, jika salah satu indukan betina sudah bertelur, maka telur bisa langsung diambil untuk ditetaskan.
Telur ikan gurame biasanya menetas 2-3 hari setelah masa pemijahan selesai. Untuk perawatan telur, usahakan telur menetas pada suhu stabil antara 27-28oC dengan kondisi air yang bersih.
Jika sudah menginjak usia 10 sampai 11 hari, benih ikan gurami siap masuk dalam proses pendederan. Proses pendederan ini nantinya berlangsung selama 14 hari, jika sudah berusia sekitar 14 hari benih ikan siap dimasukkan ke kolam utama dan siap untuk dibudidayakan.
4. Persiapan Kolam Ikan Gurame
Sebelum benih ikan dipindahkan ke kolam utama, hal utama yang harus dilakukan adalah dengan mempersiapkan kolam utama yang akan digunakan untuk membesarkan ikan gurame. Berikut cara menyiapkan kolam ikan gurame:
- Kolam yang akan digunakan dibersihkan dan dikeringkan terlebih dulu.
- Persiapkan dasar kolam bisa dengan cara dicangkuli jika memang kolam tanah agar proses dekomposisi bisa berlangsung lebih cepat.
- Pasang saringan atau filter pada saluran keluar masuk air kolam agar sirkulasi air lancar dan tidak ada benda asing masuk, termasuk hama dan penyakit ikan.
- Beri kapur dolomit pada kolam agar pH air stabil saat pengisian.
- Selain itu, lakukan juga pemupukan dengan pupuka kandang sebagai penyediaan pupuk alami.
- Tambahkan stimulan bakteri penunjang untuk menumbuhkan plankton yang menjadi makanan alami bagi ikan gurame nantinya.
Setelah persiapan kolam selesai, benih ikan gurame bisa segera dipindahkan pada pagi hari antara jam 7-9 pagi. Caranya cukup dengan menggunakan serok dan dipindahkan secara hati-hati.
Usahakan tempatkan benih dulu pada wadah sebelum dipindahkan ke kolam utama. Jika sudah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, benih bisa langsung dimasukkan ke dalam kolam utama.
5. Perawatan Ikan Gurame
Ikan gurame yang sudah dalam proses pembesaran perlu dirawat sedemikian rupa agar kualitas yang dihasilkan bisa bagus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk proses perawatan ikan gurame:
1. Eceng gondok sebagai peneduh dan mengurangi suhu panas dari matahari
Suhu matahari yang terlalu panas tidak baik untuk perkembangan ikan gurame. Dengan demikian, bisa dikurangi dengan menanam eceng gondok pada kolam ikan gurame. Selain sebagai peneduh, eceng gondok ini nantinya bisa digunakan sebagai sarang dan tempat berkembang biak.
2. Perlunya menanam pohon di sekitar kolam ikan gurame
Selain eceng gondok, pohon juga perlu ditanam di sekitar kolam ikan gurame. Hal ini bertujuan untuk menyaring cahaya dari matahari. Akan tetapi, pohon juga tak boleh terlalu teduh agar kolam tidak terlalu lembap.
3. Kolam perlu dibersihkan
Kolam ikan gurame perlu dibersihkan secara teratur. Tujuannya tentu agar kolam terjaga kebersihannya sehingga kesehatan ikan gurame akan tetap terjaga.
4. Kadar keasaman air perlu dijaga
Kadar keasaman yang normal untuk budidaya ikan gurame adalah pada pH sekitar 6,5 – 9. Namun, akan lebih baik jika kadar pH air berkisar antara 7 – 8,5. Hal ini dikarenakan kadar tersebut merupakan pH optimal untuk air kolam ikan gurame.
6. Pemberian Pakan dan Pengendalian Penyakit
Pemberian pakan pada ikan gurame bisa menyesuaikan dengan usia ikan gurame tersebut. Larva gurame biasanya akan lebih menyukai pakan berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria. Jika sudah berumur beberapa hari, Anda bisa memberi makan pada ikan gurame berupa larva insekta, krustacea, dan zooplankton.
Kemudian, ikan gurame yang berusia beberapa bulan bisa diberi makan berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun pepaya, daun singkong, daun lamtoro, dan lain-lain. Selain itu, ikan gurame juga bisa sesekali diberi dedak, ampas tahu, atau bungkil kedelai.
Pakan memang sangat penting bagi ikan gurame, akan tetapi kebersihan kolam juga perlu diperhatikan agar ikan gurame terhindar dari hama penyakit yang berpotensi menyerang ikan gurame. Maka dari itu, kolam perlu diberi bakteri penunjang yang mampu menjadi pengurai, fermentator, dan katalisator. Dengan penambahan bakteri ini, kualitas ikan gurame akan terjaga dan tetap sehat.
7. Sistem Penanganan Pasca Panen
Hal yang kadang menjadi kendala setelah panen ikan gurame adalah penanganan setelah panennya. Tak jarang, ikan gurame berbau lumpur. Untuk mengurangi bau lumpur ini, bisa dilakukan dengan cara pemberaan.
Caranya yaitu dengan memelihara ikan gurame yang sudah dipanen dalam air tawar yang mengalir selama lima hari dan tidak diberi makan.
Selain itu, proses pengangkutan menuju pedagang juga perlu diperhatikan. Biasanya ikan gurame akan mati karena stres dalam tahapan ini. Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu panen bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Setelah itu, puasakan ikan gurame selama tiga hari agar kotorannya tidak mengotori drum bawaan.
Perjalanan menuju pedagang pun bisa dilakukan pada malam hari karena suhu cenderung lebih dingin. Kepadatan ikan yang dibawa pun sebisa mungkin hanya 20 kilogram dalam volume 200 liter drum.
anda bisa juga bisa menyimak lebih lengkap panduan usaha ikan gurame yang menghasilkan keuntungan berlipat dan tentunya sangat cocok untuk pemula yang ingin sukses di agribisnis dengan skala besar.